BEGINILAH CERITA SEORANG PSIKOPAT, APAKAH ANDA KORBAN BERIKUTNYA ?

Atas permintaan banyak pembaca blog ini, saya akan mengulang kembali hasil pengalaman saya menghadapi tersangka psikopat, namun saya pikir “tidak fair” kalau hanya berdasarkan pengalaman saya semata, pasti banyak yang berpikiran saya tidak akan secara jernih dan netral menulisnya , dengan itu saya memuat pendapat seorang pakar psikologi SARTONO MUKADIS Psi (Center of behavioral Study) mengenai tersangka psikopat yang pernah saya sidik, Iptu Gribaldi handayani SH, silahkan menyimak dan anda bisa membandingkan dengan tersangka baru Ryan sang Homo Jagal dari Jombang, apakah mirip ? (Ini adalah bahan paparan beliau dari slide powerpointnya)

1.
Kasus GrH
Nama M. Gribaldhy H. Yani SH bin Khairulsyah (GrH)
Pangkat IPTU Polisi
Tgl lahir Medan 20 Juli 1966
Tiga istri dengan 4 anak (3 dari I, 1 dari II)
Pendidikan terakhir S1 Hukum
Pelatihan dari Polisi Dikljur LanIntel Op Mega Mendung 1990

2.
Tersangka pria pewira menengah Polisi non AKPOL, usia 39 tahun, berfisik tinggi besar dan atletis (pemegang sabuk hitam salah satu aliran bela diri), ganteng, sangat percaya diri dan sama sekali tidak terkesan takut, ragu atau tidak tahu apa yang dilakukan.

3.
Bicaranya tegas, terkesan cerdik dan dipikirkan dulu, walau sesekali menjadi emosional tetapi segera mampu menguasai dirinya kembali. Cerita yang dikemukakan dengan pola yang jelas, ia menggabungkan antara fakta, alibi, argumentasi dan khayalan dengan baik, sehingga kalau tidak dilakukan cross check kita akan melihatnya sebagai kebenaran dan kejujuran yang utuh.

4.
Tidak terkesan merengek ataupun menarik belas kasihan baik pada dirinya maupun pada korban. Sama sekali tidak menampakkan rasa sesal, atau bersimpati pada nasib keluarga korban, ataupun merasa dirinya jadi korban dari keadaan di luar dirinya.

5.
Hanya saja ia menyebut seorang tokoh politik (Y) cukup ternama di Jambi yg banyak berjasa dalam karir dan keuangannya. Ia merasa berhutang budi dan tidak bisa menolak apapun permintaannya. Atas desakkan tokoh inilah mengapa ia al. melakukan pembunuhan berangkai ini.

6.
Tetapi sampai catatan ini direkam, polisi tidak berhasil membuktikan adanya keterkaitan yg signifikan. Ada dugaan hubungan mereka fiktif atau pengalihan perhatian polisi.
Setiap kali ia menekankan motivasi itu. Ia marah besar kalau penanya meragukan kebenarannya, karena tidak ada fakta dan motivasi yang menyokong.

*catatan : Ryan pun selalu berdalih bahwa yang melakukan pembunuhan adalah keluarga besarnya karena tidak suka melihat ia menjadi Gay —-> selalu ada tokoh “fiktif” yang dihadirkan oleh tersangka psikopat*

7.
Karirnya baik, walau tidak luar biasa tetapi setidaknya sama atau di atas rata-rata sejawatnya. Ia memperoleh banyak kepercayaan dari atasan. Sebab itu ketika pertama kali polisi resort Sekayu – tempat mayat terakhir ditemukan di daerah Musi Banyuasin (Muba) – dan mengindikasikan tersangka, beberapa atasan di Jambi menyangsikan.

