Mengapa Kita Harus Mengucap Syukur ?

Dasar renungan kita adalah melalui sebuah ayat singkat yang terdapat pada :

1 Tesalonika 5 ayat 18 : “mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah didalam kristus Yesus bagi kamu”.

Pengucapan Syukur adalah perintah dari Tuhan sehingga tidak ada pilihan, tidak ada “jikalau” atau “kalau” atau “kalau ada waktu” karena perintahnya : “mengucap syukur dalam segala hal” artinya seluruh aspek kehidupan manusia, situasi dan kondisi yang kita hadapi dan alami.

”Sudah jatuh tertimpa tangga kok malah disuruh mengucap syukur, ”kata seseorang. Bagi orang yang belum mengetahui rahasia hukum mengucap syukur dalam segala hal akan berkata seperti orang tersebut. Tetapi bagi orang yang mengerti hukum mengucap syukur dalam segala hal akan selalu bersuka cita senantiasa. Ini adalah hukum rohani yang bila dilakukan akan membawa dampak yang luar biasa.

Suatu ketika George Muller (1805-1898) seorang pemilik panti asuhan Ashley Down orphanage di Bristol, England, telah mengangkat 10.024 orang yatim piatu selama hidupnya pernah menghadapi satu keadaan tidak ada makanan sama sekali padahal waktu makan malam telah tiba. Apa yang dilakukannya? Dia dan anak-anak asuhannya mulai menata piring, sendok, garpu, gelas dan peralatan makan lainnya di atas meja makan.

Kemudian Muller mulai meminta mereka duduk di tempat mereka masing-masing. Tiba-tiba ada seorang anak menceletuk, ”Mana makannya?” Dengan yakin Muller menjawab pertanyaan tersebut, ”Sebentar lagi datang.” Dia kemudian mengajak mereka berdoa mengucap syukur atas berkat yang telah diberikannya sekalipun makanannya belum ada. Setelah amin, tiba-tiba terdengar pintu diketok seseorang dan akhirnya setelah dibuka ternyata terdapat jumlah makanan yang cukup banyak. Makanlah mereka semua malam itu. Hal itu terjadi berkali-kali. Itulah kuasa dari pengucapan syukur.

Mengucap syukur dalam keadaan baik semua orang bisa melakukannya. Tetapi mengucap syukur dalam segala hal tidak semua orang bisa melakukannya. Kita lebih mudah bersungut-sungut dari pada mengucap syukur bila keadaannya buruk. Bukan berarti kita mengucap syukur atas pekerjaan iblis yang dilancarkan kepada kita atau mengucap syukur atas malapetaka atau kemalangan yang menimpa kita. Bukan! Kita mengucap syukur bukan pada keadaannya tetapi mengucap syukur kepada Tuhan bahwa sekalipun keadaannya buruk Dia pasti menolong dan menunjukkan kebaikan-Nya kepada kita. Sehingga iblis tidak mendapat keuntungan atas kita.

Bagaimana dengan Anda? Apakah keadaan yang buruk sanggup menghentikan mulut Anda mengucap syukur? Mengucap syukur (bukan bersungut-sungut!) adalah kehendak Allah atas hidup kita.

Ilustrasi mengucap syukur kita peroleh dari seorang Jepang bernama MASARO EMOTO yang menulis the “truth of water”

Masaru Emoto adalah seorang seorang peneliti dari Hado Institute di Tokyo, Jepang pada tahun 2003 yang melalui penelitiannya mengungkapkan suatu keanehan pada sifat air. Melalui pengamatannya terhadap lebih dari dua ribu contoh foto kristal air yang dikumpulkannya dari berbagai penjuru dunia, Emoto menemukan bahwa partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah tergantung perasaan manusia disekelilingnya, yang secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh perasaan terhadap klasterisasi molekul air yang terbentuk oleh adanya ikatan hidrogen,

Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal air terlihat menjadi “indah” dan “mengagumkan” apabila mendapat reaksi positif disekitarnya, misalnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Namun partikel kristal air terlihat menjadi “buruk” dan “tidak sedap dipandang mata” apabila mendapat efek negatif disekitarnya, seperti kesedihan dan bencana.

