Belajar di Negeri Orang

Diskusi dgn siswa mancanegara, Vicenza, italyMemang tidak banyak Polisi mempunyai kesempatan sekolah ke luar negeri, mungkin jika dilihat dengan jumlah polisi yang 250 ribu orang kalau tidak lebih seratus orang yang mendapat kesempatan ini, memang tidak seimbang.  Kesempatan belajar ke luar negeri sebenarnya baru terbuka semenjak berpisahnya TNI dan Polri, dahulu setiap kesempatan sekolah  luar negeri untuk polisi, kebanyakan yang dikirim justru anggota TNI, contohnya pada tahun 80 an pernah ada kesempatan dari kepolisian Jerman untuk mengikuti pendidikan anti teror GSG 9 (Polisi Spesial Jerman), dan permintaan itu disampaikan kepada POLRI melalui MABES TNI, dan ternyata yang dikirim adalah personal TNI AD yaitu Jend (purn) PRABOWO mantan Komandan Kostrad TNI.

Pada saat ini ada banyak sekali kesempatan bagi Polri untuk mengikuti pendidikan ke Luar Negeri, Contohnya di Bangkok untuk ILEA (International Law Enforcement Agency) Course, Di Amerika Serikat untuk Lanjutannya, Italia untuk CoESPU (Center of Exelence Stability Police Unit), Australia, Belanda dan banyak negara lainnya.

Saat ini Kontributor terbesar untuk pendidikan Polri adalah Amerika Serikat dan Australia, ini bisa dimaklumi karena peran mereka dalam perang melawan Terorisme, dan mencebah terorisme sebelum masuk ke dalam teriterial mereka.

Kesempatan untuk belajar di negeri orang untuk seorang Polisi memang sangat bermanfaat bagi kemajuan POLRI, setidaknya mengetahui perbandingan sistem kepolisian negara lain kemudian mengadopsi sistem yang terbaik bagi Indonesia, namun menurut pengamatan saya kelemahan dalam penguasaan bahasa asing masih rendah bagi anggota POLRI sehingga tidak banyak yang bisa diberangkatkan, kalaupun ada personil tersebut sudah berulang kali mendapat kesempatan, karena tidak ada saingan dalam penyeleksian.