*catatan : inilah suatu ciri khas dari tersangka psikopat, Ryan juga dikenal sebagai guru mengaji di lingkungan tempat tinggalnya—-> seorang psikopat mempunyai kehidupan yang sangat Kontras*

8.
Masuk Dinas Kepolisian Polda Sumut 1986
·         SatIntelPamsan Poltabes Medan 87
·         Unit Opsnal Polda Sumut 91
·         Ba Lantas Potares Tapanuli Sumut 93
·         Ba Polres Deli Serdang Sumut 96
·         Stupa Reg Polri XV Sukabumi 97
·         Pama Polda Jambi 98
·         Pamapta I Polres Kerinci 98
·         Kaur Bin Ops Sabhara Polres Kerinci 99
·         Kasat Sabhara Polres Kerinci 99
·         Kaur Min Diskum Polda Jambi 2001
·         Parik Ir Loda Jambi 02
·         Ka Stawal Polda Jambi 02
·         Kasubbag Sospol Polda Jambi 03
·         Kaur Mintu Biro Mitra Polda Jambi 03
·         Kaur Jian Info Krim Polda Jambi 04

9.
Rangkaian pembunuhan sendiri berjangka cukup panjang, korban pertama yang diakuinya diawali tahun 98, dan terakhir tahun 2004 (6 tahun). Jadi pada rentang waktu dimana ia berkarir aktif bahkan di bagian kriminal /penyidikan.
(Pada beberapa kasus, walau tidak langsung terlibat, ia turut serta dalam diskusi. Kerap ia menunjukkan ‘kemarahannya atas kebiadaban pembunuh’ ketika melihat foto foto TKP).

10.
Korbannya laki dan perempuan, tua maupun setengah baya, seolah tanpa pola tetap. Tersebar dari Jambi, Sumut, Riau, Sumsel sampai menurut kabar dan masih disidik, ada juga di Batam. Jumlah resmi yang berhasil diidentifikasi atau ditemukan mayatnya enam orang, tetapi diduga lebih dari itu.

*catatan: ini juga terjadi dengan Ryan, walaupun ada korban sesama gay tapi ada juga  non gay serta seorang anak dan ibunya*

11.
Data Korban:
Gusmiarni, Ibu RT, ditemukan 2002 , TKP ds Kubu Rokan Riau, MO ditembak dan ditusuk
Yeni Parida, swasta ditemukan 2002, TKP Jl raya Riau – Medan 2001,MO ditembak
Muhammad Ali als Mamad, sopir 35th TKP Riau, MO ditembak
Nurmata Lili als Marta swasta, TKP Lintas Timur km 80-81 th 2003, MO ditembak
Rusdin Sidauruk, sopir rental , TKP Pekan Baru 1998, ditembak
Ngadimin, 50 th swasta TKP Sungai Liat MUBA 2004, ditembak lalu dibakar.

*catatan : untuk melihat fotonya bisa dilihat disini https://reinhardjambi.wordpress.com/2007/11/06/korban-polisi-pembunuh/*

12.
MOnya, korban yang menurut pelaku ‘menjengkelkan & mempermalukannya’ di ajak keluar kota, di tengah jalan / hutan korban di tembak kepalanya (biasanya di belakang telinga). Karena perencanaan teliti, ia berhasil menghapus keterkaitan korban dengan dirinya, dan selalu menyangkal mengenal korban.

13.
Belakangan MO diubah, karena ia tahu polisi mulai tertarik mencari identitas korban. Ia berupaya melenyapkan dgn membakar mayat. Pertama kali hanya dengan menyiramkan bensin lalu membakar, ternyata mayat tidak hancur, korban berikut ia bedah dulu dada & perut, menuangkan bensin ke dalamnya baru dibakar.

14.
Cara ini nyaris berhasil karena mayat memang hancur. Tetapi ‘kebetulan’ kaki mayat ditemukan utuh, dan pada kaki itu ada tanda tubuh yang khas yang dikenali oleh keluarganya.
(Padahal tes darah pertama kali di RS setempat hasilnya berbeda dengan data laporan orang hilang, untung polisi Sekayu di bawah AKBP Martuani tidak berputus asa, contoh darah mereka cek ulang ke Jakarta, ternyata cocok!. Ketika dilakukan rekonstruksi, diperagakan ketika tersangka berhenti membeli bensin ditepi jalan. Pedagang bensin masih ingat karena ia sempat bertanya ‘Mobil bapak kan diesel, ko pake bensin?, dijawab tenang, ‘Untuk mobil teman saya yang mogok’)

15.
Ketika tim Polda Jambi dan Polres Muba mulai mencium dia sebagai tersangka, dan mulai menyidiknya, ia ‘mengancam’ akan memprapengadilan rekannya tsb, kalau gagal membuktikan.
Pistol yang digunakan diduga milik sejawatnya yang ia curi. Padahal ia tahu pasti hukuman bagi polisi yang kehilangan pistol, apapun alasannya; ditunda kenaikan pangkat dan dihentikan tunjangannya, hanya bentuk hukuman yang paling pasti tapi paling ringan. Kerap disel atau diturunkan pangkat.

