Kejahatan disekitar kita (seri I): Kelompok Penipu Telepon atau SMS

kena tipu, ni yeee....
kena tipu, ni yeee....

Dalam seri tulisan saya yang baru ini saya ingin memberikan gambaran kepada para pembaca setia blog ini tentang berbagai kejahatan yang terjadi di sekeliling kita sehari – hari, tentunya semua berdasarkan pengalaman saya berdinas sebagai polisi, terutama ketika sebagai penyelidik dan penyidik dalam kesatuan saya, sungguh banyak cerita yang ingin saya sampaikan kepada pembaca, namun kesibukan saya sedikit menundanya, namun sedikit demi sedikit saya akan menambahkannya, janji deeh.. 🙂

Cerita tentang kejahatan yang akan saya berikan bukan hanya dari prespektif saya sebagai polisi, bahkan sampai ke “insider” pelaku dan kelompok itu sendiri, mungkin sifat saya yang suka ber”gaul”, memang kadangkala saya masuk “terlalu jauh” dengan kelompok mereka, dan mungkin juga ada pertanyaan “kok kalau sudah tau, kenapa ditangkap saja”… nah inilah, saya kebanyakan bergaul dengan para “dedengkot” kelompok ini, banyak dari mereka yang sudah tobat dan ada juga sih yang masih “main”, tapi saya tetap menjaga “pertemanan” saya ini, kalau tidak begitu, mana bisa saya menulis cerita ini kan ?

Ok deh, cerita menakjubkan ini saya dapat dari sesorang, sebut saja namanya “X” seorang tokoh informal di lingkungannya, pada saat saya berdinas di Cilincing Jakarta Utara (tau kan daerah ini… ??? daerah keras dan panas, mungkin karena dekat laut yaa hehehe), saya banyak bertemu denganya, ngobrol ngalor ngidul  sampai dia cerita pengalamannya sebagai seorang “penipu” dengan modus telepon atau SMS….

Ceritanya begini,

Ternyata kelompok – kelompok “penipu” ini adalah kelompok tersendiri dan sangat berbeda dengan kelompok penjahat lain, terutama yang menggunakan “aksi fisik” seperti pencopet, pencuri, perampok dll… kelompok ini sangat mengharamkan penggunaan kekerasan dalam melakukan aksinya, dan saya juga baru tau modus penipuan menggunakan “telepon” atau “sms” adalah “varian” baru dari berbagai modus penipuan mereka:  dari penipuan berkedok hipnotis, penipuan berdalih sayembara berhadiah, penipuan berkedok undangan dan lain lain… (nanti saya akan ceritakan juga semua modus penipuan ini dalam “kejahatan disekitar kita” seri selanjutnya …), sekarang pertanyaannya, kenapa mereka “bertransformasi” kepada kejahatan dengan modus telepon ? simpel saja alasannya sih…karena pasti lebih aman, tidak sama dengan modus penipuan yang lain, kadangkala kalau si korban sadar tertipu, diteriakin maling…. dan babak belur bonyok juga mereka…..

Nah ini yang gawat, ternyata modus penipuan telepon ini juga banyak variannya, segala macam modus, namun yang jelas mereka mempelajari secara cermat calon korbannya, dan mempelajari secara psikologi dan kejiawaan kondisi korban, biasanya hal – hal yang menjadikan “keadaan Memaksa” dari korban untuk memberikan uangnya melalui  transfer via atm, beberapa modus yang umum dilakukan :

Korban adalah sebagai orang tua yang menerima telepon dari seseorang yang memberikan informasi bahwa anak korban mengalami kecelakaan dan harus dirawat dirumah sakit, korban diminta segera mentranfer sejumlah uang untuk DP rumah sakit. (Tentunya sebagai orang tua akan panik dan segera mengirimkan uang tersebut)

Korban adalah keluarga seorang tersangka yang sedang bermasalah dengan aparat penegak hukum, dan sedang ditahan… seseorang mengaku sebagai pimpinan Kepolisian, atau Jaksa atau Hakim menelpon korban mengatakan akan membebaskan penahanan si tersangka atau “meringankan” hukumannya, diharapkan korban mentransfer sejumlah uang sebagai “uang pelicin”.