Kalau kita bersungut sungut kemudian diteliti kristalnya jelek, kalau kita berucap syukur kristalnya menjadi baik., mengucap syukur membuat menjadi sehat. Lebih dari dua ribu buah foto kristal air terdapat di dalam buku Message from Water (Pesan dari Air) yang dikarangnya sebagai pembuktian kesimpulan nya sehingga hal ini berpeluang menjadi suatu terobosan dalam meyakini keajaiban alam. Emoto menyimpulkan bahwa partikel air dapat dipengaruhi oleh suara musik, doa-doa dan kata-kata yang ditulis dan dicelupkan ke dalam air tersebut, ucapan syukur akan membuat kristal air menjadi baik, apalagi tubuh kita yang hampir 70 persen mengandung air ?

Kenapa kita harus mengucap syukur ?

1. Sebab itu yang dikehendaki Allah, sebab kita orang percaya, karena itu orang perlu mengucap syukur.

2. Mengapa? Sebab dengan mengucap syukur secara tidak langsung kita berkata Tuhan itu besar, baik dan dahsyat dan iblis atau masalah itu kecil. Dan akhirnya Dia mengubah keadaan yang buruk menjadi yang baik bagi kita.

3. Supaya menjadi saksi tentang kebesaran Tuhan

AMIN

Pencobaan melanda hidupmu ?

Hope and Pray
Hope and Pray

Kita mengakui hidup ini tidak pernah akan berjalan sempurna terus seperti yang kita inginkan, segala sesuatu dalam hidup kita yang “well planned” maupun “well organized” ternyata ada juga yang berakhir dengan kegagalan. Pada saat kita menghadapi kegagalan kita mendapat kekecewaan dan itu lah yang disebut “pencobaan”, bisa dikatakan percobaan adalah segala sesuatu hal yang diizinkan Tuhan untuk terjadi untuk menguji iman kita. Memang bukan hanya kekecewaan yang dapat dikatakan sebagai percobaan, ada hal lain seperti perpisahan, sakit penyakit, pertengkaran, kesesakan dan semuanya untuk mengukur seberapa besar pengharapan dan Iman kita pada Tuhan.

Apabila Pencobaan Melanda Hidupmu
Adalah hak Tuhan untuk mengizinkan pencobaan datang pada kehidupan kita, yang pasti kita tidak pernah tahu bagaimana cara dan metoda pencobaan itu datang, yang harus kita lakukan adalah bagaimana mempersiapkan diri kita untuk menghadapi pencobaan itu… berikut ini caranya:

1. Berdoa
Dalam “Doa bapak kami” doa yang diajarkan langsung oleh Tuhan disebutkan “… Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan…” Semua pencobaan adalah seijin Tuhan maka hendaklah kita berdoa memohon kepadaNya agar dijauhkan…. seperti juga seperti yang disarankan oleh Rasul Paulus:

“Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.” (Lukas 22:40)

2. Jangan Keraskan Hati
Inilah sifat manusia yang paling nyata apabila menghadapi pencobaan, mereka menjadi marah dan bertanya – tanya kepada Tuhan dan mulai meragukan Tuhan, padahal saat kita mengalami pencobaan, hancur hati dan kecewa kita diharapkan “menyerah” terhadap Tuhan, menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan, Ia akan memampukan, percayalah….

“Janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun” (Ibrani 3:8)

3. Berbahagia
Mungkin ini konsep yang paling membingungkan, bagaimana kita bisa berbahagia dalam keadaan kecewa, pedih dan hancur hati ? konsep ini bisa dikatakan “Think Positive”, jadi selama mengalami pencobaan, berpikirlah terhadap kebaikan Tuhan pada kita, pikirlah kenapa Tuhan memberikan pencobaan kepada kita, Pasti ia memberikan suatu rencana yang indah dibalik ini, selalu motivasi dirimu untuk berbahagia atas cobaan ini karena tidak semua orang mendapatkan hak istimewa ini dari Tuhan, perkatakan yang positif tentang keadaan kita, pasti kita akan berbahagia.

“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan” (Yakobus 1:2)

Janji Tuhan apabila kita mengalami pencobaan

Tuhan pasti memberikan kekuatan pada waktu kita mengalami pencobaan, jangan kuatir dan jangan meragukan kuasa Tuhan, memang berat dan pasti berat, namun berpikirlah positif, jangan selalu menyalahkan diri sebagai penyebab ini, Tuhan pasti memberikan kekuatan, percayalah itu !

