Perbedaan Polisi Indonesia dengan Malaysia

POLRI dan PDRMSetelah tulisan saya tentang perbedaan sistem kenaikan pangkat di Malaysia dan Indonesia yang berdasarkan Merit System atau Time Based di sini. Saya berpikir bukan hanya sytem kepangkatan saja tapi masih banyak sekali aspek kedinasan yang berbeda.  Well, kalau ditanya kenapa sih banyak perbedaan ? toh kan sama sama polisinya.  Jawabannya sih sederhana saja, Indonesia adalah bekas jajahan Belanda dan Malaysia adalah bekas jajahan Inggris, hal ini berdampak sangat signifikan karena Belanda dan Inggris adalah dua negara yang berbeda dalam system hukum. Inggris dikenal dengan system hukum “Anglo Saxon” , dan Belanda dengan system “Continental”. Dengan perbedaan system hukum pasti juga berbeda cara kerja polisinya.

Berikut ini sebagian kecil dari perbedaan dan persamaannya :

Penangkapan
Di Indonesia berlaku 24 jam sama dengan di Malaysia.

Penahanan
Di Indonesia Polisi bisa menahan 20 hari dan dapat diperpanjang oleh kejaksaan 40 hari, bila ada perbuatan yang diancam lebih 9 tahun dapat diperpanjang pengadilan 60 hari. Sedangkan di Malaysia polisi tidak boleh menahan, polisi hanya boleh menahan atas perintah jaksa sampai 7 hari dan dapat diperpanjang lagi sampai 7 hari.

Proses Penyidikan
Di Indonesia polisi melakukan pemberkasan (Proses Verbal) lalu selesai melakukan penyidikan menyerahkan ke Jaksa artinya Polisi lebih banyak berperan dalam penyidikan. Di Malaysia Polisi dan Jaksa sudah bekerja sama semenjak penyidikan dimulai, karena Jaksa yang memberi izin penahanan.

Perekrutan
Di Indonesia ada 4 sumber perekrutan, Tantama (Khusus Brimob dan Polair), Bintara, Perwira Akademi Kepolisian dan Perwira Sumber Sarjana, syarat dari umur 18 hingga 22 tahun (Kecuali yang sumber sarjana yang ditentukan pada saat pendaftaran) dan tidak boleh menikah. Di Malaysia ada sekolah untuk Perwira, Sersan, Konstabel dan Konstabel Sokongan, dengan syarat umur 18 sampai 28, bagi perwira maksimal 35 tahun apabila mendapat gelar sarjana. Di Malaysia sumber perwira hanya satu pintu karena tidak ada Akademi Polisi. Dan yang unik bagi yang telah menikah, diperbolehkan juga mendaftar.

Umur Pensiun
Di Indonesia 58 tahun. Di Malaysia lebih tua sedikit, mereka pensiun pada usia 60 tahun.

Estafet Kepemimpinan
Di Indonesia Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) melalui fit and proper test dari DPR, apabila lolos ia akan ditunjuk menjadi Kapolri, sedangkan Wakapolri diangkat kemudian oleh Presiden tanpa Fit dan Proper test. Di Malaysia Inspector General (IG) atau kepala polisi diangkat oleh Menteri Dalam Negeri dan yang unik wakil kepala kepolisiannya sudah pasti akan menggantikan kepala polisi, apabila umur dan kesehatan memungkinkan, bandingkan dengan di Indonesia tidak pernah ada dalam sejarah Wakapolri menjadi Kapolri.

Struktur dalam pemerintahan
Di Indonesia Polri berada dibawah presiden langsung, jadi Kapolri setingkat dengan Menteri. Di Malaysia dibawah Menteri Dalam Negeri, jadi kepala polisinya setingkat dengan Dirjen.

Demikianlah sekilas perbedaan Polisi Indonesia (Polri) dan Polisi Malaysia (PDRM), demikian kata pepatah “lain ladang lain belalang ”  perbedaan ini jelas karena sejarah awalnya pun berbeda, namun walaupun ada perbedaan ada persamaan yang hakiki dari semua kepolisian di Seluruh dunia yaitu “To Serve” dan  “To Protect” , yaitu Melayani dan Melindungi masyarakat, begitulah tugas utama korps polisi masing- masing negara dalam menjaga keamanan dalam negerinya.