Korban adalah seorang pimpinan instansi tingkat menengah (dalam lingkup PNS atau TNI /POLRI) ditelepon oleh seseorang yang mengaku sebagai pimpinan korban, atau yang berkaitan dengan bidang “pengawasan” , mengatakan kepada korban untuk mengirimkan sejumlah uang, tentunya dengan harapan dari si korban agar jabatannya langeng, atau perkeliruan yang dibuatnya tidak diangkat. (nah ini biasanya jarang sekali dilaporkan karena tentunya si korban malu mengakui)

Korban ditelepon sesorang bahwa ia mendapatkan hadiah sayembara berhadiah dari suatu perusahaan, dan untuk menebus hadiah tersebut ia diharapkan mengirimkan sejumlah uang sebagai pajak atau biaya pengiriman.

Korban adalah pemilik sebuah rumah atau mobil yang akan dijual, ditelepon seseorang yang berminat akan membeli dengan harga fantastis, namun meminta “fee” atas penjualan rumah atau mobil itu karena sebagai perantara. (Si korban karena tergiur harga yang bagus segera mentranfer uang tersebut)

Beberapa fakta menarik !!!!

– Kelompok ini selalu berpindah – pindah lokasi, dan selalu melakukan tugasnya di suatu rumah kontrakan, dan tidak pernah melakukan aksinya pada saat dirumahnya serta susah sekali ditangkap.

– Korban selalu dipelajari terlebih dahulu latar belakangnya, berdasarkan informasi yang didapat dari informan mereka yang berada di sekitar lingkungan korban atau lingkungan kerja, bisa pula informasi didapat dari koran dan majalah, terutama apabila mengenai kasus di bidang hukum. Jangan heran kalau mereka berlangganan koran dan majalah dari seluruh Indonesia.

– Nomer telepon yang digunakan selalu diganti setelah mereka mendapatkan uang yang didapat, hal ini mudah karena kartu perdana telepon selular sangat mudah didapat.

– Kelompok ini selalu menggunakan buku tabungan menggunakan KTP fiktif, jadi percuma saja melacak keberadaan alamat tersangka berdasarkan permintaan dari bank setelah si korban merasa tertipu.

– Jangan disangka bahwa korban kelompok ini hanya orang yang bodoh dan tidak berpendidikan, justru kebanyakan yang menjadi korban adalah orang orang yang berpendidikan tinggi dan mengerti hukum !!!!!!! pejabat tinggi disuatu instansi, menteri, bupati, jaksa, gubernur, dosen, profesor, istri pejabat, bahkan pejabat tinggi di lingkungan Polisi dan TNI !!!!!!

– Penipuan bermoduskan SMS (yang juga dilakukan oleh kelompok ini) tidak terlalu diseriuskan, karena nomer telepon korban didapat secara acak, dan bagi mereka seperti menjala ikan di air saja, siapa tahu ada ikan bodoh yang masuk ke jala … :mrgreen:

– Maaf seribu maaf bukannya saya berkata tentang SARA, namun sebagian besar dari kelompok ini adalah orang Makasar dan sekitarnya, saya juga tidak mengerti kenapa sebagian besar dari kelompok ini berasal dari etnisitas itu.

– Nah ini yang membelalakkan mata saya, hasil terbesar yang pernah kelompok ini adalah mereka pernah di transfer uang 1 M dari seorang tokoh pemuda Indonesia yang terkenal, sewaktu beliau menghadapi tuduhan korupsi, dan kelompok ini mengaku sebagai jaksa yang menyidangkan perkara tokoh ini, dengan berjanji akan “meringankan” hukumannya…. weleh.. weleh enak juga ya kerja begini, modal cuap cuap hasil besar hahahah :mrgreen:

– Sarana bank sebagai transfer uang hasil tipuan korban paling banyak melalui ATM BCA, wajar saja karena ATM BCA yang terluas pemakaiannya, dan sangat gampang membuatnya walaupun dengan KTP palsu, dan kelompok ini tahu sekali birokrasi untuk membuka atau menahan transfer sangat sulit birokrasinya, jadi ada kesempatan bagi mereka untuk mengambil uangnya sebelum disadari.