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1 Korintus 10:13)

Janji Tuhan apabila kita lulus dari pencobaan

Yang jelas Tuhan memberikan janji yang luar biasa apabila kita lolos dan berhasil mengatasi pencobaan, ibarat kita sedang bertanding cross country kalau kita melewati setiap rintangan dan sampai finish, pasti kita memperoleh penghargaan karena kita bisa melewati medan yang berat. Janji itu adalah segala kemuliaan, kekayaan dan mahkota kehidupan.

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yakobus 1:12)

Seperti ketika Ayub lulus mengalami pencobaan dan kemudian dipulihkan Tuhan, semua kekayaannya yang hilang itu dibuat dua kali lebih banyak oleh Tuhan.

Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu (Ayub 42:10)

Jadi buat rekan – rekan yang kini sedang terbeban berat dalam suatu pencobaan, jangan Kuatir Tuhan selalu menyertai dan pasti pencobaan itu bisa dilewati, karena Tuhan pasti tahu seberapa besar kekuatanmu menghadapi pencobaan, tidak akan diberikan Lebih Berat dari kemampuanmu ….Amiiin

Mohon maaf untuk beberapa waktu ini saya jadi suka menulis tentang kerohanian, saya hanya sedang belajar menemukan suatu yang bermakna dibalik tulisan saya …

Tuhan tidak akan meninggalkanmu

Tolong Tuhan
Tolong Tuhan

Pernahkan anda merasa bahwa persoalan yang anda hadapi seperti tidak ada jalan keluarnya ? anda merasa tidak ada seorang manusiapun yang bisa menolongmu mengatasi persoalan ini.. dalam keseharian banyak cara pelarian yang dilakukan oleh manusia, yang pertama bersifat positif yaitu menyerah kepada Tuhan dan menyerahkan seluruh persoalan kedalam tangannya, yang kedua adalah mengikuti cara dunia untuk lari dari masalah menggunakan zat – zat yang “bisa sedikit” menghilangkan stress seperti obat penenang, alkohol dan narkoba… Semua manusia bebas memilih jalan mana yang akan dipilihnya…

Namun saya memberanikan diri bersaksi, bahwa jalan pertama adalah yang terbaik… Tuhan kadangkala mengizinkan sesuatu hal terjadi dalam diri kita, maksud Tuhan baik… ia ingin agar kita bisa hanya berharap kepadanya dalam keadaan yang susah ini .. ingatlah suatu ayat yang sangat bagus dalam Roma 8 ayat 28 :

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Dikatakan bahwa Allah tuhan kita memakai segala sesuatu cara untuk mendatangkan kebaikan, patut ditekankan kembali disini Tuhan menggunakan berbagai macam cara untuk kita agar kita menjadi baik…. cara itu bisa cara yang baik maupun jelek menurut manusia, tapi sudah pasti semua itu pasti akan membawa kebaikan… sebagai contoh: mungkin kita kurang dekat kepada Tuhan, dengan suatu peristiwa yang menyakitkan seperti saya jelaskan diawal, yang sepertinya tidak ada jalan keluar, hingga ia menyerah kepada Tuhan menyerahkan segala persoalan kepada Tuhan dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan…. tentunya maksud Tuhan adalah memberi kesempatan kepada kita untuk kembali mendekat padaNYA…

Bagi rekan rekan yang sedang mengalami masalah yang berat dimanapun juga, tetap hidup benar dihadapan Tuhan, Jangan Menyerah ! tetap berharap kepada Tuhan, seperti tertulis dalam kitab Mazmur 37:5 :

“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-NYA, dan Ia akan bertindak”

dan itu janji Tuhan yang pasti terjadi pada rekan semua, dan ia akan memberi pembelaan yang dasyat bagi anda, seperti tercantum dalam ayat selanjutnya Mazmur 37:6

“Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang dan hakmu seperti siang”

Jangan pernah berhenti berharap, Penderitaan yang kita alami sekarang ini tidak sebanding dari penderitaan Jesus, seorang tidak berdosa yang tidak salah tapi harus di siksa dan di salibkan di Bukit Golgata sebagai seorang pesakitan….

Semua masalah pasti ada jalan keluarnya … Amin