Africa is Save, When The Holy Spirit Comes Down….

Judul lagu itu sangat menggugah saya, dan lagu itu dinyanyikan dalam suatu kebaktian di gereja El Fasher yang saya ikuti….. kesungguhan untuk “merubah” Afrika menjadi wilayah yang aman dari segala konflik tergambar dari doa dan lagu yang dibawakan oleh jemaat gereja itu…

Church of El Fasher
Church of El Fasher

Gereja UNAMID Church Service pada awalnya diperuntukkan sebagai sarana keimanan para staffnya, namun seiring dengan berkembangnya gereja ini, juga menampung kebutuhan rohani penduduk lokal…  di Sudan penduduk beragama kristen sebagian besar berasal dari wilayah selatan Sudan, karena negara Sudan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa Nasionalnya, maka baru pertama kali saya melihat ada Alkitab ditulis dalam huruf Arab yang dibawa oleh teman saya…

Choir Gereja
Choir Gereja

Sungguh besar Kemuliaan Tuhan dinampakkan, walaupun gereja ini nampak sangat sederhana, beratapkan seng dan lantai semen biasa.. tidak menghilangkan atmosfir kekudusan dalam menjalankan ibadah, gereja inipun tidak terikat dengan satu denominasi tertentu… sehingga bisa diikuti semua orang yang haus akan Kehadiran NYA… Sungguh Yesus Anak Domba Allah menunjukkan Kemuliannya di El Fasher untuk memberi Kedamaian di seluruh Sudan, dan berkat Roh Kudus, Afrika Diselamatkan ……..

Suasana dalam gereja
Suasana dalam gereja

Suasana Luar Gereja
Suasana Luar Gereja

 

Africa is Save, When The Holly Spirit Comes Down….

Rekan TNI di UNAMID…

UNAMID adalah suatu institusi besar di Sudan, bahkan sekarang di klaim sebagai missi terbesar yang pernah dijalankan oleh UN, bayangkan dengan seluruh personilnya mendekati 30 ribu, terdiri dari Civilian Staff, Militer, Civilian Police, Local Staff, FPU, Military Observer dll… untuk berjalannya organisasi yang besar ini dibutuhkan banyak staff sebagai pendukungnya, nah berkaitan ini UNAMID melalui UNDPKO mengirimkan permintaan ke pemerintah Indonesia untuk bisa mengirimkan SO (Staff Officer) untuk mengisi jabatan – jabatan pendukung operasional UNAMID.

Rekan TNI dari SO (Staff Officer) UNAMID
Rekan TNI dari SO (Staff Officer) UNAMID, Ki - Ka : May. Pnb Destrianto, May. Tek Rudi, Kapt. Sri, May. Kav. Doddy

Bersama ini Mabes TNI mengirimkan 4 orang perwira terbaiknya untuk ditempatkan sebagai SO (Staff Officer) di UNAMID, sekarang pertanyaaanya, apa bedanya dengan MilObs (Military Observer) yang selama ini lebih dikenal dalam penugasan PBB ?  SO diutamakan untuk pekerjaan staff pendukung di setiap Missi, dan mempunyai keahlian yang spesifik sehingga memang dicari yang mempunyai keahlian sesuai dengan bidang yang dibutuhkan, biasanya missi mengirimkan pemberitahuan bidang apa yang dibutuhkan dan segera disesuaikan oleh negara kontributor, untuk missi UNAMID sementara diisi oleh 4 perwira TNI yang ahli dalam bidangnya untuk bergabung oleh banyak SO dari berbagai negara lain.

Sekilas tentang rekan TNI di UNAMID

Mayor PNB Destrianto,  dari TNI AU. Penerbang yang masih lajang ini (hayoo… daftar … daftar )  lulusan AAU tahun 1996, jabatan terakhir di Indonesia berada di Squadron 2 Halim Perdana Kusuma, Destri adalah SO pertama yang ditempatkan di UNAMID El Fasher, jauh mendahului rekan – rekannya,  sewaktu pertama kali menginjakkkan kaki di El Fasher hanya sendiri, untung ada rekan – rekan FPU sebagai teman mengobrol sampai beberapa bulan kemudian 3 rekannya datang.  Di UNAMID sendiri mendapat jabatan sebagai “Planning Schedule Airops”  alias mengatur jadwal penerbangan seluruh penerbangan UNAMID, suatu jabatan yang sangat vital.. bagi kami sendiri ada suatu kemudahan.. karena selalu ada “bocoran” kapan pesawat in out Lapangan Terbang El Fasher, daripada kita menunggu terlalu lama karena sering juga didelay… tinggal menelpon saja kawan kita yang satu ini … thanks buddy … 🙂