Tips agar tidak tertipu  :

– Jangan mudah tergiur oleh rayuan gombal para penipu jahanam ini, selalu curiga kalau ada sesuatu yang “TOO GOOD TO BE TRUE”.

– Selalu konfirmasi dan recheck apabila ada seseorang yang mengaku pimpinan anda, pengambil keputusan penting dan “meminta upeti” atas perkeliruan yang anda lakukan atau keluarga anda… nah looo makanya jangan korupsi atau berbuat kejahatan donk..!!!

– Jangan panik apabila ada sesuatu berita musibah atau kecelakaan, selalu konfirmasi dan recek…

Nah para pembaca blog saya yang tercinta, mudah mudahan setelah anda membaca tulisan saya ini, anda tidak akan pernah menjadi korban dari kelompok penjahat bajingan ini…

CERITA PERAMPOK SUMATRA (SERI II)

Cerita ini sudah tertunda sekian lama karena kesibukan saya  setelah seri pertama tulisan ini  “Cerita Perampok Sumatra bagian 1” , nah kebetulan sedang tidak banyak kegitan disini, maka saya lanjutkan cerita seru ini…..

Ok.. memang pengalaman saya pernah sebagai Kepala Unit Buru Sergap (buser) Polda Jambi, membawa saya ke pengalaman yang sangat berharga, bagaimana kami beserta team memburu para perampok – perampok bajingan ini sampai berhari – hari, memasuki ke daerah – daerah yang sangat berbahaya, dan seperti diketahui jarak antar satu daerah di Sumatra jaraknya jauh sekali… belasan jam.. bayangkan pernah satu kali kami berjalan dari kota Medan, ke Lampung, balik ke Padang dan terakhir ke Riau tanpa henti…  karena seperti prinsip semua orang : kita harus berpacu dengan waktu dan menang Informasi,  demikian juga dengan harus menang taktik dan kepintaran dengan mereka,  kita akui memang kadang kita kalah pintar dengan mereka… berkali – kali kita melakukan penggerebekan dan mendapatkan hasil nihil… tapi kita tidak boleh menyerah, sekali kita berhenti mereka sudah lebih jauh langkahnya meninggalkan kita.

Nah kali ini saya mau bercerita tentang perampok legendaris di Sumatra, yang hebatnya sampai saat ini BELUM TERTANGKAP, sosok orang ini sangat misterius, ia dikejar – kejar oleh polisi se Sumatra…  kejahatannya menyebar di seluruh Sumatra sebagian besar adalah melakukan perampokan, lucunya banyak polisi yang mereka – reka bagaimana wajahnya,  mereka hanya mengenal namanya saja, dari beberapa sumber saya yang pernah melihat dia mereka mengetahui bahwa orang ini tidak pernah menetap dengan lama di suatu daerah, mungkin karena ia menyadari juga bahwa ia banyak dikejar polisi, yang lebih heboh lagi ceritanya konon kabarnya ia mempunyai ilmu menghilang, sehingga beberapa kali digerebek oleh polisi ia tiba – tiba “menghilang”…. @#$%^!!!!,    Memang sangat minim informasi tentang kehidupannya yang kita tahu hanya dia adalah seorang kelahiran Metro, Lampung….. selainnya masih gelap…