Kuliner Malaysia

Malaysia adalah negara multi-kultural yang terdiri dari 3 golongan ras, Melayu , India dan China. Karena perpaduan inilah maka kuliner di Malaysia ada 3 yaitu makanan India, Melayu dan China.   Bagi Melayu yang muslim mereka tidak bisa memakan masakan India dan China, bukan karena haram karena mengandung daging babi tapi juga karena meragukan cara pemotongan hewan yang tidak sesuai. Demikian halnya bagi warga keturunan India yang Hindu mereka tidak memakan daging sapi.  Akhirnya terjadi kompromi atas makanan tersebut, yang saya perhatikan terjadi  adaptasi makanan tersebut sehingga bisa juga dikonsumsi semua warga Malaysia. Berikut ini contoh beberapa kuliner umum di Malaysia, khususnya di Kuala Lumpur;

Nasi Kandar,

Penyajian Nasi Kandar, pilih sendiri Lauknya
Penyajian Nasi Kandar, pilih sendiri Lauknya

Di Malaysia ada jenis kuliner oleh India Muslim (disebut Mamak). Kuliner mamak terkenal disini dengan nama “kedai mamak”, mereka adalah berasal india selatan dan membuat makanan khas sendiri yang dinamakan “Nasi Kandar”, kata kandar sendiri berarti pikulan, dahulu di negara bagian Penang mereka menjual nasi ini dengan pikulan ini dan sejak dari itu mereka menamakan restoran mereka dengan “Nasi Kandar”. Nasi kandar ini cara penyajiannya seperti masakan Padang, dipajang di etalase kaca

Penyajian Nasi Kandar
Penyajian Nasi Kandar

namun tidak dihidangkan semua di meja, kita harus memilih lauknya yang hampir semuanya dimasak kari, ada beberapa yang istimewa seperti ayam goreng remapahnya, penyajiannya adalah nasi plus lauknya disiram kuah kari.   Tersedia juga makanan khas india dengan roti india seperti roti Chanai (roti dengan kuah kari). Kedai mamak banyak yang buka 24 jam,  sehingga orang ke kedai mamak bukan hanya untuk makan, bisa juga sekedar nongkrong untuk menikmati teh tarik atau minum kopi, semua etnis bisa makan di nasi Kandar dan merupakan ciri khas Malaysia. Hampir di setiap sudut kota ada kedai Mamak namun salah satu Nasi kandar yang terkenal dan banyak cabangnya adalah Nasi kandar Pelita.

Nasi Lemak,

Nasi Lemak
Nasi Lemak

Makanan asli melayu ini sebenarnya mirip dengan nasi uduk di Indonesia, yaitu nasi yang di aron dengan santan kelapa. Yang membedakan adalah makanan ini dihidangkan dengan ikan teri kering, kacang dan mentimun dan diberi sambal goreng merah. Pada setiap tempat yang menyediakan nasi lemak, kita bisa memilih berbagai macam lauk, yang paling favorit adalah ayam goreng, telur asin, rendang dan cumi dimasak sambal. Sepertinya bukan malaysian kalau tidak memakan nasi lemak sebagai sarapan mereka. Walaupun biasanya untuk sarapan saja, namun sudah banyak pula yang menghidangkan 24 jam, salah satu yang paling terkenal adalah nasi lemak “Antar Bangsa” di Kampung Baru Kuala Lumpur dan Nasi lemak “Village Park” di Uptown Damansara Petaling Jaya.

Banana Leaf Rice (Nasi Daun Pisang),

Banana Leaf Rice
Banana Leaf Rice

Keunikan dari makanan ini adalah penyajiannya selalu diatas daun pisang, asal makanan ini adalah India Selatan yang beragama Hindu, cara penyajiannya selalu oleh seorang pramusaji yang menaruh nasi di atas daun pisang, di siram kuah kari, dan lauk pilihan kita yang kebanyakan dimasak kari, yes India adalah Kari. Pada umumnya masakan di Banana Leaf Rice dan di Nasi Kandar hampir sama, cuma masalahnya bagi sebagian Muslim  masih meragukan kehalalannya, makanya ada alternatif masakan India adalah Nasi Kandar di Kedai Mamak. Banana Leaf Rice yang terkenal adalah di Restoran Nirvana Maju, Bangsar dan Restoran Lotus di Jalan Gassing Petaling Jaya.

