Persenjataan FPU Indonesia: SS2-V5

persiapan patroli

Formed Police Unit (FPU) Indonesia di Darfur Sudan sudah pada kontingen yang ke 5, sudah banyak yang dilakukan dalam upaya mencapai perdamaian di missi gabungan antara PBB dan Uni Afrika yang disebut United Nations African Union Mission in Darfur (UNAMID), ada yang istimewa dalam kontingen ke 5 ini dengan diperkenalkannya senjata personal yang baru yaitu SS2-V5 buatan Pindad. Sekarang kita mendapat persenjataan produksi anak bangsa yang ternyata tidak kalah dengan buatan impor lainnya, atau setidaknya persenjataan FPU yang terdahulu yaitu STYER.Proses pergantian ini berjalan seiring dengan rotasi pasukan FPU 5 yang membawa senjata baru dan FPU 4 pulang membawa senjata yang lama, hal ini tidak menjadi masalah karena yang membawa pasukan ini satu pesawat carter.

Pindad_SS2

Secara umum gambaran Senjata Serbu (SS) seri SS2-V5 ini adalah:

Water point IDP Abu SoukSS2-V5 dibuat pertama kali 2006 silam yang dikembangkan oleh pabrik senjata kebanggaan Indonesia PT Pindad mulai dari tipe SS2-V1, SS2-V2 dan SS2-V4, yang membedakan SS2-V5 dengan produk sebelumnya adalah panjang larasnya, dan SS2-V5 ini paling pendek diantara tipe lainnya, sebagai gambaran SS2-V5 paling pendek larasnya sedangkan yang paling panjang SS2-V4.
SS2-V5 didisain oleh PT Pindad untuk memenuhi kebutuhan senjata perang kota. Ukurannya lebih pendek, lebih ringan, nyaman dipakai, tahan terhadap kelembaban tinggi dan lebih akurat setelah mengoreksi sustain rate of fire.
SS2-V5 memiliki panjang laras 252mm. Bandingkan dengan SS2 V1 = 460mm, SS2 V2 = 403mm dan SS2 V4- 460mm. Dengan laras yang lebih pendek tersebut, membuat SS2 V5 juga memiliki panjang senapan paling pendek diantara seluruh varian SS2 yang rata rata memiliki panjang 920- 990mm. Sementara SS2 V5 hanya 770mm.
SS2-V5 memiliki popor senjata extended dan bisa dilipat, penambahan picatinny rail yang memudahkan telescope keluar-masuk, telescope lebih akurat dan front handle yang memudahkan pengoperasian senjata.
SS2-V5 memiliki tiga model fire mode: otomatis, single shot dan machine. Pindad mengaku telah mengujinya diberbagai medan sesuai standar TNI baik air sungai, rawa dan laut dan kekuatan karet.
SS2-V5 buatan 2012 mempunyai berat 3,39 kilogram ini sudah digunakan pasukan Korps Pasukan Khusus (Kopassus) serta diekspor ke sejumlah negara Afrika dan sekarang digunakan oleh pasukan perdamaaian kebanggaan Polri FPU-5.

SS2-V5 PindadSekarang kita dengar comment dari Komandan Kontingen FPU 5, AKBP Reza Arief tentang senjata ini:
1. Dengan laras yang tidak terlalu panjang sehingga nyaman dibawa pada saat jalan kaki dan pada saat membawa kendaraan.
2. Akurasi tinggi pada saat penembakan, serupa dan senyaman pada saat menembakkan M16, akan lebih spesial lagi dengan menggunakan peluru 5TJ daripada menggunakan 4TJ buatan Pindah karena grain nya lebih besar.
3. Recoil nya (hentakan kebelakang akibat penembakan) sangat kecil dan halus dibandingkan pendahulunya SS1 varian pendahulunya bahkan lebih mulus dari M16 yang terkenal paling “halus”,  padahal secara teori semakin pendek laras akan semakin besar Recoilnya , terbukti dari beberapa senjata M16 yang dipendekkan  hasil recoilnya semakin besar.
4. Kekurangan yang dirasakan adalah di mekanik Trigger yang masih kurang stabil, kadang ringan tiba – tiba bisa agak keras mungkin ini disebabkan oleh material Spring yang kurang bagus. Walaupun demikian ketidak stabilan Trigger tidak terlalu mempengaruhi keakuratan bila digunakan untuk Combat Shooting maupun Tactical shooting mungkin sangat terasa apabila digunakan pada saat kompetisi.
5. Senjata ini mungkin dirancang menggunakan popor tetap bahkan sudah menggunakan adjustable butt produk magpul, tapi sayangnya masih menggunakan popor lipat yang dikunci untuk mencegah terlipat, permasalahannya penguncinya tidak permananen sehingga masih sering goyang, disarankan untuk dibuat paten sehingga lebih nyaman.
6. Kekurangan lainnya adalah Handcarry handle yang juga merupakan tempat dan pelindung pisir (rear sight) materialnya kurang kuat sehingga ada beberapa senjata yang bengkok karena jatuh tidak disengaja.
7. Kelebihan dari senjata ini adalah sudah mengadopsi rail System, Ato Piccatinny sehingga tidak perlu modifikasi tambahan jika hendak memasang accessories lainnya seperti Alat optik, Senter, Laser Pointer maupun Rail Cover, semuanya kompatibel dengan yang ada di pasaran produk apa saja asalkan mempunyai Rail System.