Sosok perampok Legendaris itu, dikenal dengan nama ANDI, sebutan lain ANDI MARINIR… saya ngga tau juga kenapa mendapatkan julukan marinir, kalau dari cerita yang beredar ada yang mengatakan bahwa ia adalah pecatan Marinir, namun ada juga yang mengatakan bahwa ia sama sekali bukan bekas MARINIR, namun karena potongan rambutnya yang selalu cepak ala Militer, dan memang betul dari beberapa sumber saya yang pernah bertemunya, ia memang selalu berpenampilan bak Militer, berbadan tegap agak gemuk, dan selalu membawa senjata pistol  FN di pinggangnya… wow hebat benar orang ini… Mungkin diantara pembaca bertanya…kok kita punya sumber yang bisa dekat dengan ANDI tetapi kok tidak bisa menangkapnya ? memang pernah kita menggunakan sumber itu untuk menunjukkan keberadaan terakhirnya, namun seperti saya ceritakan sebelumnya begitu kita gerebek, bajingan itu seperti mempunyai indra keenam, selalu lolos mendahului kita…. untuk menangkap ANDI pada saat bersama mungkin juga tidak bisa, karena pasti mereka takut… disinyalir beberapa informan polisi yang pernah menginformasikan keberadaannya tidak segan segan “digorok” sampai mati olehnya…

Ini ada cerita yang sangat aneh, pada suatu saat saya pernah dihubungi seorang wanita,  pada saat itu dia menelepon piket polda, dan mengatakan bahwa ia mempunyai informasi penting namun tidak berani ke kantor, dan ia ingin ditemui di suatu tempat, perwira piket Polda pada waktu itu langsung menghubungi saya… dan saya langsung menemui wanita itu, disebuah wartel di pasar Jambi.. lalu saya membawa dia ke sebuah restoran, ia mengenalkan diri sebagai ISTRI dari ANDI (wah saya pikir ini pucuk dicinta ulam tiba…!!!)  ia mengatakan bahwa ia sudah lama ditinggal ANDI dan ANDI sedang sakit sekarat di daerah Mojokerto Jawa Timur, ia mengatakan Dendam dengan ANDI dan ingin agar kita segera menangkapnya,  karena menganggap target “lock” dan gampang didapat, saya menanyakan lagi apakah kira – kira ada target lain dekat sebelum menagkap ANDI, ia lalu menginformasikan ada “tandem” nya ANDI  namanya MAMAT GURUN, si perempuan yang mengaku istrinya ANDI itu bahkan bersedia menunjukkan rumahnya, dikatakan bahwa rumahnya berada di Perumnas Palembang, mengenai si MAMAT GURUN ini menang salah satu rampok yang kita kejar juga, dalam data kita pernah merampok dibeberapa tempat dengan kerugian ratusan juta rupiah, dan diketahui juga pernah membantai para korbannya.. Nah karena hal itu merupakan kesempatan emas, maka kami tidak menyia – nyiakan kesempatan ini,  pada sat itu karena saya ada tugas lain, maka saya tunjuk salah satu team  yang bergerak ke Palembang, dan Informasi itu sangat jitu….  rumah yang ditunjukkan sangat tepat, pada saat penggerebekan sempat terjadi tembak menembak, untung para anggota selamat tidak ada yang terkena tembakannya … dan MAMAT GURUN tewas dengan 6 peluru disekujur tubuhnya…..

Setelah team itu kembali dan mengantarkan perempuan itu ke sebuah terminal bus, sampai saat ini kami tidak pernah melihat lagi batang hidungnya…. dan anehnya lagi kateam yang berangkat ke palembang ditelpon seseorang : ” Halo Bang, saya ANDI… selamat ya sudah berhasil dapat MAMAT GURUN, salam buat keluarga..” , klek telepon ditutup…. darimana juga ANDI bisa tau nomer telepon kateam saya itu ? Dan akhirnya kita menyadari, si ANDI menggunakan “tangan” kita untuk melumpuhkan MAMAT GURUN…… sadis sekali ya ? dengar punya dengar si ANDI memang ada Rivalitas dengan MAMAT GURUN masalah pembagian rejeki hasil rampokan…. memang bajingan itu licin dan licik benar…. dan kita kalah pintar 😦