Yong Tau Fu,

Yong Tau Fu
Yong Tau Fu

Makanan yang berasal dari suku Hakka China terutama terbuat dari tahu yang telah diisi dengan daging giling campuran atau pasta ikan (surimi). Variasi makanan ini termasuk sayuran dan jamur disatukan dengan daging giling atau surimi. Kalau di Indonesia mungkin mirip dengan bakso tahu. Yong tau fu dapat dimakan dalam berbagai cara, baik kering dengan saus atau disajikan sebagai hidangan sup. Makanan ini terutama terdapat di Malaysia dan Singapura. Yong tau fu tidak digolongkan makanan halal karena menggunakan daging babi bisa terdapat di daerah pecinan, namun di Kuala Lumpur terdapat juga Yong Tau Fu yang halal di daerah Ampang.

Chicken Rice (Nasi Ayam),

Nasi Ayam
Nasi Ayam

Nasi ayam adalah hidangan yang diadaptasi dari imigran Cina awal berasal dari provinsi Hainan di Cina selatan. Hal ini dianggap salah satu hidangan nasional Singapura dan Malaysia. Cara membuatnya ayam disiapkan dalam metode tradisional Hainan dengan menyeduh seluruh ayam pada suhu mendidih dalam kaldu daging babi dan tulang ayam, menggunakan kembali kaldu berulang-ulang dan hanya menambah air bila diperlukan, Kaldu inilah yang juga dibuat untuk menanak nasi.  Penyajiannya nasi kaldu ayam dan dagingnya ditambah dengan nam, saus, daun bawang, bawang putih cincang, jahe, minyak wijen dan kecap. Kebanyakan nasi ayam di Malaysia itu juga menawarkan alternatif dari ayam panggang bukan rebus biasa atau ayam kukus. Di Indonesia kita kenal sebagai nasi ayam Hainan. Variasi lainnya termasuk versi BBQ atau juga pilihan ayam panggang madu.   Nasi ayam juga sangat populer dengan masyarakat Melayu yang Muslim, setelah disesuaikan agar sesuai dengan keinginan Melayu dengan bumbu pedas dan menambah bumbu makanan. Ayam dikukus, lalu digoreng atau dipanggang sehingga menghasilkan tekstur kering untuk daging ayam. Bumbu cabe telah dimodifikasi, bawang putih dan jahe kurang digunakan, dan asam jawa ditambahkan ke bumbu untuk rasa. Nasi ayam Malaysia tersedia di banyak toko kopi Cina, restoran atau kaki lima tetapi juga chain restoran seperti The Chicken rice Shop dan OldTown White Coffee.

Makanan makanan ini adalah yang umum terdapat di Malaysia yang uniknya terjadi adaptasi sehingga bisa dikonsumsi semua, unik bukan ?

Masyarakat Multikultural

Saya ingat pelajaran sewaktu kuliah dulu  masyarakat majemuk menurut J.S. Furnivall adalah: “Masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas maupun kelompok-kelompok yang secara budaya dan ekonomi terpisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda satu dengan lainnya”.

Upin dan Ipin representasi keragaman Ras di Malaysia, walaupun contoh ini tidak nyata
Upin dan Ipin wujud keinginan Multikulturalisme di Malaysia, walaupun kenyataannya berbeda

Persoalan itu begitu terlihat sekarang setelah saya bertugas di Malaysia, walaupun Indonesia adalah negara dengan masyarakat majemuk sama dengan Malaysia, tapi permasalahan yang terjadi sangat berbeda. Yang disebut majemuk dalam konteks Indonesia adalah kemajemukan suku – suku yang berbeda budayanya sedangkan di Malaysia lebih hakiki yaitu perbedaan ras yang pasti berbeda juga budayanya, agamanya dan perilakunya.

Yang sangat jelas terlihat adalah bagaimana 3 golongan ras besar di Malaysia yaitu dari Melayu, China dan India dalam praktek kehidupan sehari – harinya.  Mereka masing masing mempunyai pendidikan sendiri yang dikategorikan berdasarkan bahasa, Bagi anak – anak Melayu mereka masuk ke sekolah berbahasa Melayu, China ke sekolah China dan India ke sekolah India.

Pembedaan lingkungan sekolah tersebut kita melihat hal yang lebih besar yaitu lingkungan tempat tinggal, ada lingkungan perumahan India , lingkungan perumahan China dan juga Melayu.  Di masyarakat yang lebih luas juga begitu, masing masing orang memakai bahasanya masing – masing, ini terlihat dari televisi di Malaysia yang ada channel berbahasa Melayu, India dan China, dan bahkan mengkristal dengan pandangan Politik perkauman yaitu adanya Partai Politik Melayu, India dan China.