Mayor. Tek. Rudy, adalah lulusan seangkatan Destrianto, AAU 96. Jabatan terakhir di  Lap terbang Hussain Sastranegara bandung ( yah pasti lah TNI AU ngga jauh dari lapangan terbang xixixi..) di UNAMID ditempatkan di bagian Terminal/ Bandara suatu jabatan yang penting karena ia yang memeriksa kelayakan pesawat yang akan diterbangkan, dan juga melihat kelayakan bandara yang digunakan.  Tidak banyak SO yang mempunyai kemampuan teknik seperti beliau ini… maju terus Rud !

Kapten Wara Sri, Wah … mba ini adalah satu – satunya Srikandi Indonesia di sarang penyamun… eh salah… di Gurun Pasir El Fasher… Mba yang satu ini juga dipilih karena mempunya keahlian yang sangat spesifik, yaitu “Air Traffict Controller” Di Indonesia berdinas sebagai Kasubbag Pers, Disbang Ops, Mabes TNI- AU, menduduki jabatan tidak jauh dari keahliannya tersebut yaitu sebagai “Air Flight Follow” yaitu bagian komunikasi pesawat – pesawat dari dan keluar airspace missi UNAMID… Saya dapat bocoran bahwa mba Sri sangat jago masak… dan karena tinggal serumah dengan para rekan pria SO lainnya… jadinya membawa keberuntungan buat mereka, hehehe… yang lain tinggal gantian mencuci piring saja.. ok ?

Mayor. KAV. Dody, adalah lulusan AKMIL 1995, dan sudah lulus juga Sesko AD, di Indonesia jabatan terakhir di Pusdik Kavaleri Cimahi, Bandung. Sangat menguasai peralatan “armored” seperti Tank dan Panser sesuai dengan kecabangannya Kavaleri, sesuai dengan keahliannya itu ia ditempatkan di COE (Contigent Owned Equipment) yaitu divisi yang bekerja untuk menginventarisir peralatan milik TCC (Troop Contribution Country)  untuk dilakukan “reimbushment” , termasuk peralatan milik FPU Indonesia, pelaksanaan “reimbushment” atas peralatan yang kita pakai tergantung penilaian team verifikasi dari COE, keep on good work, Dod !

Senang mempunyai rekan – rekan briliant seperti kalian…  yang penting merah putih tetap jaya di El Fasher… Ok ?

Latihan di Padang Pasir….

Sebagai pasukan dalam penugasan pada “hostile area” seperti Darfur, selalu dibutuhkan kesiap – siagaan dalam menghadapi setiap ancaman, tercatat beberapa kali pasukan UN di  Darfur mendapat “ambush” dalam melaksanankan tugasnya, yang terparah terjadi di team site Heskenita, Darfur Selatan, dimana pasukan Nigeria Batalion diserang pada suatu sore oleh ratusan milisi bersenjata, tercatat 10 orang pasukan tewas, seperti saya pernah tulis disini.

Full Gear
Latihan tembak reaksi

Bentuk latihan yang dilaksanakan adalah tentu saja latihan “kontra ambush” , sehingga anggota FPU Indonesia selalu “aware” dengan kondisi apabila tiba – tiba di “ambush” oleh pihak tertentu.  Prinsip suatu latihan adalah kontiunitas, sehingga setiap anggota paham secara luar kepala apa yang harus dilakukan, tentunya dalam berbagai skenario yang diperkirakan mungkin terjadi…..