Ada cerita lain mengenai ANDI, ini cerita waktu penggerebekannya beberapa tahun yang lalu, pada saat itu saya belum bergabung masih tugas didaerah lain… penggerebekan dilakukan oleh 15 orang anggota dan bersenjata  di sebuah rumah di pinggir hutan, di daerah Musi Banyu Asin,  rumah sudah dikepung dari segala penjuru, pada saat anggota menendang pintu depan dan masuk, ANDI melewati pintu belakang dan sudah pasti dijaga anggota, nah ini yang aneh juga…. si anggota tersebut jadi “terpaku” dan “bengong”  seperti “patung budha”   ketika ANDI lewat didepannya, pistol yang dipegangnya dan sudah diarahkan seakan tidak bisa diledakkan …  dengan santainya ANDI  melenggang berjalan didepannya,  dan dia baru sadar setelah ANDI  melewatinya beberapa puluh meter, sampai sekarang si anggota itu dikenal dengan panggilan “Patung Budha” karena peristiwa itu….

Ok mungkin sekarang ada gambaran kan ? bagaimana sadis licin dan berbahayanya mereka…. dan si ANDI hanya salah satu contohnya… buat ANDI dimanapun dikau berada… ingat !! sepandai – pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga…….

Sehari bersama FPU Indonesia

Setelah tiga bulan bertugas di UNAMID (United Nations African Union Mission In Darfur) di El Fasher Darfur, segalanya nampak lebih terorganisir, tugas yang menjadi tanggung jawab FPU Indonesia sudah terlaksana dengan sangat baik, seperti pernah saya sebutkan tugas FPU sesuai Mandat yang diberikan PBB adalah : “Menjaga keamanan seluruh personel PBB beserta seluruh assetnya, dan juga melakukan patroli untuk menciptakan keamanan di kamp IDP (Internal Displaced Personal)”.  FPU yang terdiri dari 4 peleton selalu bergantian melakukan tugasnya, yang paling utama sehari – hari adalah melakukan pengawalan terhadap CIVPOL (Civilian Police) melakukan “Community Policing” di sekitar IDP Camp, dan IDP camp yang menjadi AOR (Area Of Responsibility) FPU ada 3 yaitu : IDP Camp ZAM – ZAM, IDP Camp ABU SHOUK, dan IDP Camp AL SALAM, jadi pleton – pleton itu habis terbagi di ketiga tempat tersebut..

Danton memberikan arahan sebelum berangkat tugas di Camp FPU Indonesia.

Patroli berjalan kaki disekitar IDP Camp ABU SHOUK

Berfoto bersama CIVPOL polwan dari Afsel, Language Asisten dan Mr. Onta

Tugas melakukan pengawalan terhadap CIVPOL terbagi dalam dua shift yaitu siang dan sore hari, dan bermula dari “Meeting Point” yang telah ditentukan, melakukan meeting sebelum berangkat dengan team leader CIVPOL untuk menyamakan presepsi apa yang akan dikerjakan CIVPOL selama melakukan “Comunity Policing” , biasanya sehari hari mereka bertemu dengan pemimpin “Informal” yang berada di IDP camp yang disebut “SHEIK” , atau setingkat lebih tingginya  disebut “OMDA”, dan beberapa OMDA dipimpin oleh seorang “Chief OMDA” , nah gambaran kalau di Indonesia mungkin SHEIK setingkat RT, kemudian OMDA setingkat Lurah, dan Chief OMDA adalah kepala OMDA diseluruh IDP Camp. Pelaksanaan tugas CIVPOL dengan dikawal FPU biasanya mendatangi SHEIK atau OMDA untuk menanyakan apakah ada kejadian yang meresahkan masyarakat, atau menampung laporan/komplain tentang keamanan di dalam IDP Camp, dari hasil pantauan tersebut CIVPOL membuat laporan harian ke Sector CIVPOL yang ada (di El Fasher adalah Sector North), kemudian di setiap IDP Camp tersebut untuk CIVPOL ada yang disebut CPC (Community Policing Centre), nah FPU Indonesia secara bergantian dan terus menerus membantu CPC untuk melaksanakan tugas “Community Policing”.