16.
Hampir semua korban, pertama kali berhubungan minta tolong untuk memasukkan saudara kepolisian atau jasa lain. Disanggupi korban dengan imbalan uang tentunya. Ketika tidak terbukti dan korban menagih janji atau minta uang dikembalikan, ia marah dan merasa ‘dipermalukan & diancam’.

17.
Ia selalu menekankan motif pembunuhan terjadi ‘hanya’ kalau ia ‘dipermalukan’, dan merasa ‘diancam’ apalagi di depan orang banyak. Ia mengatakan sangat sakit hati, dendam dan harus mengembalikan kehormat-annya. Tapi ketika ditanya apa dan bagaimana bentuk ‘dipermalukan & diancam’ itu, ia hanya mengatakan ‘pokoknya saya merasa terancam dan terhina’.

18.
Termasuk saudara merasa terancam oleh wanita atau pria setengah umur yang baik fisik, financial maupun kedudukan /statusnya lebih rendah dari saudara?’ saya bertanya. ‘Ya, pokoknya saya merasa diancam akan diperas….!’ Jawabnya dengan nada tersinggung.

19.
Hubungan dengan rekan sekerja juga tidak diperoleh catatan negatif. Bahkan seperti dikatakan di awal, dimata atasannya ia cukup baik dan tidak tercela secara dan patut jadi perhatian khusus.
Kasusnya saat ini menunggu pengadilan di Riau (Januari 2006).

23 respons untuk ‘BEGINILAH CERITA SEORANG PSIKOPAT, APAKAH ANDA KORBAN BERIKUTNYA ?

  1. Saya tahu kasus ini Pak, sempat jadi headline di koran-koran sini……

    @itikkecil: iya mba, masih mengiang di telinga saya, hendak saya lupaka…….. sampai peristiwa seperti itu terjadi lagi belakangan ini….

  2. Haduh….Gribaldi…kasus yang bikin gempar Jambi hehehehe

    @ novi : asli membuat gempar jambi, palembang dan riau…… sayangnya tidak terlalu menasional hiks….

  3. Mudah2-an jelang 63 tahun Indonesia. tidak akan ada lagi korban kayak beginian……. ngeri NDan euy… !

    Nyolong Point 17. Ia selalu menekankan motif pembunuhan terjadi ‘hanya’ kalau ia ‘dipermalukan’, dan merasa ‘diancam’ apalagi di depan orang banyak.

    Artinya psikopat pemalu juga ternyata…hayooooooooo siapa yang pemalu ngaku yooooooo!!

    @ pakde : Mudah – mudahan …. amin…..

    btw pemalu sih wajar saja, tapi kalau dari sifat pemalu itu mengatasinya dengan membunuh … itu yang gawat….

  4. Apa kabar bang….? harapan kami selalu sehat bang, ijin bang kami beserta anggota fpu yang lain ingi menanyakan informasi terakhir dan kejelasan serta perkembangan logistik,missi, serta situasi treakhir di darfur sudan, kami selalu giat berlati tapi kejelasan pemberangkatan sampai sekarang belum jelas jadi mohon ijin kami mengharapkan agar setiap perkembangan di sana kami bisa tau bang..atas informasinya kami ucapkan terima kasih….jangan lupa bang tetap waspada selalu gbu….

    @ Gleen : Kami semua baik – baik semua, untuk berita terbaru bisa diikuti dari Milis indo-FPU, sudah banyak kok yang ikut, silahkan bergabung, ditunggu……. terima kasih….

  5. wah… orang yang mengerikan.. duh.. jadi polisi itu serem juga ya.. mudah mudahan lae diberi keteguhan mental / hati oleh Tuhan YME … GBU!

    @ Sahat : yah begitulah lae, memang sudah menjadi resiko tugas kita, terima kasih atas dorongan semangatnya…….