Latihan menghadapi ambush
Latihan menghadapi ambush

Dalam latihan ini anggota FPU Indonesia sudah memakai “gears” yang terbaru, seperti “Body Veist”, “Arm and Leg Protector” , yang disesuaikan dengan warna gurun,  sebelumnya kami memakai warna hitam  yang kurang baik buat kamuflase, bahkan menjadikan gampang dibidik… bagaikan “lesan (target) berjalan”.. karena warnanya yang sangat kontras dengan lingungan sekitar.

Apel Pasukan setelah latihan
Apel Pasukan setelah latihan

Namun perlu dicatat, kedatangan kami bukanlah untuk membawa masalah, namun memberikan yang terbaik untuk penyelesaian konflik di Darfur, tentunya sesuai “motto” dari Korps Brigade Mobil : “Jiwa ragaku untuk kemanusiaan …!”, nantikan kabar kami selanjutnya dari Darfur 🙂

Dor !…. Nasrudin tertembak….

Mobil BMW Silver yang ditembak di kaca, tembus, dan mengenai pelipis korban.... Courtesy detik.com
Mobil BMW Silver yang ditembak di kaca, tembus, dan mengenai pelipis korban.... Courtesy detik.com

Dor !!  …..  aksi penembakan di tempat umum kembali terjadi !… kali ini korban adalah seorang Direktur sebuah perusahaan bernama Nasrudin Zulkarnain, pada hari Sabtu 14 Maret 2009 sekitar pukul 14.00 WIB pada saat selesai bermain golf di Modernland Tangerang, Pada saat Nasrudin  didalam mobilnya (sebuah BMW warna Silver) dan sedang meninggalkan lapangan golf, datanglah sebuah sepeda motor Yahama Scorpion ditumpangi dua orang, lalu mereka merapat dan menembak kearah jok belakang, tembakan mengenai kepala korban, tersangka langsung kabur tanpa mengambil suatu barang apapun….  dan korban tewas setelah dirawat, tanpa pernah sadar kembali dari komanya…

Menilik kejadian ini saya jadi ingat peristiwa yang mirip modus operandinya yang menimpa Dirut PT Asaba Sakti Bakti (Asaba), Boedyharto Angsono dan pengawalnya, Serka Edy Siyep. Keduanya tewas pada Sabtu 19 Juli 2003 pukul 05.30 WIB di halaman Gelanggang Olah Raga Pluit Penjaringan, Jakarta Utara.  Saat itu Boedyharto baru selesai bermain basket, pada saat hendak naik mobil Mercynya datang sebuah sepeda Motor dinaiki dua orang, mereka langsung menembak Supir Serka Edi Siyep dan tewas ditempat, kemudian menembak juga Boedyharto Angsono yang sempat lari… namun tertembak juga dan tewas ditempat.  Kasus ini dilatarbelakangi oleh dendam keluarga. Otak eksekusi ini adalah Gunawan Santosa, eks menantu Boedyharto. Sedangkan eksekutor penembakan adalah empat prajurit Marinir yang selama ini dekat dengan Gunawan. Mereka adalah Suud Rusli, Syam Achmad, Santoso S, serta Fidel Husni. Gunawan saat ini menanti proses eksekusi oleh Kejaksaan setelah divonis hukuman mati.

Kalau melihat Modus Operandi dari dua kejadian diatas terlihat ada kemiripan :

Pertama, para pelaku melakukan aksinya pada saat korban berada atau hendak masuk mobil, artinya sudah para pelaku sudah merencanakan saat yang tepat dan ditunggu.
Kedua, TKP berada di tempat yang sepi, tentunya bukan tempat yang ramai seperti di Mall atau tempat ramai lainnya… areal golf course dan parkiran lapangan basket memang relatif sepi… artinya aksi ini terencana secara cermat…  dan mengharapkan sedikit mungkin saksi yang melihat.
Ketiga, Pelaku melakukan aksinya dengan menaiki motor dan berboncengan, kemudian salah satu pelaku melakukan aksinya, setelah selesai langsung naik motor dan kabur….pasti sudah terencana baik  “eksekusi” dan “escape” dalam melakukan aksinya…
Keempat, tidak ada sesuatu barang yang diambil.. ini bisa diasumsikan bahwa tujuan penembakan memang untuk membunuh .. bukan untuk merampok… dan asumsi saya pembunuhan ini pasti sudah direncanakan dengan sangat cermat…