Menjaga CIVPOL yang sedang berkomunikasi dengan “OMDA”

Sejenak dengan anak – anak di IDP Camp, anak anak korban perang…

Tugas pengawalan terhadap CPC ke IDP camp terbagi dalam dua shift, yaitu shift pagi jam 8 sd jam 12, dan Shift sore Jam 2 sd jam 6, yang menjadi gambaran pada saat ini adalah pleton 3 yang dipimpin oleh IPTU Alex Fritz Tobing,  dimulai ketika persiapan berangkat di Camp FPU Indonesia pada pukul 07.30 pagi, memberikan sedikit arahan kepada anak buahnya untuk melaksanakan tugasnya, berangkat ke “Meeting Point”  dan berangkat ke IDP Camp “ABU SHOUK”  pada pukul 09.00, kemudian bersama CIVPOL melakukan “Community Policing” bertemu dengan Chief OMDA bertanya jawab tentang situasi dan kondisi, tugas sebagai pengawal mempunyai resiko tersendiri, anggota FPU harus menguasai jalan – jalan disekitar IDP Camp dan harus tahu apabila dalam keadaan “Emergency” jalan terdekat dan aman untuk mencapai titik aman,  yang saya lihat …. anggota FPU sudah sangat hapal lingkungan IDP Camp, bahkan mereka sangat diterima dengan baik oleh masyarakat IDP cam , jauh lebih baik daripada CIVPOL itu sendiri….. mungkin karena keramahan bangsa Indonesia yang pandai “Bersosialisasi” , saya melihat sendiri masyarakat di IDP camp sangat merasa aman dengan kehadiran FPU Indonesia, bahkan salah satu chief OMDA mengirimkan surat kepada PBB bahwa mereka sangat terkesan dan merasa aman atas kehadiran FPU Indonesia di IDP camp, pada tepat jam 12 siang peleton FPU selesai melaksanakan tugas dan kembali ke camp…..

Berfoto selesai melaksanakan tugas dengan aman…, salam dari Darfur !

Well Thanks GOD, tugas terlaksana dengan baik dan tidak kurang suatu apapun… mudah – mudahan terus begini sampai setahun kedepan, sehingga kami bisa bertemu keluarga dalam keadaan aman dan tidak kurang suatu apapun…. Amin….

Addicted to Facebook (Di tengah Gurun Pasir….)

Facebook Narcissism
Facebook Narcissism

Wah sungguh hebat jejaring sosial  milik Mark Zukerberg  ini, mengalahkan semua jejaring sosial yang ada sebelumnya…  dulu saya suka Friendster, namun setelah ada Facebook saya jadi “berselingkuh”  hampir – hampir saya tidak pernah menengok lagi ke rumah saya yang lama itu….  memang benar dikatakan mantan pacar saya bahwa saya tuh “Internet Freak”,  dalam sehari saya bisa berjam – jam di depan komputer dengan “Internet Connection Unlimited” yang saya punya dirumah, walaupun dengan harga yang cukup mahal,  speedy office yang 800 ribu sebulan, kalau di kantor sih gratis yaa 🙂  tapi sesuai lah dengan kapasitas bandwith saya yang tinggi, apalagi setelah saya bisa menularkan “habbit gila” ini kepada mantan pacar… mengajarinya membuat blog…. dan ternyatanya Blognya lebih ngetop dari Blog saya ini …..dan udah dijadikan buku dan film juga … Selain FaceBook yang fenomenal ini saya sering juga berinteraksi di Forum seperti Forum Kompas, Detik dan yang paling ramai di Kaskus….  Tapi dari semua itu tidak ada yang lebih bikin “kangen” dan “Addicted” daripada Facebook….

