Kenapa nama berbau Arab susah mendapat Visa USA ?

Kata orang buat visa ke USA itu seperti berjudi, bisa dapat bisa tidak…,  Sudah habis waktu mendaftar dan ngantri berjam – jam untuk di wawancara di US Embassy eh Visanya ditolak, lebih sedihnya kalau misalnya visa ditolak, uang untuk membuat visa yang kurang lebih $ 190 (Rp 1,7 juta) hangusss tidak kembali.

Contoh Visa USA (courtesy http://itn-asia.blogspot.com)

Memang disadari negara AS pasca peristiwa 9/11 menjadi negara paranoid terhadap pendatang asing ke negara mereka, mereka sampai membentuk departemen Homeland Security yang fungsinya mengkoordinasikan beberapa institusi dibawahnya seperti Imigrasi dan Bea cukai dengan lembaga penegak hukumnya ICE (U.S. Immigration and Customs Enforcement), Kepolisian lokal, Port AuthorityAirport Transportation Security Administration (TSA) dan juga memberi penilaian terhadap data intelejen dari berbagai institusi intelejen seperti CIA, FBI, NSA dll dalam membuat kebijakan keamanan dalam negeri Amerika Serikat, jadi artinya semua kebijakan mengenai keamanan dalam negeri semua melalui “satu pintu” yaitu melalui Departemen Homeland Security.

Untuk entry ke wilayah Amerika Serikat diperlukan visa, visa diterbitkan oleh Kedutaan Besar atau Konsulat AS di negara setempat, namun data applicant dikirim ke Amerika terlebih dahulu, sekarang sebenarnya mudah saja karena bisa dilakukan melalui online website, setelah mendaftar dan membayar baru datang ke ke kedubes AS untuk diwawancara. Sebelum diadakan wawancara nama applicant sudah masuk ke dalam sistem komputer Amerika Serikat, dalam sistem ini dimasukkan list nama – nama buronan yang dicari oleh Pemerintah AS, oleh Interpol Notices seperti Red Notices, dan UN Consolidated List. nah apabila nama – nama pemohon visa ada yang sama dengan nama – nama dalam list ini, sistem akan alert memperingatkan, kalau sudah sampai tahap ini akan ada penelitian lebih mendalam terhadap applicant visa tersebut dan membutuhkan waktu untuk meneliti Background applicant tersebut, biasanya finalisasi akan dilihat dalam wawancara.

Nah inilah benang merahnya kenapa nama – nama berbau Arab selalu susah untuk mendapatkan Visa di AS, dalam UN consolidated List yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB berdasarkan resolusi DK no 1267 dan resolusi DK no 1989, list ini memuat orang – orang yang dicurigai mempunyai hubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan organisasi teroris AL Qaeda,  disebarkan ke umum melalui website dan bisa di lihat di sini,  dalam UN cosolidated list ini telah ditetapkan 232 orang yang masuk dalam list ini, seperti diketahui nama – nama yang tercantum sebagaian besar adalah nama Arab, bisa dilihat nama – namanya disini , jadi harap maklum kalau anda adalah applicant untuk Visa AS dan  namanya ada yang mirip dalam daftar tersebut, kemungkinan besar akan bermasalah.

Hal ini ternyata juga berlaku untuk pemegang paspor dinas (service pasport) dan paspor diplomatik, bagi pejabat Indonesia untuk melakukan perjalanan ke AS, contohnya boss saya di kantor pernah akan melakukan perjalanan ke AS dalam sebuah rombongan untuk berdinas ke AS, dari sekian jumlah rombongan yang mendapat visa, hanya 2 orang yang tidak mendapat Visa, yaitu bos saya dan seorang rekannya, dan tahu kenapa ? karena boss saya dan rekannya punya nama yang berbau Arab, dan itu bukan hanya sekali.. setiap ia mau berangkat ke AS pasti akan selalu bermasalah, walaupun akhirnya mendapat visa. Nah kalau pasport dinas saja ada kendalanya, bagimana dengan paspor hijau biasa ? hehe ribet kan ?