Nah, saya sendiri tidak berani mengatakan… apakah pelaku mungkin juga seorang yang terlatih dalam menggunakan senjata api, lebih dalam lagi  apakah pelakunya adalah aparat TNI atau POLRI seperti kejadian sebelumnya… biarkanlah penyelidikan polisi mengungkapnya, selamat bekerja kawan…

Terakhir, kita jangan membiarkan aksi coboy coboy jalanan itu berkembang dan menjadi besar… …. kalaupun pelakunya adalah “pembunuh bayaran” .. jangan sampai menjadi profesi ini sebagai alternatif menarik dikala kesulitan ekonomi dinegara ini………. Tumpas habis sampai keakar – akarnya !

Me in Maxim Magazine..

Majalah Maxim yang sangat terkenal di dunia dan telah diadaptasi menjadi “Maxim Indonesia” dikenal sebagai majalah lifestyle pria “macho” dan berkarakter… .. ehm…. uhuk… yaa seperti saya ini :mrgreen:   Untuk menambah citra ke”macho” an saya..  maka saya mengirimkan artikel ke majalah ini untuk mengenalkan profile Indonesian FPU buat khalayak ramai di Indonesia, yang memang diakui pemberitaannya masih minim sekali.. terlebih lagi agar anda semua kenal dengan pemilik blog ini yang “macho” .. uhuk .. uhuk.. kok batuk terus yaaa :mrgreen:

Alkisah tertulis seorang pria “macho” berpetualang dan tersesat di gurun pasir Darfur yang menantang…..bagaimana ia sampai bisa tersesat kesana?  bagaimana kehidupan sehari harinya, bagaimana ia bisa survive mengahadapi alam yang ganas ?,  semuanya ia tulis blak blakan…penasaran ???…., silahkan dicari majalah Maxim edisi bulan Maret 2009 …. “seeing is believing !”  ha ha ha….

darfur11

darfur21

darfur31

Kepala Negara Bisa Jadi Tersangka lho…

Presiden Omar Al Bashir
Presiden Omar Al Bashir

Jadi kepala negara bukannya kebal terhadap hukum, baik hukum pidana, perdata maupun hukum internasional… Seperti yang saya lihat di negara tempat saya bertugas sekarang ini Sudan, Presidennya telah ditetapkan oleh International Criminal Court (ICC) sebagai tersangka dalam tuduhan “Crimes Against Humanity” dan  “War Crimes” atas konflik yang terjadi di Darfur, dan telah dikeluarkan Surat perintah penangkapan (Warrant Arrest) terhadapnya, walaupun surat perintah ini belum ada suatu institusipun yang akan melaksanakannya, namun setidaknya Presiden Omar Al Bashir tidak bisa bebas berpergian ke 180 negara yang menanda tangani kesepakatan bersama ICC.

Apa sih yang terjadi di Darfur ?

Konflik ini dimulai 5 tahun yang lalu, antara masyarakat Darfur ( Dar= tanah, Fur=orang suku Fur)  yang merupakan indigionus Africa dan “Half blood” Arab melawan pemerintah Sudan yang keturunan Arab.   Kalau saya melihat konflik ini sama seperti terjadi di banyak negara berkembang yaitu konflik antara pemerintah pusat melawan daerah,  tentunya berkaitan dengan kesenjangan pembangunan dan bagi hasil antara pusat dan daerah…..  yang  bangsa Indonesia pernah alami seperti konflik di Papua dan Aceh.

Darfur tadinya adalah suatu negara yang dipimpin oleh seorang Sultan, namun akibat kolonialisasi Inggris pada tahun 1890, mereka menggabungkan Mesir, Darfur dan Sudan sebagai suatu negara, namun setelah Mesir merdeka dan Sudan merdeka pada tahun 1956 dari Inggris, wilayah Darfur tetap masuk kedalam wilayah Sudan.  Seiring dengan berjalan pembangunan pasca kemerdekaan, rakyat Darfur merasakan kesenjangan atas hasil pembangunan dan mulai melakukan pemberontakan pada tahun 2003.

