Tuhan tidak akan meninggalkanmu

Tolong Tuhan
Tolong Tuhan

Pernahkan anda merasa bahwa persoalan yang anda hadapi seperti tidak ada jalan keluarnya ? anda merasa tidak ada seorang manusiapun yang bisa menolongmu mengatasi persoalan ini.. dalam keseharian banyak cara pelarian yang dilakukan oleh manusia, yang pertama bersifat positif yaitu menyerah kepada Tuhan dan menyerahkan seluruh persoalan kedalam tangannya, yang kedua adalah mengikuti cara dunia untuk lari dari masalah menggunakan zat – zat yang “bisa sedikit” menghilangkan stress seperti obat penenang, alkohol dan narkoba… Semua manusia bebas memilih jalan mana yang akan dipilihnya…

Namun saya memberanikan diri bersaksi, bahwa jalan pertama adalah yang terbaik… Tuhan kadangkala mengizinkan sesuatu hal terjadi dalam diri kita, maksud Tuhan baik… ia ingin agar kita bisa hanya berharap kepadanya dalam keadaan yang susah ini .. ingatlah suatu ayat yang sangat bagus dalam Roma 8 ayat 28 :

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Dikatakan bahwa Allah tuhan kita memakai segala sesuatu cara untuk mendatangkan kebaikan, patut ditekankan kembali disini Tuhan menggunakan berbagai macam cara untuk kita agar kita menjadi baik…. cara itu bisa cara yang baik maupun jelek menurut manusia, tapi sudah pasti semua itu pasti akan membawa kebaikan… sebagai contoh: mungkin kita kurang dekat kepada Tuhan, dengan suatu peristiwa yang menyakitkan seperti saya jelaskan diawal, yang sepertinya tidak ada jalan keluar, hingga ia menyerah kepada Tuhan menyerahkan segala persoalan kepada Tuhan dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan…. tentunya maksud Tuhan adalah memberi kesempatan kepada kita untuk kembali mendekat padaNYA…

Bagi rekan rekan yang sedang mengalami masalah yang berat dimanapun juga, tetap hidup benar dihadapan Tuhan, Jangan Menyerah ! tetap berharap kepada Tuhan, seperti tertulis dalam kitab Mazmur 37:5 :

“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-NYA, dan Ia akan bertindak”

dan itu janji Tuhan yang pasti terjadi pada rekan semua, dan ia akan memberi pembelaan yang dasyat bagi anda, seperti tercantum dalam ayat selanjutnya Mazmur 37:6

“Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang dan hakmu seperti siang”

Jangan pernah berhenti berharap, Penderitaan yang kita alami sekarang ini tidak sebanding dari penderitaan Jesus, seorang tidak berdosa yang tidak salah tapi harus di siksa dan di salibkan di Bukit Golgata sebagai seorang pesakitan….

Semua masalah pasti ada jalan keluarnya … Amin

Petugas Pajak Dipersepsikan Sebagai Orang Berdosa

Zakeus sang petugas pajak dengan Yesus
Zakeus sang petugas pajak dengan Yesus

Bagi orang Israel pada zaman Alkitab perjanjian Baru, seorang petugas pajak (dalam bahasa alkitab Indonesia disebut pemungut cukai, namun secara terjemahan English bible disebutkan sebagai tax collector ) sudah dipersepsikan sebagai orang berdosa, mengapa ? Karena sebagai petugas pajak mereka adalah antek – antek bangsa Romawi penjajah bangsa Israel karena mereka memungut pajak penghasilan dari warga Israel untuk disetorkan kepada wakil pemerintah Romawi di wilayah jajahan Israel, Hal ini turut diperkuat oleh para Ahli Agama/Taurat bahkan mereka disamakan seperti “pendosa berat” seperti perampok dan pezinah , dapat disimak dari doa Ahli taurat/ orang Farisi didepan orang banyak : Orang Farisi itu berdiri dan berdoa begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini (Lukas 18:11)

