Pasukan Formed Police Unit (FPU) Indonesia tiba di Darfur

Catatan : Tulisan saya ini juga di posting di situs Peacekeeper Indonesia : http://Pralangga.org yang pemiliknya adalah rekan saya Luigi Pralangga.

Setelah menyiapkan jalan bagi FPU Indonesia sebagai Advance team (3 orang) selama lebih kurang 5 bulan, akhirnya pasukan FPU Indonesia dipimpin oleh Komandan Kontingen AKBP Drs. Johni Asadoma M.Hum yang berjumlah keseluruhan 140 orang menapakkan kaki di lapangan terbang El Fasher, Darfur menggunakan pesawat khusus Vim Airlines yang berangkat dari Halim Perdana Kusuma, FPU Indonesia terdiri dari 110 orang “Tactical Unit” dalam 4 peleton yang keseluruhan berasal dari Satuan Brigade Mobil Polri dan 30 orang “Support Unit” yang berasal dari Kesehatan, Elektonik dan Komunikasi, Mekanik dan Juru Masak.

FPU Indonesia tiba di El Fasher
FPU Indonesia tiba di El Fasher

Bagi POLRI hal ini merupakan sejarah baru, karena inilah kali pertama POLRI mengirimkan personil dalam ikatan pasukan, selama ini hanya secara personal yang tergabung dalam Civilian Police (Civpol) dalam berbagai missi perdamaian PBB yang tergabung dalam UNAMID (United Nations African Union Hybrid Mission In Darfur).

Bagaimana peran FPU dalam misi perdamaian PBB?. Dalam aturan yang dirancang Dewan Keamanan PBB mengenai Rules of Enggagement FPU, tugas pokoknya adalah :

Menjaga setiap personil PBB dan assetnya, dan melakukan tugas khusus dalam lingkup tugas keamanan dan ketertiban seperti Riot Control, dan menjaga camp keamanan kamp pengungsi.

Sekarang pertanyaannya bagaimana perbedaannya dengan satuan militer yang juga ada dalam setiap missi perdamaian?. FPU merupakan konsep baru dalam misi perdamaian PBB, ini tercipta karena ada dirasakan adanya “Security Gap” antara tugas Militer yang “full armed” dan “Too Powerful” dalam menciptakan ketertiban masyarakat dan disisi lain kurangnya lemahnya polisi sipil PBB yang tidak bersenjata, “Security Gap” itu kira – kira harus diisi dengan Polisi yang mempunyai kemampuan Paramiliter, pengendalian huru-hara, mampu bergerak secara cepat dan mobile dan mampu mengendalikan keamanan dan ketertiban masyarakat secara cepat.

Anggota FPU Indonesia dengan unsur militer UNAMID
Anggota FPU Indonesia dengan unsur militer UNAMID

Nah, dari pemikiran tersebut terciptalah konsep FPU dalam setiap misi perdamaian PBB.

Kehadiran FPU di Darfur memang sangat diharapkan, namun proses itu memakan waktu yang panjang, saya sendiri sebagai team advance menghabiskan waktu 5 bulan menyertai peralatan FPU Indonesia dari Port Sudan sampai El Fasher, problem ini terkendala birokrasi yang sangat rumit dari pemerintah Sudan dan juga jarak tempuh yang jauh (2700 Km dari Pelabuhan Port Sudan sampai ke El Fasher!) juga medan perjalanan yang sangat buruk (tanpa jalan aspal melewati padang pasir).

Dalam rancangan UNAMID akan ditempatkan 14 (empat belas) FPU di seluruh misi, namun sampai sekarang dalam 1 tahun pertama berdirinya UNAMID baru ada 3 FPU termasuk Indonesia. Tugas pertama yang menanti adalah melakukan pengawalan terhadap UN Civpol untuk melakukan “Community Policing” di Camp Pungungsi Lokal (Internal Displaced Personal Camp/IDP Camp) selama ini tugas itu dilakukan oleh militer PBB namun memang seperti saya katakan terdahulu, tugas itu sebenarnya merupakan tugas kepolisian.