Didalam masyarakat Majemuk seperti di Malaysia Multikulturalisme dapat dikategorikan sebagai: “Pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik” (Azyumardi Azra, 2007). 

Saya melihat kebanggan menjadi satu bangsa agak kurang disini, hal ini disebabkan orang Cina dan India lebih memilih bahasanya sendiri atau bahasa Inggris dibandingkan bahasa nasional mereka bahasa Melayu. Kalau kita bandingkan di Indonesia, orang Cina mereka bangga berbahasa Indonesia dan mereka sebagai bangsa Indonesia. Saya jadi teringat ungkapan “Bahasa mempersatukan bangsa”, dan inilah fakta yang saya lihat.

Beruntunglah Founding Father negara Indonesia dari  awal telah menemukan gagasan yang brilian yaitu Bhineka Tunggal Ika, hal ini diimplementasi dengan cita cita Sumpah Pemuda yaitu Berbahasa, Berbangsa dan Berbudaya Indonesia, dan beruntunglah saya mempunyai bekas presiden Pak Harto yang ketika awal orde baru menerapkan kebijakan keras untuk menasionalisasi seluruh nama orang China menjadi nama Indonesia, menghapus semua sekolah berbahasa China, dan hal ini bisa kita rasakan sekarang, walaupun kita dari berbagai suku dan ras tapi kita semuanya dalam bingkai kesatuan Indonesia.

Catatan: Sekarang ada golongan masyarakat yang terobsesi untuk menggantikan Indonesia dengan konsep bernegara sesuai golongan mereka, ingat.. cita citamu tidak akan tercapai !

Gangster Malaysia

Bagi orang Indonesia membaca judulnya pasti ketawa, bagaimana di Malaysia negara yang terlihat katronya dengan style Melayu mempunyai gangster ?  No, ini masalah serius disini .. saya sendiri sebagai anggota Polri yang ditempatkan di Malaysia melihat masalah ini sangat serius dan berbahaya, bahkan dikatakan hampir sama dengan perang gang di Mexico.

Genk China di Malaysia
Genk China di Malaysia

Hampir setiap hari bisa terjadi penembakan di jalan dengan cara yang amat profesional, mereka mengambil titik lemah seseorang, pada saat membawa mobil berhenti di lampu merah, pada saat yang sama datang memepet sepeda motor berbonceng dua, dan … dor …dor .. meninggalkan korban tewas di di dalam mobil,  ada juga korban yang diincar pada saat makan di restoran pada saat orang ramai,  pembunuh datang ke dalam dan menembak kepala korban hingga tewas didepan orang banyak.

Yang menarik dari peristiwa ini adalah kebanyakan korban tewas dalam penembakan berasal dari ras pendatang (India, China), satu satunya melayu yang menjadi korban adalah ketika seorang Direktur Bea Cukai Malaysia ditembak mati di mobilnya pada saat mau ke kantor.

genk 08 India
genk 08 India

What a bloody hell … yang terjadi di Malaysia.  Saya sudah mengkalkulasi semenjak Bulan Februari hingga akhir Agustus 2013 telah ada kurang lebih 40 street shooting yang mengakibatkan kematian korban, dan (sayangnya) belum ada kasus yang benar – benar terungkap siapa pelaku dan aktornya.
Masyarakat Malaysia mulai merasa tidak aman karena sehari hari disuguhkah berita peristiwa penembakan, dengan mayat bergelimpangan.  Polisi dalam memberikan statement setelah kejadian penembakan selalu hanya mengatakan kejadian tersebut adalah perang antar genk, dengan mengindetifikasikan  si korban berasal dari anggota genk mana, yang sebenarnya dengan mudah diidentifikasi dengan melihat tatoo pada tubuhnya. Tentu saja jawaban itu tidak membuat masyarakat menjadi puas sehingga masyarakat mendambakan berlakunya kembali UU preventif yang telah dicabut seperti ISA (Internal Security Act) dan EO (Emergency Ordonantie) yang memperbolehkan Polisi melakukan penahanan preventif tanpa pengadilan selama 2 tahun.

Yang jelas Polisi malaysia harus berbuat sesuatu untuk mengatasinya, dan dikeluarkanlah suatu perintah operasi kepolisian yang diberi nama operasi “Changkat” operasi untuk memberantas ganster di Malaysia. Apakah ini menjadi ajang balas dendam Polisi yang jelas pada awal operasi di Penang Malaysia, Polisi telah menembak mati 5 orang anggota gank “08” di Penang,  yang mayoritas anggotanya orang India.

