SEKOLAH POLISI INTERNASIONAL DI INDONESIA

lambang JCLEC

Ngga nyangka juga Indonesia diberi kepercayaan dari dunia Internasional untuk membuat sekolah polisi berskala Internasional, sekolah ini diberi nama : Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) sekolah ini menyediakan pendidikan bagi para penegak hukum dalam kerangka penyidikan multi Yuridiksi dalam kejahatan Transnasional, dengan memfokuskan pada kegiatan memerangi terorisme.

JCLEC terletak didalam AKADEMI KEPOLISIAN Semarang, diresmikan pada tahun 2004 oleh Pemerintah Australia dan Indonesia, dan pemerintah Australia telah berkomitmen untuk menyiapkan dana sebesar AUD$36.8 juta selama 5 tahun sampai tahun 2009, dan dimungkinkan juga untuk diperpanjang.

JCLEC diresmikan oleh presiden Indonesia (waktu itu) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 3 Juli 2004, walaupun lembaga ini dibentuk sebagai bagian dari kerjasama bilateral, tapi tidak menutup juga bagi negara – negara lain dari kawasan regional maupun Internasional untuk turut berpartisipasi baik sebagai donor maupun kontribusi peserta maupun pelatih untuk mencapai tujuan dari lembaga ini.

presiden SBY berkunjung ke JCLEC

Lembaga JCLEC ini bekerjasama dengan seluruh Lembaga Penegak Hukum di Asia tenggara, dan juga dengan lembaga (pendidikan) yang serupa seperti : South East Asian Regional Centre for Counter Terrorism (SEARCCT) di Kuala Lumpur, dan International Law Enforcement Academy (ILEA) di Bangkok.

Dalam beberapa kesempatan lembaga – lembaga ini (JCLEC, SEARCCT, ILEA) membuat team ad-hoc dalam seminar Internasional tentang kejahatan internasional, seperti dalam Bali Ministerial Meeting on Counter-Terrorism pada bulan February 2004 dan banyak seminar lainnya.

suasana kelas

Siswa kepolisian yang pernah ikut pendidikan di JCLEC tercatat dari banyak negara di Dunia… saya tercatat sebagai Alumni pertama JCLEC selepas diresmikan presiden pada tahun 2004, pada waktu saya ikut ada siswa dari Thailand, Singapura, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, Fiji, New Zealand dan Australia… pada waktu itu saya mengikuti pendidikan “Post Blast Investigation Course” dan banyak negara lain… saya pernah juga bertemu seorang Polisi Kanada sewaktu survey di Sudan dia pernah juga mengikuti pendidikan di JCLEC dia bilang lembaga ini termasuk lembaga pendidikan Polisi Terbaik di dunia…. wow kereeen……

foto peserta pendidikan

ini beberapa program pelatihan dalam JCLEC ,diantaranya termasuk :
Investigations (english) / Penyidikan (indonesia);
Intelligence (english) / Intelijen (indonesia);
Forensics (english) / Forensik (indonesia);
Financial Investigations (english) / Penyidikan Finansial (indonesia);
Communications (english) / Komunikasi (indonesia);
Computer Based Training
Research (policy and legislation)

Dalam pendidikian ini mencakup beberapa jenis kejahatan Transnasional seperti :

terorism;
narcotics;
maritime crime;
people smuggling;
sexual servitude;
child sex tourism;
dan .. cyber crime.

117 respons untuk ‘SEKOLAH POLISI INTERNASIONAL DI INDONESIA

  1. Keren sekali sekolahnya Pak 😀

    @itikkecil: memang bagus sekali… di dalamnya ada tempat tinggal siswa dengan fasilitas hotel bintang 5 dengan fitness, sauna, kolam renang dll…. dan semua dikelola secara profesional… untuk manajer fasilitasnya dari orang perhotelan juga……

  2. mengingat dananya dari asing
    trus kompensasinya apa ya bang

    @ Jendral Bayut : bagi si pemberi dana ? yang jelas sekarang hubungan kerjasama pasca perang dingin adalah katanya “war on teror” , jadi dengan adanya hubungan dengan negara – negara lain terutama negara “penyangga” akan lebih menguntungkan keamanan negara mereka sendiri…….

  3. jangan bangga punya JCLEC karena lembaga itu semuanya dibiayai oleh australia, kita hanya ketempatan lembaga tersebut, pasti ada sesuatu dibalik itu semua, paling tidak australia dapat lebih mudah memiliki akses untuk masuk ke dalam teritori indonesia, sama dengan yang dilakukan oleh amerika sebelumnya

    @rony : ini menurut saya pribadi… zaman sekarang khususnya untuk kejahatan antar negara a.k.a Transnational crime rasa ego sebagai suatu negara harus ditinggalkan jauh – jauh, semua negara harus bekerja sama memerangi kejahatan ini…. tidak ada batas negara untuk menanggulangi kejahatan… dan saya rasa tidak mengurangi dignity kita sebagai suatu negara, tentunya dengan tetap menghormati kedaulatan hukum negara setempat……

    1. he3x gwa setuju tuh ama pendapat bang rony…. “lu tuh bego ato goblok ato malah menderita keduanya” semakin lu bekerja sama, semakin diacak-acak negaramu. kayak nggak tau konspirasi mereka aja. sama halnya lu bekerjasama ama penjahat ato gangster. akhir2nya lu bakal dibunuh ato ya minim2nya lupa ingatan lah.