moon shop

Tugas FPU 5 akan berakhir hingga bulan Oktober 2013, kita doakan bersama agar dalam bertugas di UNAMID Darfur Sudan tidak menemui kendala yang berarti, dan pasukan sebanyak 140 orang ini bisa kembali dengan selamat.

12 respons untuk ‘Persenjataan FPU Indonesia: SS2-V5

  1. Ternyata ss2 v5 a1 sudah di pakai oleh polri, mantap komandan…

    @Anton: Bangga memakai produksi dalam negeri.

  2. wow….lagi blog walking menemukan blog tentang senjata, alat dar der dor. Seriously gak ngerti banget sama namanya senjata, tapi ini memang keren banget. bener-bener bangga deh jd warga negara INDONESIA.

    @galuh: thanks sudah mampir yah …

  3. salut info ttg persenjataan fpu, salam kenal saya jurnalis yg mengkomentari tweet anda ttg wiji thukul saya kira anda ikut menjadi decision maker hilangnya si wiji.saya empati dgn wiji krn tahu betul saat meliput kegiatannya dia hanya menyuarakan seorang buruh yg tertindas namun general Prabowo dan tim nya tega menghilangkan dia sebelumnya saat demo dia juga dipopor senapan shg mata kirinya buta.salam.gusdjar@yahoo.com

    @gus: haha saya cuma seorang perwira yang pernah mengalami masa itu … tidak pernah terkait dengan masalah penghilangan aktifis

  4. ijin bapak, sekilas kaget melihat SS2-V5 dideployed d darfur, laras yang berbeda jauh dengan Styer A3 yang sebelumnya dipakai. apakah kebutuhan disana memang untuk perang kota? karna imo, dengan laras 10′ akan sangat susah akuisisi target diatas 200M. but..this pimped gun (yes..rail, front grip, EOtech combo, front grip) really boys toys….semoga bisa bekerja dengan baik, dan tentusaja etalase bagi produk dalam negri. salam dan hormat.

    David

    @David: Memang betul, penggunaaan senjata ini lebih ke practical reason, karena FPU tugasnya mengamankan personil sipil UN melakukan tugas ke kamp pengungsi (Internal Displaced Place Camp) yang masih berada di dalam kota, artinya masih dalam parimeter kota, sedangkan tugas dibatas dan diluar kota yang merupakan daerah pemberontak ditangani oleh UN Military Batalion. Di Darfur sendiri ada invisible line yang membatasi mana daerah pemerintah dan kota.

  5. mantap ya bang, produk dalam negeri di bawa keluar dengan penuh kebanggaan karna produknya bagus dan tidak murahan.
    Dikawasan gurun mudah macet gak?

    @Wirat: Selama ini belum ada keluhan mengenai senjata ini macet, tentunya dengan tetap dipelihara secara SOP, diminyaki dan dibersihkan. Thanks

  6. Mantaaaappp Bro…. Kayaknya hrs dicoba nih senjata, semoga kualitasnya jauh lebih baik dari pendahulunya…. BTW ini senjata piston operated or gas operated Bang Rere ?

    @Untung: saya sih hanya melihat spek yang dikeluarkan Pindad, melihat penjelasannya sepertinya senjata ini piston operated …

  7. SS2 V5 buatan Pindad Indonesia memang saya akui bagus dan simple, saya sendiri sebagai pasukan PBB di Darfur Sudan baru pertama kali menggunakan SS2 V5, namun demikian kami berharap untuk misi selanjutnya agar kwalitas senjata (Hand Grip, Front grip, etc) lebih ditingkatkan kembali, karena mudah rusak dan patah. untuk akurasi senjata bagus dan cocok untuk wilayah perkotaan dan untuk PJD/CQB.

    @gandfabt: Metinya Pindad membaca komentar ini yah …. haloo bapak dari Pindad perhatikan nih usulannya …

  8. FPU pakai baret biru dan miringnya ke kanan, ada bedanya dengan tugas-tugas peace keeping force (kontingen garuda misalnya)?…bangga juga dengan SS2 V 5 produk Indonesia yg bisa berkiprah di dunia Internasional…..

  9. Saya salut sama produksi dalam negeri
    karena produk dalam negeri bisa di bawa keluar dengan penuh kebanggaan dan produk dalam negerinya bagus

    @imam: thanks, selalu cinta produksi dalam negeri …

Tinggalkan komentar