Kepolisian Malaysia kemudian mengadakan jumpa Pers dengan membeberkan data tentang seluruh nama genk di malaysia berikut daftar anggotanya, demikian datanya:

1) Identifikasi Genk:
Polisi mengidentifikasi ada 49 genk di seluruh Malaysia, dengan anggota keseluruhan sejumlah 40.313 orang, dengan perincian anggota gank etnis India 28.926 orang atau 71 % dari kesuluruhan anggota genk, etnis China sebanyak 8.214 orang atau 21 % dan sisanya 1.923 orang atau 5 % berasal dari keturunan Melayu, dan sisanya 1.250 orang atau 3 % dari etnis lainnya (Coba bandingkan komposisi penduduk di malaysia dengan 60 % Melayu/pribumi, 33 % China dan 7 % India)

2) Inilah nama nama genk berdasarkan etnis:
Etnis Melayu: Double 7, Tiga Line, Geng 30
Etnis China: Genk 24, Geng 18, Genk 36, Genk 21, Ang Soon Thong, Wah Kee, Sio Sam Ong, PNEH, Hong Hong San, Hai San, Sin Ang Bin, New Cell 20, Jit It Hai, Sio Koon Tong, Gee Lam Kor, Gee Ah Eng, Loh Kuan, Tiang Yee Tong, Geng Leng Hor
Etnis India: Genk 04, Genk 08, Genk 21, Genk 24, Genk 18, Genk 35, Genk 36, Genk 303, Geng Satu Hati

Korban Perang Genk
Korban Perang Genk

3) Inilah cerita dari beberapa Genk Besar di Malaysia:
– Genk 04 adalah genk yang paling besar dan paling sadis, anggotanya berasal dari etnis India, dengan anggota sebanyak 5.440 orang. Kegiatan kriminal yang dilakukan adalah Penjualan Narkoba, pemerasan, Pencurian kendaraan bermotor dan aktivitas kriminal menggunakan senjata api atau benda-benda berbahaya lainnya. Gank 04 sebelumnya dikenal sebagai Gank China dengan nama Hua Kee pada 1980-an. Setelah itu diambil alih oleh anggotanya yang beretnis India. Mereka aktif di Kuala Lumpur, Johor, Penang dan Kedah. Diyakini bahwa Gang 04 tidak memiliki kepemimpinan terpusat dan beroperasi secara otonomi di setiap daerah. Baru-baru ini, lima orang anggota genk 04 yang ditembak mati dalam sebuah serangan polisi di Penang.
– Genk 08 jumlah anggota: 4.423, Genk ini didirikan pada tahun 70-an. Para anggota genk kebanyakan berada di Kuala Lumpur, Selangor, Penang, Perak, Johor, Negeri Sembilan dan Malaka. Kegiatan mereka termasuk penjualan narkoba, mengumpulkan uang keamanan dan perampokan. Tidak ada kepemimpinan pusat untuk geng ini.
– Double 7, jumlah anggota: 1.053 orang, Genk ini dibentuk delapan tahun lalu, mayoritas anggota geng adalah etnis Melayu dengan bisnis keamanan di Restoran dan sektor hiburan. Kelompok ini aktif di Semenanjung Malaysia.
– Sio Sam Ong, Secara harfiah berarti “Tiga Kaisar kecil.” Ini adalah triad China terkemuka di Malaysia, dengan kehadiran yang kuat di negara bagian utara semenanjungMalaysia dan berbasis di Penang, secara luas dianggap sebagai salah satu triad paling kuat di Malaysia. Seperti rekan-rekan di Singapura dan Taiwan, Sio Sam Ong sebagian besar terdiri dari kelompok etnis Hokkien. Kelompok ini diyakini didirikan pada tahun 1940-an. Menurut polisi Malaysia, Sio Ong Sam saat ini salah satu triad paling aktif di Penang dan diyakini secara aktif terlibat dalam politik. Genk itu disinyalir terlibat dalam perdagangan internasional narkoba, penculikan, pembunuhan, pemerasan, pemerasan, dan lintah darat. Banyak anggota Sio Sam Ong masih berada dalam daftar DPO Polisi. Sio Ong Sam adalah salah satu cabang dari Ang Bin Hoay (Kumpulan Masyarakat Ang) triad. Ang Bin Hoay adalah pengucapan Hokkien Hung Meng Hooi, yang asal dapat ditelusuri kembali ke awal dari dinasti Qing.