Banyak dalam Alkitab banyak kisah tentang pemungut cukai, salah satunya ketika Yesus berada di tepi danau Galilea setelah mengajar orang – orang disana, ia bertemu sesorang bernama Lewi putra dari Alfeus, Lewi pekerjaannya seorang petugas pajak , Yesus beserta muridnya kemudian makan di rumah Lewi seorang berdosa petugas pajak… namun hal itu menimbulkan kontroversi besar di kalangan bangsa Israel pada waktu itu: Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” (Markus 2:16) Dari ayat ini sudah sangat jelas bagi sebagian besar orang Israel menganggap seorang petugas pajak adalah orang berdosa, sebaik apapun dia… Ada sebuah jawaban yang menyejukkan dari Jesus mengapa ia mau makan dengan seorang berdosa petugas pajak, di ayat selanjutnya tertulis : Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Markus 2:17)

Dalam kisah di Alkitab Yesus sekali lagi menemui seorang petugas Pajak, kali ini ketika Yesus berkunjung ke daerah Yerikho, ada seorang petugas pajak bernama Zakeus, Ia karena selalu dipersepsikan sebagai orang berdosa oleh bangsa Israel ia merasa tidak pantas untuk bertemu dengan Yesus, sehingga ia hanya memanjat pohon untuk melihat Yesus dari kejauhan, namun Yesus melihat hal ini dan menyuruh Zakeus untuk turun dari pohon, bahkan berkata bahwa ia akan mampir kerumahnya, bagi Zakeus hal ini merupakan suatu suprise yang sangat besar… namun seperti biasa orang Israel banyak mencibir : Tetapi seperti biasa semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” (Lukas 19:7) Namun bagi Zakeus kehormatan ini membawa dampak positif dan membuat kejutan yang sangat tidak terduga : Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” (Lukas 19:8)

Renungan dari tulisan ini, mungkin kepada petugas pajak untuk lebih berbuat jujur dan menjauhi segala hal yang tidak terpuji, dan kalau bisa meniru apa yang diperbuat Zakeus… Amin

Denny Indrayana Bicara Blak-Blakan

Denny Indrayana in Action
Denny Indrayana in Action

Siapa yang tidak kenal dengan sosok seorang Denny Indrayana ?? seorang anggota dari Satgas Mafia Hukum bentukan Presiden RI yang sejauh ini telah membuat heboh pemberitaan media dengan 2 temuannya yaitu: Sel mewah Artalita di Rutan Pondok Bambu dan yang paling terbaru adalah menggiring ekspose Susno Duaji yang mensinyalir adanya Mafia Hukum di tubuh Polri dan yang lebih menghebohkan lagi adalah pertemuannya dengan tidak sengaja dengan buronannya Gayus Tambunan di Food Court Lucky Plaza.

Pada hari ini tgl 5 Februari, mas Denny membicarakannya secara lugas dan blak – blakan  dalam rakernis dan penataran fungsi Reserse Polri di Hotel Mercure Ancol.

Gaya bicaranya yang khas dosen  tanpa teks mengungkapkan berbagai polemik yang berkembang di tengah masyarakat tentang polisi, khususnya yang lagi booming belakangan ini masalah Mafia Kasus yang melibatkan Gayus Tambunan dan beberapa oknum Polri.  Ada beberapa cerita menarik yang sempat saya catat pada waktu mendengarkan ceramah terbukanya :

Tentang Pembentukan Satgas Mafia Hukum

Denny Indrayana merasa beruntung sekali bisa bergabung dengan satgas Mafia Hukum, karena program ini di Back-Up penuh oleh Presiden dan mendapat Political Support, Ia juga mengungkapkan rahasia kenapa pak Kuntoro dipilih oleh Presiden SBY sebagai ketua Satgas, walaupun ia sendiri tidak mempunyai latar belakang hukum….? Mas Denny meyitir perkataan pak Presiden : “Pak Kuntoro, He is a delivery man…”, artinya Presiden percaya penuh  segala tugas yang yang diberikan pasti berhasil, dan memang berhasil kan ?

Ada yang menarik juga mengenai penamaan Satgas ini, kenapa harus dikatakan Mafia sepertinya kasar sekali ?  SBY tetap menginginkan istilah ini karena memang Mafia Hukum realitasnya sudah menjadi persoalan bangsa, dan hal ini bukan “Mission Imposible”, Kenapa istilahnya bukan Satgas MARKUS (Makelar Kasus) ? istilah ini menurut SBY adalah : “Political Incorrect”, karena akan menyinggung golongan agama tertentu karena nama seorang di Alkitab, memang ada usulan lain yaitu satgas CAKAR (Calo Perkara) tapi setelah timbang – menimbang diputuskan namanya menjadi Satgas Mafia Hukum.

