BlackBerry ala Sudan (komunikasi Murah Meriah didaerah Missi…)

Waktu saya berkomunikasi melalui FaceBook dengan rekan PeaceKeeper Luigi di Liberia, saya bilang melalui Msg saya balas lewat Hp saya… dia agak Suprise dan bertanya ke saya : “Kok di Sudan ada BlackBerry ? bisa FBan di HP ?” boro – boro lah … mana ada … rekan rekan saya ada beberapa orang yang membawa HP BB nya kesini namun tidak bisa digunakan, dan memang carrier nya berbagai provider di Sudan belum ada yang meng adopsi sistem BB… apalagi Iphone yang baru kali ya ? sewaktu saya iseng – iseng nanya ke counter provider kenapa BB tidak ada, jawabannya : “kami mengembargo seluruh produk Amerika Serikat” ……… waduh segitunya si om…. eh memang benar lho… di Sudan ngga bisa ditemukan rokok Marlboro… lalu didalam hati saya bertanya: “kenapa di sini ada Pepsi dan Coca Cola yaa?” …. hehehe… mungkin karena produksi Coca Cola dan Pepsi sudah diproduksi pabrik lokal…. 🙂

Autis, Asyik sendiri...
..... Asyik sendiri...

Walaupun begitu dengan sinyal GPRS yang hanya ada di Darfur  ( belum 3G lho… apalagi 3,5 G) kami bisa terkoneksi internet via HP, nah dari HP tersebut kita bisa terhubung dengan berbagai penyedia layanan  “instant messaging” yang memang bisa terhubung dari HP seperti : Nimbuzz, ebuddy, YMtiny, dan Yamee, cukup dengan mendownload software dari penyedia layanan tersebut, kita bisa selalu terkoneksi dengan segala sarana chat dari Windows Live Messenger (MSN), Yahoo! chat, AIM, ICQ, Google Talk, MySpace IM dan Facebook chat dengan menggunakan satu interface…. dan memang murah dibanding sms yang kalau dirupiahkan Rp 2000,- sekali kirim dari sini…..

Selain fasilitas chat dari HP bisa juga membuka fasilitas jejaring sosial seperti Facebook, Friendster yang telah di konvert menjadi bentuk mobile sehingga kompak bentuknya dan ngga ribet….

Dan ngga kalah penting fasilitas email juga bisa dibuka melalui HP tentunya dalam bentuk mobile jadi kompak seperti Yahoo dan Gmail, nah ini bedanya dengan BlackBerry.. yaitu tidak bisa “push email” mendapatkan email secara “real time” .. jadi selalu harus selalu mencheck dengan merefresh browser di HP …

Nah … dengan segala sarana berkomunikasi yang murah tersebut sangat membantu penugasan di daerah missi, tentunya untuk kemudahan berkomunikasi dengan keluarga di tanah air ….. dengan syarat keluarga di Indonesia juga bisa membuka email, chat dan tidak gaptek atau atau memang malas berkomunikasi.…… Ok kan ? Jadi walaupun ngga ada BlackBerry setidaknya kita ” BB look a like “ atau “ber BB ria ala Sudan” disini …. :mrgreen:

9 respons untuk ‘BlackBerry ala Sudan (komunikasi Murah Meriah didaerah Missi…)

  1. Hahahaha… BB dibawa ke Liberia, bukannya terus berfungsi jadi Blekberi tapi berubah menjadi —>BB (Bau Badan), operator GSM di Liberia memang masih jauh ketinggalan, wong GRPS aja baru diadopsi sekarang dan masih signalnya byar-pett! 😀

    Namun demikian si BB ini bisa tetep dipake Fesbuk-an kalau masuk cafe atau hotel yang menyediakan wifi-gratisan buat pelanggan-nya, lumayan lah, bang! 😀

  2. Ha ha ha ha…gaya si abang…di saat santai BB BB an ria…pantesan bisa OL setiap saat…Mereknya PRADA itu bukan? mengingatkan nama Perawan dan Dada bang …ha ha ha ha…you know what i mean..hik hik…sekali lagi mantab untuk productnya….Jadi product elin nya sudah nggak berlaku lagi kaaaaaaan 😉

  3. … Bang, jika di base camp sdh tersedia akses internet, boleh ndak access point dipasang lalu FPU-er mengakses internet lewat ponsel yg dilengkapi fitur WiFi?

  4. Gaya autisnya pada keren2 bgt neeh bang..kyknya mkn k’sni foto2 FPUers bsa ktuker ‘ma fotonya model2 Da Man..

  5. Yth. Bang Rere…
    Saya adalah penggemar tulisan2 abang, sebelumnya saya suka baca blog nya mba Amelia, trus nyasar ke blog ini sama blog nya Trinity…terus terang saya sangat menikmat tulisan2 itu semua..namun, pas baca tentang blackberry ala sudan yang ada foto dengan tulisan “autis, asyik sendiri..” saya kok rasanya jadi seddiiiihhh..bukannya apa2 bang, kebetulan saya adalah orang tua dengan anak “berkebutuhan khusus” (autis)..sehingga mungkin abang dan rekan2 disini tidak bisa merasakan betapa berat perjuangan kami selaku orang tua dlm membesarkan anak2 “special” ini..melalui tulisan ini saya hanya ingin menghimbau agar “Stop Using The Word Autism as Daily Jokes”…masih banyak kata lain yang bisa dipakai untuk menggambarkan keasyikan memakai BB.. untuk mengetahui apa itu definisi Autisme dan bagaimana perjuangan orang tua dalam mendidik anak2 autis ini mungkin bisa mampir ke situs http://www.puterakembara.org

    mohon maaf kalo kepanjangan nya ya, mudah2an bang Rere berkenan..terimakasih atas waktunya untuk membaca komentar saya ini…
    saya masih menunggu lho tulisan2 abang selanjutnya…sukses selalu yaa

    @fifi: Maaf ya mba.. saya ngga menyangka istilah ini bisa ‘melukai’ juga…. saya sudah rubah… semoga tetap tegar membimbing putranya mba …..

    1. makasih Bang Rere..duuh, ga nyangka deh di tengah kesibukannya masih bisa respon tulisan saya…hal ini hanya sebagian kecil dari upaya saya dan komunitas autisme Indonesia untuk “menghimbau” kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan istilah-istilah apalagi dalam konteks “jokes” agar tidak “melukai” suatu komunitas yang benar2 sedang berjuang agar bisa diterima di kalangan “orang normal”…bukan hanya komunitas autisme aja Bang, namun juga untuk anak-anak berkebutuhan khusus lainnya..

      Oke Bang Rere, sekali lagi saya ucapkan terimakasih…tetap menulis ya Bang…saya tunggu cerita-cerita Bang Rere selanjutnya..

      Regards,

Tinggalkan Balasan ke fifi Batalkan balasan