Beberapa catatan saya:
1) Cukup salut dengan pendataan yang akurat dari kepolisian Malaysia, bisa dibayangkan mereka mempunyai list dari semua anggota genk tersebut. Suatu kerja keras yang patut diapresiasi.
2) Pola yang cukup menarik kita melihat dari data tersebut, yaitu bagaimana Etnis India yang secara demografi di Malaysia merupakan minoritas paling kecil, namun terdata mempunyai anggota genk paling besar dari seluruh genk berdasarkan etnis yaitu 71 %, dari banyak cerita yang saya dapat banyaknya etnis India yang menjadi anggota Genk karena distribusi Ekonomi yang tidak merata, Etnis Melayu yang merupakan Mayoritas mendapat keistimewaan dalam pendidikan gratis dan bantuan ekonomi sesuai dengan konstitusi Malaysia, membuat mereka menjadi frustrasi dan mengandalkan otot untuk dapat hidup. Apakah sama dengan Genk di Indonesia yang juga berasal dari etnis Minoritas seperti etnis Ambon dan Timor ?
3) Kecenderungan lain yang saya amati adalah sepak terjang dari genk ini biasanya berorientasi pada etnisnya saja baik China dan India saja, dengan tidak mengganggu Etnis Melayu. Makanya perang genk yang terjadi belakangan ini hanya perang antar sesama Genk China atau India saja.
4) Kenapa sih tidak pernah terungkapnya peristiwa penembakan ini ? Berdasarkan rumors yang beredar di Masyarakat, mereka berasumsi peristiwa ini ini adalah Outjustice Execution yang mengingatkan saya pada peristiwa Petrus tahun 80 an, benarkah ini .. ? Belum ada yang tau sih hehe…

Politik Perkauman di Malaysia

Setelah berada di Malaysia selama 5 bulan dan beruntung kebetulan berada pada satu masa yang penting bagi Malaysia yaitu Pilihan Raya Umum ke 13 (PRU13), saya bisa sedikit membaca peta perpolitikan di Malaysia yang menurut saya cukup menarik untuk disimak, tentunya dalam tulisan ini saya harus melihat dari sisi seorang warga Indonesia yang kebetulan berada di Malaysia.

Latar Belakang

– Malaysia mendapat kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1957 namun pada saat itu belum termasuk Malaysia timur yaitu Serawak dan Sabah yang mendapat kemerdekaan pada tahun 1963, dan pada saat itulah dibentuk Federasi Malaysia yang terdiri dari Malaysia Barat dan Timur.

– Malaysia menganut sistem Konstitusional Federal Monarki, model ini sama persis dengan sistim di Westminter di Inggris Raya. Kepala negara ialah Yang dipertuan Agung dengan keunikan diangkat secara rotasi diantara 9 Kesultanan yang ada di Malaysia dengan masa jabatan 5 tahun, sedangkan kepala Pemerintahan diemban oleh Perdana Menteri dengan masa jabatan juga 5 tahun.

– Parlemen di Malaysia ada di tingkat Federal dan di Negara Bagian, di tingkat Federal terdapat 222 Kursi yang diperebutkan melalui Pemilihan Umum dan 70 Senator yang diangkat, 26 oleh pemerintah Negara Bagian dan 44 orang diangkat oleh Yang dipertuan Agung melalui usulan Perdana Menteri.

Perpolitikan di Malaysia

– Tidak seperti Pemilihan umum di Indonesia menganut sistem proporsional, di Malaysia menganut Sistem Single member constituencies artinya hanya ada satu wakil dari satu daerah pemilihan, kalau digambarkan mungkin seperti pemilihan di daerah Titiwangsa Kuala Lumpur yang memperebutkan hanya 1 kursi dengan Jumlah pemilihnya sejumlah 49 ribu orang adalah sama dengan misalnya daerah Lawas di Serawak memperebutkan 1 Kursi dengan Jumlah pemilih 18 ribu.

– Di Malaysia tidak ada pemilihan Perdana Menteri secara langsung, koalisi yang menang dalam Simple Majoriti (50% + 1) menunjuk seorang Perdana Menteri, Menjadi seorang PM harus terlebih dulu terpilih sebagai wakil dalam Parlemen dalam pemilu. Demikian menteri menteri dalam kabinet, mereka harus anggota parlemen yang dipilih rakyat, PM bisa mengangkat menteri yang non anggota Parlemen, tapi harus mengangkat seorang menjadi Senator terlebih dahulu.