  6. kalo udah psikopat…. ujung-ujungnya hukuman mati
    mudah-mudahan masalah ini di tampung dalam RUU KUHP kita yah bang
    oh yah, dengar-dengar di RUU KUHP kalo hukuman mati tidak juga di jalankan lebih dari 10 tahun setelah masa dijatuhkan, maka dengan sendirinya akan menjadi hukuman seumur hidup………… artinya, jika ada yang di jatuhi hukuman mati langsung bisa di eksekusi, semoga ya bang/…..

    @ Yuhendra : Sangat bagus kalau begitu, jadi ingat eksekusi Ny Sumarsih yang harus menunggu selama 20 tahun, sungguh tidak adil….. terima kasih

  7. berhati-hati dengan orang pendiam dan pemalu karena mereka membawa benih-benih psikopat jadi perlu di waspadai

    @ kaka : sebenarnya kalau saya lihat psikopat itu justru mempunyai sisi yang sangat berbeda dalam hidupnya, dan mudah bergaul dan meyakinkan orang……

  8. GRIBALDI…SALAH SATU TIM DI REDAKSI KAMI SEMPAT DIAMCAM GRIBALDI…GRI BERJANJI BEGITU LEPAS DARI JERATAN HUKUM..ORANG YANG AKAN IA CARI PERTAMA ADALAH “DIA”…SEREM!!!…MDH2AN GRIBALDI NGGA PERNAH KEMBALI DI ALAM BEBAS JAMBI..TUHAN MAHA ADIL…

    @ Donna : Saya kebetulan kenal dengan yang dimaksud…. memang serem sekali…… nah tolong mba cek lagi, ternyata setau saya GRIBALDI belum divonis hukuman mati….. kalau begitu saya kuatir suatu saat dia bisa kembali ke Jambi dan melaksanakan ancamannya…..

  9. Ah… seram sekali membacanya.

    @ Barry : terima kasih sudah mampir bang, memang beneran serem karena saya sendiri yang membawa mayat – mayat korban GRIBALDI….

  10. Siang Bg. Ditulisan abang ini ternyata ada yg baru saya ketahui. Padahal dulu saat lid dan dik, saya selalu memonitor. Tentang cara Iptu Gribaldi Handayani, menghabisi korbannya. Setelah ditembak, Korban dibedah dulu dada & perut, lalu menuangkan bensin ke dalamnya baru dibakar. Ini korbannya yang mana…

    Eh ya, nih Blog yg baru aku buat. tapi isi blognya udah lama semua. Pindahan dari isi blog yg lama. infonya abg buat komunitas bloger ya. Ikutan donk…

    @ Jay : itu korban yang terakhir LISTY, memang yang ngungkap dari kepolisian MUBA, ok selamat deh udah ngeblog lagi , alamatnya apa ? di catat saja di buku tamu dan ambil bannernya di http://bloggerjambi.blogspot.com
    Thanks

  11. Haduh merinding banget baca posting ini. Lebih merinding lagi mengingat setiap harinya anak-anak dikelilingi orang-orang macam ini. Yang kebongkar kan baru satu dua kasus mas, di luar sana pasti ada lebih banyak psikopat, dari yang kita kira

    @ poppi : memang psikopat itu juga seperti fenomena gunung es…. masih banyak di luar sana… masih untungnya sih… TIDAK SEMUA seoarang mengidap psiopat berpotensial menjadi pembunuh…………

  12. wah ini kejadian nyo di jambi? baru tau aku ado kejadian mak ini…
    pasti geger lah…ternyato ado jugo yo psikopat di jambi? hehee, kirain cuman ado preman tukang palak bae di terminal…

    bang reinhard yg nangkep tuh penjahat? wah hebat, salut aku!
    hebat nian polisi jambi, dak kalah samo FBI hehehe

    salam,

    ryan jambi (bukan ryan yg homo lohh)heuhee

    @ Ryan Jambi : Hehehe terimo kasih nian, ndak lah di Jambi idak seburuk itu.. masalahnyo pelakunya wong polisi jugo, kalau urusan tangkap menangkap memang lah tugas kito bang……

  13. Itu membuktikan gak ada hubungannya antara homoseksual dan kecenderungan psikopat kan? psikopat bisa menyerang siapa saja hetero, homo, anak2, perempuan, laki-laki,

    1. sudah meninggal dalam tahanan, sangat disayangkan tidak dijatuhi hukuman mati, karena pengadilannya (berdasarkan TKP) berbeda – beda, tidak bisa maksimal.

Tinggalkan komentar