Pemerintah pusat Sudan yang beribukota di Kharthoum mulai kewalahan menghadapi konflik separatisme ini,  untuk mengatasi hal ini mereka memanfaatkan sentimen konflik antar ras yang terjadi jauh sebelum pemberontakan ini terjadi,  jadi ceritanya di Darfur bibit – bibit konflik sudah terjadi antara suku bangsa keturunan Afrika (suku Fur) dan indo Africa Arab (Suku Zagawa) yang adalah petani dengan suku Arab Nomaden (Janjaweed) yang pekerjaannya adalah beternak secara nomad, dari dulu konflik ini selalu berkisar masalah perebutan tanah dan sumber air….  Nah konflik inilah yang dimanfaatkan oleh pemerintah Sudan, mereka “memberi angin” terhadap Janjaweed untuk melawan suku bangsa asli Darfur, yang terjadi malah diluar kontrol… terjadi pembunuhan masal, pemerkosaan dan pengusiran masyarakat suku bangsa Asli Darfur dari tempat tinggalnya…

Data yang sering di rilis media Internasional mengatakan korban akibat konflik ini meninggal sebanyak 300 ribu jiwa, dan mengakibatkan 2,5 juta jiwa terusir dari kampung halamannya dan menjadi “pengungsi lokal” (Internal displaced Personal) yang menghuni kamp pengungsi IDP yang terletak di seluruh Darfur.

Kenapa Presiden Sudan bisa menjadi tersangka ?

Kepala Penuntut ICC Mr. Lois Moreno-Ocampo yang berkedudukan di Den Haag mengatakan Presiden Sudan Omar Al Bashir menghadapi 10 tuntutan terhadap kejahatan yang dilakukannya, diantaranya : “Kejahatan terhadap Kemanusiaan” dan “Kejahatan Perang” dan menurut Moreno ia adalah ” Dalang dari penghancuran keberadaan tiga suku bangsa asli Darfur (termasuk Fur dan Zaghawa) ..”

Presiden, jabatan yang rawan…

Serba salah juga berpendapat tentang tuntutan ini, karena bangsa kita pernah (dan masih) mengalami hal yang sama seperti di Sudan, konflik pusat dan daerah yang berimplikasi terhadap keutuhan negara tentunya harus dipertahankan sebisa mungkin, dan biar bagaimanapun setiap konflik pasti berujung dengan jatuhnya korban, pengusiran penduduk dan banyak sekali kriminalitas yang menyertainya…..

Presiden Omar Al Bashir sebagai kepala negara yang berdaulat tentunya memikirkan segala cara untuk tetap mempertahankan keutuhan negaranya, tidak mungkin suatu pemberontakan daerah dibiarkan begitu saja, kalau perlu dibasmi dengan kekuatan bersenjata… coba kita bandingkan dengan negara kita, apakah Presiden SBY bisa dikenakan tuduhan yang sama dengan Presiden Sudan ketika memerintahkan militernya menumpas gerakan separatis Aceh misalnya ?

Nah, kasus Presiden Omar Al Bashir menurut saya bisa menjadi hal yang “kurang menyenangkan”  bagi seluruh kepala negara dunia terutama yang negaranya terjadi konflik separatisme, karena dialah kepala negara pertama yang sedang berkuasa menjadi seorang tersangka, kalau ngga hati – hati akan banyak lagi Kepala Negara didunia menjadi tersangka hanya karena ingin menegakkan kedaulatan dan keutuhan negaranya….. jadi mikir kan ?

Kalau Mau Jadi Pejabat Publik, Jangan Ngeblog Lah….

Penangkapan anggota DPR dari fraksi PAN oleh KPK sebagai tersangka koruptor,  dengan tersangka yang terhormat tuan Abdul Hadi membawa pelajaran yang sangat baik buat saya, kenapa ? ternyata tuan Abdul Hadi ini adalah juga seorang blogger, citranya sebagai seorang wakil rakyat turut terangkat setelah ada blognya itu… Ia dianggap sebagai seorang yang tahu segala aspirasi dari konstituennya khususnya wilayah Sulawesi Selatan, ia dikenal sebagai sosok yang terbuka, modern, dan ‘High Tech’ meminjam istilah pak Habibie…

Perkenalkan saya Blogger yang Koruptor.. eh salah.. Koruptor yang Blogger....
Perkenalkan saya Blogger yang Koruptor.. eh salah.. Koruptor yang Blogger....