Keistimewaan Politik Bagi Bumiputra

– Data Demografik penduduk Malaysia terdiri dari 50.4% ras Melayu, 23.7% China, 11.0% Orang asli (Dayak, Iban, Kadazan, suku asli), 7.1% India dan 7.8% lain – lain. Berdasarkan konstitusi, Penduduk Malaysia Bumiputra yaitu etnis Melayu, Dayak, Iban, Kadazan dan suku asli mendapat keistimewaan dalam mendapatkan pekerjaan (diutamakan dalam menjadi pegawai pemerintah/PNS/Polisi/militer), beasiswa sekolah, Perumahan Murah dan Pinjaman uang. Sebagai contoh penduduk bumiputra apabila membeli rumah mereka mendapat 7% lebih murah.

Partai Politik di Malaysia

Partai politik di Malaysia mengerucut menjadi 2 bagian besar, yaitu partai – partai yang dibawah Barisan Nasional, yang semenjak kemerdekaan masih berada di pemerintahan dan belum pernah terkalahkan, yaitu terdiri dari:

United Malays National Organization (UMNO), Malaysian Chinese Association (MCA), Malaysian Indian Congress (MIC), Gerakan Rakyat Malaysia (Malaysian People’s Movement), People’s Progressive Party, Parti Pesaka Bumiputera Bersatu, Sarawak United People’s Party, Sabah Progressive Party, Parti Bersatu Sabah, Liberal Democratic Party, Parti Bersatu Rakyat Sabah, United Pasokmomogun Kadazandusun Murut Organisation, Sarawak Progressive Democratic Party.

Kemudian aliansi koalisi yang diberi nama Pakatan Rakyat (Peoples Pact) yang terdiri dari People’s Justice Party / Partai Keadilan rakyat (PKR), Democratic Action Party (DAP) dan Pan-Malaysian Islamic Party (PAS)

Bila kita lihat dalam komposisi partai dalam Barisan Nasional terlihat jelas bahwa Partai yang beridentitas etnis terutama 3 besar partainya yaitu UMNO, MCA dan MIC yang merepresentasikan Melayu , India dan China.

Hasil Pilihan Raya Umum ke 13

Hasil PRU 13 ini terlihat suatu hal yang unik, kalau melihat dari jumlah pemilih pihak oposisi mendapat suara lebih banyak dari BN, total pemilih untuk sejumlah 5,6 Juta pemilih dibandingkan BN yang hanya mendapat 5,2 juta pemilih. Namun ternyata lebih banyak pemilih tidak menentukan kemenangan, buktinya dalam penentuan BN menang dgn 133 kursi sedangkan oposisi hanya mendapat 89 Kursi dari total 222 kursi yang diperebutkan. Hal ini dimungkinkan karena seperti disebutkan terdahulu di Malaysia tidak menganut sistem proporsional. Suara terbesar oposisi kebanyakan berada di kota besar yang memang padat penduduknya, namun suara yang banyak tersebut sama dengan daerah kantong BN yang sedikit penduduknya, padahal kursi yang diperebutkan sama. Dari 9 Negara bagian di Malaysia, plus Sabah dan Serawak daerah yang mendapat kemenangan oposisi adalah Kelantan, Penang dan Selangor serta wilayah Federal Kuala Lumpur.

Pergeseran Pemilih

Yang paling menarik dari pemilu Malaysia kali ini adalah warga China menarik dukungannya dari Barisan Nasional. Representasi China di BN, Malaysian Chinese Association (MCA) dari semula 15 kursi parlemen kini hanya 4 kursi. Padahal sebelumnya BN melalui partai melayu UMNO bisa bertindak sebagai big brother dan pengayom bagi golongan China dan India. Berdasarkan banyak media sosial dan blog independen yang saya baca, hal ini terjadi karena warga China merasa wakil mereka di MCA kurang membela kepentingan mereka. Masih ada perbedaan perlakuan terhadap warganegara terutama dengan masih diberikan hak keistimewaan terhadap golongan tertentu. Hal ini menimbulkan kekecewaan dari mereka yang merasa “terpinggirkan” sebagai warga negara Malaysia.