Nah persoalan ini timbul ketika saya ditugasi ke Darfur Sudan, weleh, mak.!!! masih bisakah saya berinteraksi dengan Jaring Sosial ini ?????  Wah ternyata masih bisa kok , asyik… asyik…!!  Saya mulai missi di Sudan ini tidak langsung ke Darfur namun masih melewati beberapa kota sebelum sampai kesini yaitu : Port Sudan, Khartoum, El Obeid ….. di ketiga kota ini tidak ada masalah karena External Modem dan Internet Conection yang merupakan satu paket dari Sudani Telecom masih nyambung dengan baik, tapi ketika memasuki daerah tugas sebenarnya di El Fasher, Darfur masalah mulai datang, ternyata Sudani Telecom seluruh BTS nya di sabotase pihak pemberontak, weleh…. ada sih pilihan lain dengan menggunakan Zain Internet Connection dengan paket modemnya ,  walaupun hati mendongkol terpaksa membeli lagi paket Zain…  namun weleh weleh … koneksinya kaya siput banget..  sepertinya berat banget cuma untuk buka “Home Page” nya, namun  demikian tetap saja laku disini,  karena memang tidak ada pilihan lain untuk berinternet selain Zain …

Tapi dewa penyelamat datang setelah UN memberikan komputer di kantor, cuma sssttttttt jangan bilang – bilang yaa, sebenarnya akses ke Facebook diproteksi karena komputer UN ini Strictly for Office Purpose…. jadi di blok kalau mau buka, hehehe saya ngga kehilangan akal, saya menggunakan Proxy Anonymous site untuk membuka situs ini, dan BINGO !!!!!…. saya bisa kembali membuka situs jejaring sosial favorit saya ini…. dan kesuksesan saya adalah : saya juga berhasil menularkan kecanduan Facebook ke para  anak buah FPU …. hehehe…. mereka sangat bersemangat,  apalagi Facebook dilengkapi sarana chat yang bisa menghubungkan dengan keluarga atau kekasih di tanah air,  mereka tahan main “fesbuk” walaupun  hanya melalui koneksi super lambat, …. dan tidak secepat koneksi internet saya (walaupun curang hehehehhehe).

Nah, ini dia beberapa diantaranya, para perwira FPU “young gun” yang kecanduan Facebook di Gurun pasir (kalau ada yang berminat, silahkan buka FB saya dan lihat di “Friends” saya, cukup mengklik lambang Facebook di kanan atas Blog saya ini),  dibawah ini foto profile yang saya ambil dari Facebook mereka  :mrgreen:  … dengan “actionnya” masing – masing 😛  ,  keren kan ?

Sekarang cerita tentang “addicted” saya ke Facebook,  tidak rugi dengan kebiasaan ini, …..banyak sekali ternyata kesempatan untuk bertemu kembali teman lama, baik waktu zaman SD, SMP dan SMA…   dan saya menemukan kembali “harta karun” yang susah sekali ditemukan, yaitu foto – foto lama, saya yang saya sendiri sudah ngga tau dimana tersimpan,  nah dari teman saya sewaktu SD PSKD V panglima polim Jakarta namanya Julianto, ia men “tag” saya dalam fotonya, suprise !! saya menemukan kembali foto sewaktu saya SD kelas 1 !!!!! bayangkan betapa berharganya foto ini, ini dia fotonya :


Tebak yang mana saya ???? hehehe…. yang aneh sendiri, berdiri di paling belakang dan paling kanan…

Ok, sekarang pertanyaan saya, apakah kamu sekalian kecanduan Facebook juga ? bagaimana tidak ? apalagi yang berada di tempat yang gampang koneksi Internet nya, Wong saya aja di Gurun Pasir sepi ini masih menyempatkan setiap saat ber “Facebook” ria kok … hehhehe 😛

Ketika Sang Raja Africa Memilih Calon Istri ke 35 !!!

*Disclaimer: Bukan maksud saya membuat tulisan/foto Pornografi…  dalam UU Anti Pornografi dan Pornoaksi, segala gambar/foto yang merupakan gambaran suatu adat istiadat dan budaya.. tidak termasuk perbuatan melawan Hukum*

Kemarin dalam suatu acara saya bertemu rekan “Police Adviser” dari Afrika Selatan, ia bercerita pada suatu waktu pernah pergi ke Negara Swaziland sebuah negara “mini”, dengan sistem pemerintaahan Kerajaan Absolut, yang bertetangga dengan negaranya Afrika Selatan.