Hari – hari pertama pasukan FPU Indonesia adalah melakukan orientasi lapangan ke IDP Camp yang masuk dalam Area Of Responsibilitynya, yaitu IDP camp El Salam, Abu Shouk dan Zam–Zam, rata – rata IDP Camp ini dihuni sekitar 100 ribu pengungsi, mengunjungi tokoh masyarakat yang dikenal “Sheik” (tokoh informal setingkat dengan desa/lingkungan) dan diatasnya adalah “Omda” yang biasanya membawahi beberapa Sheik, kemudian FPU mendapatkan “Induction Training” oleh UN Integrated Mission Training Center untuk mengenal lebih dalam tentang konflik yang terjadi di Darfur.

Perkenalan dengan para Sheikh
Perkenalan dengan para Sheikh
Patroli pengamanan di salah satu penampungan pengungsi (IDP Camp)
Patroli pengamanan di salah satu penampungan pengungsi (IDP Camp)

Mandat yang berlaku seperti tertera dalam Resolusi No. 1769 Dewan Keamanan PBB, adat-istiadat masyarakat setempat dan hal – hal yang mendasar lainnya. Untuk sementara kontingen FPU Indonesia ditempatkan pada “transit camp” karena camp Indonesia masih dalam tahap pembangunan, diperkirakan akan memakan waktu selama 2 bulan, mengenai kebutuhan hidup sehari- hari seperti bahan makanan di drop secara regular dan dimasak oleh anggota “Support Unit” FPU, air untuk MCK dan minum juga di drop tiap hari.

Kendala awal bagi pasukan adalah penyesuaian fisik untuk menghadapi iklim gurun yang ganas, yang merupakan pengalaman baru bagi kami, bibir pecah, dehidrasi, mengeluarkan darah dari hidung adalah hal yang rata – rata dialami, namun kendala itu cepat dapat diatasi.

Transit Camp FPU Indonesia
Transit Camp FPU Indonesia

FPU Indonesia saat ini sudah melaksanakan tugasnya secara “full performance” setelah melewati jangka waktu 2 minggu waktu penyesuaian dan orientasi, tugasnya adalah melakukan patroli di 3 (tiga) IDP Camp yang merupakan AOR, terbagi dalam shift siang dan malam, setiap patroli terdiri dari 1 peleton menggunakan 2 buah Armored Personnel Carrier (APC) dan mobil patroli. Patroli ini merupan joint patrol bersama UN CIVPOL yang melaksanakan Community Policing.

Harapan kami adalah FPU Indonesia dapat melaksanakan tugasnya secara baik, dan sampai terakhir masih mendapat tanggapan sangat positif dari masyarakat darfur dan juga dari PBB sebagai pengguna kami, dan pulang dengan lengkap dan selamat setelah satu tahun kedepan.

AKBP REINHARD HUTAGAOL Sik
Wakil Komandan Kontingen FPU Indonesia

24 respons untuk ‘Pasukan Formed Police Unit (FPU) Indonesia tiba di Darfur

  1. wah…makin byk aja personil yang dikirim..kira2 akan ada penambahan lagi tidak?semoga sukses dalam menjalani tugas.amien

    @ Lita : Terima kasih mba, akan ada penambahan personil FPU, terutama untuk FPU 2 dan replacement FPU 1.

  2. Bro, makin maju aja neh kayaknya? Btw, pangkatnya sama kok gambarnya beda yah?

    @ Ventho : Saya di Foto masih pakai pangkat Kompol, karena ngga bawa pangkat AKBP :mrgreen:

  3. duuuhhh…

    setelah baca posting2 terbaru om rere saya jadi tertarik nih masuk polisi, siapa tau bisa ikutan jadi FPU. hehehe…
    @ Piko : iya donk Piko, masuk polisi juga dunkz ….. biar bertambah lagi polisi yang blogger :mrgreen:

  4. Om rere…
    Ada tempur tempurnya ga?
    kayak di film perang amerika lawan vietnam tuh..

    seru bakalan
    hi hi hi
    😮

    @ Hans : Mudah – mudahan ngga ada deh tempur – tempurnya…. walaupun tiap malam kita mendengar rentetan tembakan, kewaspadaan tetap nomer satu…..