Hal ini menimbulkan kekuatiran banyak orang bahwa politik di Malaysia lebih mengerucut kepada politik perkauman, tentunya akan berdampak buruk bagi perkembangan politik Malaysia kedepan, masing masing kaum dengan partai politiknya sendiri. Sementara Perbandingan Demografi penduduk Malaysia selalu berubah dinamis, sehingga bisa terjadi persaingan tidak sehat antara kaum dalam memperebutkan dominasinya.

Sepertinya konsep berbangsa harus mulai dipikirkan kembali dalam masyarakat malaysia, apakah masih perlu dipertahankan hak keistimewaan bagi warga negara tertentu ?

Hal yang terjadi di Malaysia persis juga yang terjadi di negara Fiji dimana penduduk asli negara itu sudah berbanding sama dengan warga India yang didatangkan kolonial Inggris ratusan tahun yang lalu. Demikian juga kaum China dan India di Malaysia, apakah mereka dikatakan bukan warganegara “asli” Malaysia ? Apakah mereka bisa memilih dimana mereka harus dilahirkan ? lebih ekstrimnya lagi apakah kaum China dan India yang beberapa generasi tinggal di Malaysia harus kembali ke tanah air mereka ? Mudah – mudahan issue ini segera mendapat jalan keluar yang win – win solution.

Bersama Polis Negeri Jiran di Mission Area

Selama dalam missi ini, salah satu kesempatan yang berharga adalah bisa berinteraksi dari banyak polisi dari negara lain, kita bisa saling berbagi cerita dan pengalaman tentang sistem kepolisian di negara masing masing…. itu yang serius… kalau yang santainya saling mengundang dalam acara makan bersama,  seperti foto dibawah ini… ketika kami diundang kawan  ROYAL MALAYSIAN POLICE (RMP) yang bertugas di UNAMID  untuk datang ke kediaman mereka untuk jamuan makan khas negaranya,  hal ini sungguh istimewa karena kesamaan kultur, ras dan budaya dan kita bisa berkomunikasi dengan bahasa Melayu… walau kadang ngga nyambung ……. dan sungguh nikmat ketika mereka memasakkan Gulai, Teri Belacan, Roti Canai dan ……. Teh Tarik…!

Foto Bersama RMP UNAMID Advisor di Malaysian House, El Fasher
Foto Bersama RMP UNAMID Advisor di Malaysian House, El Fasher

Rekan RMP ternyata menggambarkan semboyan Program Advetorial Tourist Malaysia : Malaysia, Truly Asia…. karena tercermin dalam komposisi personil yang kita lihat disini, menggambarkan ras terbesar di  Asia:  ada keturunan Chinese,  seperti Komandan kontingennya Pak Oi,  ada keturunan India dan ada yang ras asli Malaysia… ada juga keturunan suku Dayak Iban seperti pak Johny polis yang bertugas di Serawak…

Malaysian RMP contigent commander Mr. Oi deliver a speech
Malaysian RMP contigent commander Mr. Oi deliver a speech

Kontingen RMP yang bertugas di UNAMID sebagai Police Advisor berjumlah 43 orang…. sangat sedikit dibanding Police Advisor dari negara Indonesia (diluar FPU) yang hanya 3 orang yang telah End Of Mission  dan hingga sekarang belum ada pergantian…. menurut saya rekan dari RMP memang lebih bisa menyesuaikan dengan suasana kerja di UN, karena mereka adalah English Speaking Country… jadi mereka selalu siap apabila dibutuhkan penambahan personil dalam setiap missi PBB… berbeda dengan polisi kita yang masih sedikit yang mempunyai kemampuan berhabasa Inggris yang baik….

Satu persatu rekan RMP mendapal Medal dari Commisioner Police FPU
Satu persatu rekan RMP mendapat Medal dari UNAMID Police Commisioner, Mr. Michael Fryer

 Dan dalam foto berikut ini diambil pada saat mereka mengadakan acara “Medal Parade” sebagai penghargaan atas tugas mereka dalam menciptakan perdamaian di Darfur, dan memang tugas mereka mendapat apresiasi yang tinggi dari Police Commisioner UNAMID Mr. Michael Fryer, dikatakan mereka sebagai polisi yang berdedikasi tinggi dan disiplin …… 

Foto Bersama dengan UNAMID Commisioner, RMP Contingent Commander, dan rekan - rekan RMP
Foto Bersama dengan UNAMID Commisioner, RMP Contingent Commander, dan rekan - rekan RMP

Selamat ya pak cik ! Seronok betul acara nya……. bila nak bikin teh tarik lagiiii ???? :mrgreen: