Teroris yang Berhasil dan Caranya ?

Teroris yang berhasil
Teroris yang berhasil

Sebenarnya teroris adalah istilah menegatifkan suatu perjuangan yang tidak berhasil, mereka adalah kaum pecundang yang tidak berhasil dalam perjuangannya, Menurut Kamus Webster, Kata terorisme berasal dari bahasa Perancis terrorisme. Penggunaan istilah tersebut digunakan pasca terjadinya revolusi, dan dimulainya “Reign Of Terror” di Perancis antara tahun 1793 – 1794, pemerintahan yang berkuasa mempraktekkan cara – cara teror dalam menerapkan kebijakannya. Hal itu mengungkapkan bahwa pengungkapan kata teror di Inggris juga diterima sebagai kebijakan yang mengintimidasi pertama kali pada tahun 1798. Penyebutan istilah tersebut mengawali pengenalan terhadap kata teror diseluruh dunia. Jelaslah bahwa kata terorisme baru dipahami dan dipopulerkan mulai tahun 1798, dan pengertian selanjutnya disebutkan terorisme mempunyai arti : “ The act of terrorizing, use force or threats to demoralize, intimidate and subjugate” atau tindakan menteror, menggunakan kekerasan atau mengancam untuk merusak moral, mengintimidasi dan menaklukkan…

Menurut Ezzat E. Fattah seorang Ahli Kriminologi mendefinisikan terorisme yaitu : “terrorism comes from terror, wich come latin ‘terre’, meaning to frighten. Organilly the word ‘terroe’ was used to designate a mode governing, and word ‘terrorism’ was empleyed to describe the sytematic use of terror, especially by governed into submission” yang artinya: Terorisme berasal dari kata teror, dalam bahasa latinnya ‘terre’ yang artinya menakut – nakuti. Sebenarnya kata ‘terre’ digunakan untuk menentukan suatu cara mengatur, dan kata ‘terrorism’ digunakan untuk menggambarkan penggunaan teror secara sistematis, terutama dengan tindakan mengatur agar menyerah. Nah  persoalannya apabila aksi – aksi teror ini berhasil mencapai tujuannya, sang teroris disebut sebagai pahlawan…. jika tidak ….. ya tetap sebagai teroris … 😛

Sekarang kita melihat perjuangan yang berhasil,  berhasil melaksanakan perjuangan melawan pemerintahan yang syah, menggunakan tindakan teror, mendemorilisasi aparat pemerintah dan menaklukkan pemerintahan dan sekaligus mengganti sistemnya…. (tentunya kalau perjuangan ini tidak berhasil disebut teroris)

Contoh yang paling spektakuler ialah perjuangan revolusioner di Cuba yang dipimpin oleh Fidel Castro dan Che Guevara, mereka melakukan taktik – takltik teror melawan pemerintahan yang syah dan melakukan Revolusi mengganti sistem pemerintahan, mereka menggunakan cara teror “Hit and Run” dengan menggunakan sepasukan kecil di daerah pedesaan, seperti tertulis :

“Pukul dan lari”, walaupun cara ini menimbulkan cemoohan namun hal ini benar dilakukan: Pukul dan lari, menunggu, bersembunyi dan kemudian menyerang dengan tiba-tiba, pukul dan lari lagi, dan melakukannya terus menerus, tanpa memberikan kesempatan beristirahat kepada musuh. Secara keseluruhannya, menampakkan sikap negatif, sikap mundur, menghindari pertarungan frontal. Bagaimanapun juga, semuanya itu adalah konsisten dengan strategi umum dari perang gerilya, yang mana adalah sama dalam hal tujuan akhir dari peperangan apapun juga: menang, melenyapkan musuh. (Che Guevara, Guerrilla Warfare)

Saya sendiri mulai melihat perjuangan kelompok teroris di Indonesia sudah mulai mengarahkan perjuangannya ke perjuangan rakyat, mereka sadar benar bahwa selama ini kelompok mereka terlalu eksklusif, makanya pelatihan teroris di Jantho Aceh akan mulai melaksanakan perang Gerilya, namun ada satu yang mereka lupakan….

Perang gerilya, basis dari perjuangan rakyat untuk membebaskan dirinya, memiliki karakteristik yang bermacam-macam, segi-segi yang berbeda, bahkan sekalipun esensinya adalah tetap sama: Pembebasan. (Che Guevara, Guerrilla Warfare)

Basis Perjuangan digunakan salah sasaran, kelompok teroris ini terlalu yakin bahwa perjuangan mereka didukung oleh rakyat Aceh, ternyata tidak …. Rakyat aceh tidak bersimpati dengan perjuangan kelompok teroris ini… walaupun ada beberapa dari mereka adalah warga Aceh ternyata tidak mewakili mayoritas dari mereka…. Jadi, kelompok ini dengan mudah dibumi hanguskan, dan layu sebelum berkembang …..bahkan rakyat acehpun bahu membahu menangkap anggota kelompok ini….

Yah, jadilah kelompok ini tetap menjadi pecundang dan tetap mempunyai “cap” sebagai teroris, berbeda dengan Che Guevara yang dari teroris menjadi seorang “Pahlawan” ….. Jadi bagaimana sih caranya supaya gerakan teroris ini berhasil …? Satu satunya cara mereka harus mendapat dukungan mayoritas rakyat Indonesia …. mungkinkah ? Saya rasa dalam era demokratis seperti sekarang ini sangat sulit untuk membuat revolusi mengganti sistem pemerintahan seperti kelompok teroris ini inginkan …. jadi ????? Berjuanglah secara demokratis, berupayalah agar paham yang anda inginkan bisa diterima mayoritas penduduk Indonesia …. hehehe….