Inilah Negara Swaziland (titik warna merah)
Inilah Negara Swaziland (titik warna merah)

Pada saat itu sedang ada acara kenegaraan yang paling “seru”, yaitu raja Swaziland (King Mswati III) sedang memilih istrinya yang ke 35 (tigapuluh lima) …..!!!@#$%^&* Weleh .. weleh.. benar – benar “Top Abisss” si Raja ini,  kalau saya membayangkan satu bulan adalah 30 hari….dan apabila satu hari ia memberi “jatah” kepada satu istrinya… dalam satu bulan tidak habis untuk “menyambangi” keseluruhan istrinya……. :mrgreen:

Sang "Pejantan Tangguh" memasuki tempat acara, lengkap dengan pengawalan kerajaan
Sang "Pejantan Tangguh" memasuki tempat acara, lengkap dengan pengawalan kerajaan

Jadi Alkisah Sang Raja memerintahkan seluruh wanita cantik di negaranya untuk berkumpul di suatu acara….. dan dalam acara itu Raja akan melihat, memilih dan akan langsung menunjuk wanita mana yang “beruntung”  akan dijadikan istrinya…

mendambakan menjadi istri Raja...
Inilah Para wanita cantik dari seluruh pelosok negeri, dengan satu keinginan: Mendambakan menjadi istri Raja...

Animo para wanita cantik dari seluruh pelosok negeri ternyata sangat baik, bagi wanita Swaziland adalah suatu kehormatan bisa menjadi istri Raja, walaupun yang keseratus sekalipun…. Mereka berdandan habis dengan pakaian adatnya yang  “TOPLESS” … mencoba menarik perhatian sang Raja….

Sang Raja, dengan pandangan "penuh arti...."
Sang Raja, dengan pandangan "penuh arti...." Wow Beliau bingung juga kali yaa, semua kok wanita di depannya cantik - cantik?? Binuuun ah...!!

Para wanita cantik itu dalam acara harus menari tarian tradisional suku Swaziland bernama : “Umhlanga Dance”, secara bersama – sama, dengan gerakan dinamis mengitari panggung dimana sang Raja duduk…… sambil berharap siapa tahu Sang Raja akan tertarik kepada salah satu dari mereka…..

Oiiiii Raja.....!!!! Pilihlah daku jadi istri mu...... (Krisdayanti Style....)
Oiiiii Raja.....!!!! Pilihlah daku.. jadi istri mu...... (Krisdayanti Style....)

Acara itu berlangsung dari pagi hingga petang hari… dan akhirlah terpilihlah satu yang terbaik diantara semua….. sayang saya tidak sempat menanyakan kawan saya itu, mana yang akhirnya terpilih jadi istri Raja……

Kalau jadi rajanya sih aku milih yang ini...
Banyak yang cantik juga rupanya, ini salah satunya......
Tarian umhlangga .... Keep on dance Baby !!!
Tarian umhlangga .... Keep on dance Baby !!!

Jadi teringat nih… lagu dari RIF …..

Andai ‘ku jadi radja, mau apa tinggal minta
Tunjuk sini tunjuk sana dengan sedikit kata
Andai ‘ku jadi radja, punya uang, punya harta
Dan yang pasti aku juga akan punya kuasa

Andai aku jadi radja, ‘ku diangkat dielukan
Dikelilingi bawahan dan orang-orang suruhan
Nikmatnya jadi radja, dengan menjentikkan jari
Dan lambaian tangan maka terpuaskan nafsuku

Nikmatnya jadi radja, ‘kan kubangun istana
Dan ‘ku dikelilingi putri yang ‘kan s’lalu menggoda
Nikmatnya jadi radja, dengan menjentikkan jari
Dan lambaian tangan maka terpuaskan nafsuku

Tapi ‘ku bukan radja, ‘ku hanya orang biasa
Yang selalu dijadikan alas kaki para sang radja
Aku hanya bisa menahan dan melihat, membayangkan
Dan memimpikan ‘tuk menjadi seorang radja