Tentang Pertemuannya dengan Gayus di Food Court Lucky Plaza

Mas Denny pergi ke Singapura dengan rekannya sesama Satgas Mas Ahmad Santosa, ia mengakui pada saat menginjakkan kaki di Singapura mereka masih gelap dan  masih bingung bagaimana cara menemukan Gayus di belantara gedung – gedung Singapura. Setelah check in di Hotel JW Marriot mereka berencana makan di food court Lucky Plaza, dalam hati Denny terbersit : “Mudah – mudahan ada Gayus…”, baru 5 langkah masuk ke food court, ia dicolek oleh rekannya Mas Ahmad. “Eh Den, sini kamu liat … ada Gayus”, Denny masih tidak percaya, Mas Ahhmad kembali menegaskan : ” Coba kamu lihat dari samping …”, memang benar setelah diperhatikan memang benar itu Gayus dengan menggunakan T-Shirt warna putih dan celana Krem 3/4, memang mereka mengenal sebelumnya sosok Gayus, karena sebelum lari ke Singapura mereka sempat bertemu. Lalu mereka langsung menegor Gayus dengan tidak dapat meyembunyikan keterkejutannya mereka melakukan pembicaraan sambil menyantap nasi Padang, mereka melakukan pembicaraan selama 2 jam….Sementara itu Denny menelepon pak Ito Kabareskrim Polri bahwa mereka telah berhasil menemukan Gayus, ternyata Gayus juga telah dibuntuti personil dari Bareskrim Polri ( mereka baru tahu setelah pulang, pada saat mereka minta difoto oleh seseorang, orang yang memotret adalah seorang anggota Bareskrim)

Akhirnya mereka berhasil membujuk Gayus dan permintaannya ia ingin membicarakannya kepada istrinya, karena  itu mereka mengantar ke hotel Gayus (hotel Mandarin) menunggu di lorong kamar hotel… dan akhirnya ia mendapat persetujuan dari istrinya, Pada saat itu juga anggota dari Bareskrim telah turut bersama mereka mengatur cara pemulangan Gayus.  Denny mengatakan pertemuannya dengan Gayus secara kebetulan merupakan perpaduan antara Doa, Ikhtiar dan Kerja Keras…..

Salut deh buat Mas Denny 🙂 Sukses selalu dengan Satgasnya….

Walet Menyelamatkan Desa Air Hitam

Desa air Hitam, kapal nelayan dan rumah walet

Desa Air Hitam adalah desa yang sangat terpencil, terletak di muara sungai berbak Jambi dan untuk menuju ke desa ini sarana angkutan air merupakan sarana yang paling memungkinkan, untuk lewat darat tidak ada jalan, kalaupun dipaksakan hanya bisa mengendarai sepeda motor menyusuri pantai selama 4 jam, itupun kalau laut tidak pasang. Alkisah pada pertengahan tahun 70 an dimulailah warga pertama yang datang ke Muara Sungai Berbak, lalu dinamailah daerah itu menjadi AIR HITAM, karena air yang mengalir di perairan sungai tersebut hitam seperti kopi, menurut seorang ahli penyebab hitamnya air sungai tersebut karena humus yang mengendap dari akar-akar gambut sepanjang sungai Berbak. Beberapa keluarga yang datang pertama adalah nelayan Bugis dari daerah Wajo dan satu keluarga keturunan Tionghoa berasal dari daerah Cocong Tembilahan Riau bernama Aliang.