  5. Wah,,, saya merasa bersalah nih…
    Tulisan kemarin saya masih bikin Kompol tuh…….. Sory ya Bang.
    Lagian– ngak kasih kabar sih. Jadi salah deh.

    Oke deh, saya ralat disini aja yah : Ajudan Komisaris Besar Polisi REINHARD HUTAGAOL Sik, Wakil Komandan Kontingen FPU Indonesia.

    RALAT diterima kembali ketempat. “Siap DAN”
    Hehehehehe……

    Selamat, semoga sukses menjalankan tugasnya…..

    @ Jay : He he he ngga papa bang Jay, terima kasih ….. sukses selalu sebagai wartawan dan blogger…. Blognya sangat recomended lho….

  6. Om…kapan sipil mau di ajak jalan2 ke sudan bang?
    Sipil boleh ikut juga kan?

    @ Dekry : Boleh saja kang, mungkin mau mendirikan radio disana kah ? Peluang itu masih besar sekali lho 😀

  7. polri emang keren..hehehe..

    @ Hangoverkids : Keren ? 😀 semua yang digunakan sudah standar pasukan PBB di daerah penugasan gurun, jadi memang harus begitu….

  8. Anak Jambi Mengucapkan SELAMAT Kepada Ajudan Komisaris Besar Polisi REINHARD HUTAGAOL Sik, Wakil Komandan Kontingen FPU Indonesia…

    Semoga Sukses
    3 Desember 2008

    @ Robi Jambi : Terima kasih brother…… salam buat rekan 2x di Jambi juga…….

  9. wah selamat pak…dah AKBP nih…pulang pulang bisa langsung Kombes kali ya…? (maunya hehehe :p)

    @ Rianda : Waduuuuh brother jadi AKBP baru sebulan udah mau naik KOMBES ???? hahahhaha nanti kualat brother….

  10. wah… sebagai istri dr suami yg sama2 ikut tergabung dgn pasukan fpu, rasa kekhawatiran dgn kondisi di sudan jd hilang stlh melihat foto2nya ternyata tdk seperti yg saya bayangkan seblmnya, camp utk fpu nya ckp memenuhi standar walau hanya tenda…smoga pasukan fpu tetap semangat dan kembali ke kampung halaman dlm keadaan selamat dan sehat…

    @ Gita : Jangan Kuatir lah mba, tidak seburuk yang kita bayangkan kok… buktinya kami Happy Happy saja… 🙂 nantikan kisah selanjutnya..

  11. Fotonya diperbanyak bang, keren-keren nih….
    bawa hydration bag nggak bang kalo patroli, kan kayana gersang banget tuh!

    @ Mazherou : Ok saran diterima, Hydration bag ? itu sudah perlengkapan wajib buat FPU Indonesia, di foto bisa dilihat kan ? mirip seperti ransel dengan sedotan kedepan, kalau di kita namanya “Camel Bag”….

  12. bang ga kerasa ud 5 bulan aja ya. padahal tempo hari ak tanya2 mengenai africa jg :mrgreen:.. btw selamat atas promosinya ya bang, AKBP skrg ni.. cool..

    Salam hangat dari tanah air selalu

    @ Harri : Iya ya … tapi kamu memilih yang terbaik kan ? 🙂 Terima kasih…

  13. selamat berjuang komandan, semoga misi berhasil dengan selamat. mudah-mudahan saya dapat kesempatan untuk ikut misi PBB lainnya. terimakasih.