Saya sendiri belum pernah melihat blognya yang beralamat di abdulhadijamal.blogspot.com karena sudah keburu ditutup oleh pemiliknya, tapi lihatlah apa yang ditulis dalam Detik.com pada tanggal 3 Maret : Abdulah Hadi, Dulu dipuji Sekarang Dimaki sungguh ironis, seluruh pujian dan suara kekaguman yang tertulis dalam “comment” blognya berubah dalam sekejap, lihat saja contoh dibawah ini komen sebelum peristiwa penangkapan :

“Saya rasa hanya sedikit anggota dewan yang betul-betul punya kinerja signifikan bagi masyarakat yang diwakilinya,” dari pembaca blognya bernama Nadewa dari Makasar.

“Pak Hadi itu orangnya civil minded, selalu me-mikirkan kepentingan orang banyak. Kalau kita lihat bandara baru, maka yang perlu kita ingat adalah Pak Hadi karena dia merupakan pencetus pembangunan bandara baru,” dari Azhar Asyad pembaca blognya yang juga Rektor UIN

Namun apa yang terjadi setelah peristiwa penangkapan tersebut ?

“Alah Jamal, Kau korup ternyata yah. Enyahlah kau dari bumi Sulsel, omong kosong aja kau! Korup, udah botak korup pula,” begitu umpatan yang mampir di buku tamu blog Abdul Hadi dengan nama Kapeka.

“Aduhh, mulai ketahuan ya aslinya. Ayo dong Pak bilang saja, temannya siapa saja,” tulis seseorang dengan nama Thahershofa

Moral Of Story :
Blog adalah suatu cara untuk pencitraan diri, pembaca yang membaca blog anda secara tidak langsung akan melihat anda sebagai pribadi yang terbuka, open minded, aspiratif dan sebagainya… karena blog menurut saya adalah “Media yang paling Bebas” tidak terpenjara dengan suatu aturan tertentu, hehehe walaupun sudah ada UU ITE, tapi belum ada kok Blogger yang dipenjara karena menulis sesuatu di Indonesia… jadi segala pujian atau apapun comment tentang anda dalam blog, adalah sesuatu yang “tidak dibuat – buat” ,  karena menulis yang buruk pun sebenarnya bisa (kecuali ruang koment dimoderasi 😛 )

Kedua, bagi sesorang yang keburu “tercitra” seperti diatas, sebenarnya itu merupakan suatu “tantangan” buat anda sendiri… Mampu kah anda memikul beban seperti yang terlanjur “dicitrakan” orang terhadap anda ..??? Semuanya berpulang kepada anda…

Khusus buat saya :
Nah, sebenarnya tulisan ini sebagai refleksi buat saya sendiri, blog saya ini sudah “memenjara” saya, anda bisa lihat di Halaman “Tentang saya” ada banyak sekali comment dari pembaca blog ini (sekitar 240 an lebih) dan kebanyakan merupakan komentar positif dan menyanjung, dikatakan saya sebagai Polisi idaman lah,  modern lah, terbuka lah … bla bla bla….. bla bla bla

Membaca tulisan di detik itu membuat saya terus terang jadi takut…. 😦   Mampukah saya terus memegang kepercayaan seperti apa yang telah ditulis pembaca blog saya ????  jangan jangan saya suatu saat tertangkap menerima suap, korupsi atau apapun perbuatan tercela seperti pak Adul Hadi ….. mau ditaruh dimana muka saya ???

Makanya saya memberikan saran seperti yang tertulis di judul blog saya : “Kalau Mau Jadi Pejabat Publik, Jangan Ngeblog Lah….”  jadi para pejabat Publik tidak mempunyai beban kalau anda mau korupsi dan berbuat perkeliruan lainnya :mrgreen:

Ada pertanyaan kedua, “Kalau sudah terlanjur bagaimana donk ??”  iya ya,  saya sudah terlanjur.. jadi terpaksa ngeblog terus deeeh…. udah terlanjur enak sih.. hehehe

Keep on blogging rere ! 😛