Aliang
Aliang

Berkembanglah Desa Air Hitam menjadi sentra perikanan, Desa terpencil ini menjadi tempat transit dan berlabuh kapal – kapal nelayan dari seluruh daerah, mereka adalah nelayan dari daerah Lampung, Palembang , Riau bahkan dari Kalibaru Cilincing mereka datang ketempat ini untuk beristirahat dalam satu musim menangkap ikan. Aliang menangkap peluang ini, ia kemudian mendirikan pabrik es, untuk mengakomodir kebutuhan para nelayan akan es untuk mengawetkan ikan sebelum dijual di tempatnya berasal. Makin besarlah usaha Aliang bahkan ia mempunyai beberapa armada kapal penangkap ikan… dan Aliang dengan semua usahanya ia juga sangat berjiwa sosial, sehingga walaupun keluarganya satu-satunya warga keturunan namun ia sangat dihormati dan segala omongannya didengar oleh warga desa, walaupun ia bisa saja menjadi Kepala desa tapi ia lebih menyerahkan kepada kawannya seorang keturunan Bugis.

Sarang burung walet dibersihkan dari bulu dan kotoran, mutunya menjadi super
Sarang burung walet dibersihkan dari bulu dan kotoran, mutunya menjadi super

Kemudian pada tahun 2006 terjadilah permasalahan yang memberatkan para nelayan, dimulai dengan melonjaknya harga minyak dunia hingga 120 usd/barel sehingga pemerintah mau tidak mau mengetatkan pembelian solar, hal ini mengakibatkan langkanya solar untuk mesin kapal nelayan, mulai saat itulah banyak nelayan yang kolaps mereka tidak mampu lagi membeli solar karena mahal dan langka… dan otomatis tidak bisa melaut lagi… demikian usaha pabrik es dan armada kapal ikan Aliang.

Ditengah kebingungan Aliang mencoba membuat “rumah” walet didasarkan tinjauannya ke daerah kelahirannya di Tembilahan yang duluan membudidayakan walet…. pada awalnya ia dibilang “gila” oleh warga sekitarnya, karena ia menginvestasikan uang dengan jumlah tidak sedikit untuk mebuat rumah walet…. sebagai catatan karena terpencilnya daerah tersebut, harga semen 4 kali lipat harga pasaran… Ternyata hasilnya malah bagus sekali, waletnya banyak sekali yang ‘bersarang’ di rumah waletnya, hasilnya pun luar biasa…. karena kesuksesannya banyak warga desa mencoba membuat hal yang sama… dan .. Luar biasa … gara – gara walet perekonomian Desa Air Hitam yang tadinya Suram bahkan mendekati kota mati … sekarang jadi bergairah kembali…. investasi pun mengalir dari berbagai tempat, banyak penduduk yang diserahi tanggung jawab akan rumah walet… Berkat usaha pioner Aliang, Desa Air Hitam menjadi berdenyut kembali….. Pedagang dari Singapura dan Hongkong langsung datang ke Air Hitam menggunakan kapal sendiri, sebagai gambaran rumah walet Aliang menghasilkan 25 Kilogram Sarang Walet per bulan, karena mutunya tinggi sarang Walet di Air Hitam dihargai 15 Juta/kilo, jadi sebulan ia menghasilkan 375 juta rupiah ! belum lagi dia bertindak sebagai trader dengan menampung hasil walet penduduk desa… konon nilainya sampai milyaran perbulan… suatu nilai yang fantastis kan ?

Rumah walet Aliang
Rumah walet Aliang

Cerita ini belum berakhir disini…. ingat kata pepatah : Kacang lupa dengan kulitnya ? Ternyata tidak berlaku buat Aliang, dia menyadari betul kehidupan dia berawal dari nelayan dan hasil ikan tangkapannya…. Ia tetap berkomitmen untuk tetap membeli hasil tangkapan ikan dari nelayan Desa Air Hitam dan tetap memberi subsidi solar kepada para nelayan…. konon pula ia rugi sebulan sampai 40 – 50 juta rupiah untuk tetap memutar roda perekonomian Desa, hmmm sungguh cara yang smart, sebab tanpa perekonomian desa ini akan mati, karena tidak semua warga desa mampu untuk membuat rumah walet yang harganya 200 jutaan…

Satu lagi, Aliang si Miliuner kampung ini ternyata tidak bisa membaca – tulis … dan itu saya saksikan sendiri ….. namun kalau menghitung uang kok bisa ya ?… Wow…, demikianlah kenang – kenangan saya sewaktu mengantar Dubes Inggris ke Air Hitam… masih banyak cerita lain menyusul …. tunggu ya hehe...