    @ Lubis : Jangan Kuatir lae, missi PBB di UNAMID khususnya FPU masih lama bertugas di sana, paling cepat 5 tahun… bahkan bisa 10 tahun lagi… jadi kesempatan masih banyak sekali…

  14. KEBERANGKATAN KE DARFUR / SUDAN MEMBAWA BERBAGAI DAMPAK BUAT MASA DEPAN KELUARGA SAYA…PERNIKAHAN YG BELUM PAS 1 THN SUAMI BERANGKAT MEMBUAT BERBAGAI PERMASALAHAN TAMBAH KOMPLEKS… SAYA SANGAT MENDUKUNG REKAN2 YG NIAT BERANGKAT KE SANA….TAPI PERTIMBANGKAN JUGA BERBAGAI HAL YANG AKAN TERJADI SETELAHNYA.. DALAM HATI ADA KEBANGGAAN…. TP KADANG DALAM HATI JUGA ADA KEHANCURAN…. TERIMA KASIH POLRI

    @ Mutiara : Waduuuuhh mba, yang sabar yaa…. nanti mba akan terbiasa mengalami hal ini …. sebagai anggota POLRI sudah merupakan resiko kedinasan untuk selalu bertugas, saya sendiri kalau memikirkan istri dan anak anak saya yang masih kecil… sudah ngga jadi berangkat, untung istri saya terbiasa dalam kondisi ditinggalkan seperti ini, dan bukan sekali dua kali tapi seriiing sekali…. mudah – mudahan mba bisa segera mengerti tugas suaminya…

  15. buat om wily disana.

    semangat ya.. jaga kesehatan, makan yang banyak dan istirahat yang cukup.

    keyy….

    tetap hati hatiii…

    @ Tanamal : Terima kasih brother….. Salamnya saya sampaikan….

  16. Ijin komandan, men yampaikan salam untuk seluruh anggota FPU, khusus untuk brigadir william sinaga, dari kami anggota reskrim polres kota bogor, kawan satu kantor dari istrinya ( merry thelesy), semoga selalu sehat dan selamat natal. Semoga kembali berkumpul dengan keluarga dengan selamat. amin

    @brigadir Lubis : Ok salamnya aku sampaikan, kita kemarin 21-12 membuat acara natal kecil kecilan di sini….. Terima kasih doanya…

  17. mantaps bang gearsnya…
    Garuda XIII aja lewat..
    Styer A3 (tapi SMR nya masi pake RPD???hehehe)
    Glock
    Boots
    Googles
    mudah2an mendukung kebutuhan setiap anggota disana!

    Bagi pengalaman tentang RoE FPU disana Bang…
    apa begitu ada yang “nyolek” langsung boleh balas or gimana bang?

    makasi bang…:)
    Tuhan Memberkati.

    @ David : He he he ini hasil recce visit saya sebelum mulai missi ini, kita menyarankan ‘gears’ yang sesuai dengan iklim gurun, termasuk perubahan seragam dan sepatu yang sesuai dengan gurun…. SMR kita bukan RPD tyang rantang bro, kita menggunakan arsenal dan GPMG 7,62 MM

    Saya rasa RoE kita sudah standar, karena FPU juga ‘armed’ makanya intinya kira kira : ‘mereka jual kita beli….’ hehe, tapi ada tugas tambahan yang sangat berbeda, yaitu PHH.. nah kalau dalam keadaan begini prinsipnya : ‘biar badan hancur lebur, demonstran tidak boleh hancur’

    terima kasih bro… GBU too

  18. ooh, siap salah bang!
    salah mata sepertinya..hehehe
    kalo GMPG mah…ok lah!

    tapi…kurang SMB 0.5 nya bang,hehe(like what i write on “pelajaran dari…”)

    @David: hehehe SMB 20 MM ? mana boleh bro… kalau dalam terlibat kontak senjata yang “military environment”, SOP nya kita tetap berlindung dengan militer UN, bagi polisi maksimal hanya diperkenankan senjata 7,62 MM, kita ada 3 jenis : sniper remington, GPMG dan Arsenal … thanks atas sharenya.

  19. sykur berita fpu yg baru dan up date setiap saat….dan ada up load kondisi setiap anggotanya bang….jd keluarga yg di tinggal stidaknya bs tau keadaan di sudan thank bang….

Tinggalkan Balasan ke Hans Batalkan balasan