    2. kasihan dehh punya pemikiran seperti itu,,,
      manusia itu mahkluk sosial yang membutuhkan mahkluk lainnya jg…
      Sama Halnya jg dalam Bernegara.. butuh negara lain…
      makanya ada hubungan kerja sama,,,
      Ya negara kita punya orang” yg berpendidikan kok sehinga mengerti rule” yang ada dalam bekerja sama….

    3. dari komentarmu ketahuan pola pikir mu sempit,.gak tau isinya tapi mikirnya negatif aja,..itu tanda tanda SLEEP AGENT,..ALIAS AGEN TIDDDUUUR TRUSS,..

  4. Suatu terobosan yang bagus nih bang
    khususnya buat aparat penegak hukum
    saya rasa, ilmu yang diterima oleh para aparat penegak hukum akan makin bertambah dengan adanya sekolah ini, apalagi pada masalah kejahatan2 yang inkonvensional seperti halnya cyber crime serta memungkinkan akan terjadinya kerjasama antar kedua negara dalam menangkap buronan yang melarikan diri keluar teritorial negara.

    satu hal bang
    apa ada yang disekolah ini
    mata kuliah tentang cyber law, setidaknya menyerempet dengan hal itu

    untuk yang diatas
    yah saya sependapat dengan abang
    namun perlu juga diwaspadai
    jangan sampai sekolah ini bermasalah
    seperti halnya NAMRU 2 milik AKMIL AL US
    demikian,

    regards

    -ndra-

    @ Yuhendra : saya rasa karena kita “polisi” tidak banyak yang terlalu “rahasia” karena bahasa polisi kan tidak ada bahasa “politik” …. apalagi masalah masuk ke bahasan “berat” seperti national security….. trims

  5. maksud gue kenapa sich koq kita membuat sekolah JCLEC dengan pure seluruhnya biaya dari Australi, toh kita punya lembaga2 pendidikan seperti megamendung dsb, apalagi hanya lemdik yang kapasitasnya kecil, kenapa tidak kita buat sendiri tanpa harus minta dukungan luar negeri

    @rony: itulah salah satu bentuk kerjasama internasional….. di bangkok juga ada sekolah ILEA yang dibiayai sepenuhnya oleh AS…… terlepas dari “kecurigaan” kita… tapi transfer keahlian ini bagus juga untuk akselerasi kemampuan polisi kita agar sejajar dengan negara – negara lain…..

    1. Ijin pak, menurut kami kerja sama dalam hal pendidikan dan latihan dengan negara2 maju sangat baik. Itu mengingat keterbatasan kita dalam hal kemampuan Sumber daya manusia-nya dan anggaran. Tentunya dengan batasan2 kewaspadaan tentang Nasionalisme.
      Terimakasih.

    2. @ Roni : kamu kog bego amat yahh,..makanya kamu sekolah di JCLEC supaya terbuka otak mu,..makanya belajar Ron, jgn tidur aja waktu sekolah,..Kepala Negara aja akui ,..kog kita masih ragu???

  6. haloo kmndan,

    saya punya cita2 kalo akpol akan di hapus dan nantinya semua polisi hanya dari satu pintu SECABA, yang tentunya akan dibarengi dengan peningkatan mutu kualitas calonnya, sehingga semua polisi yang dihadapi masyarakat adalah polisi yang terbaik, ditambah lagi dalam jenjang karirpun jadi tidak pilih2, semua bisa PTIK dan semua bisa SESPIM asal mereka qualified, yang penting rekrutmen dan rekrutmen, setuju gak pa …

    regards

    @ Toni : Akpol dihapus….? kayanya ngga mungkin yaa…. memang semenjak Akpol disyaratkan sarjana, penerimaan Polisi Sumber Sarjana (PPSS) disatukan dengan AKPOL….jadi Sumber Polisi hanya dari secaba dan Akpol….

    1. saya bukan setuju atau tidak, hanya sekedar menanggapi, di luar negeri sendiri kita tahu juga bahwa pembentukan calon polisi semua dari dasar yang mana mereka hanya menempuh pendidikan yang taklebih dari 1 tahun tapi outpunya bisa qualified karena memang bauk staf pengajarnya juga profesional dan budayanya berbeda, di indonesia budaya pelayanan masih sangat kental sekali, kalau kita lihat kerja yg profesional, seorang tamtama saja yang bekerja berdasarkan tugas dan tunggung jawabnya bisa melaksanakan dengan baik tanpa ada interfesi dari pihak manapun selain atasan langsungnya sendiri,….. kalau menurut saya keluaran anggota polisi dari sumber mana pun akan sama saja tidak pengaruh sama sekali yang penting pelaksanaan tugasnya saja yang profesional, biar pangkat tinggi bukan jaminan kerja pfofesional…..

      1. wakakaka….. mau lulusan apa ato dididik seperti apa saja itu nggak ada bedanya kok. menurut saya yang paling penting itu bukan pendidik ato kemampuan anak didiknya, tapi lebih cenderung kepada moral calon polisi tersebut. soalnya setahu saya nih dilapangan polisi2 tuh bisanya cuman berburu dwt dijalanan (street hunt) bahasa kerenya, alias nilangin pemakai jalan raya hehehe…, dari sekian kalinya gwe ditilang banyak banget alasanya ato cari2 kesalahan sih ya semacam itulah mulai dari speedometer, pelek, kelengkapan surat2 , helm, lampu, lampu sign(standart maksudnya kelengkapan standar berkendara), bahkan sampek pentil ban bro. apalagi klo lu keluar kota dan plat nomor polisimu keliatan asing pasti deh jadi sasaran uempuk .
        blom lagi waktu gwa bikin SIM ternyata nggak cuman polisi tapi juga petugas kesehatan di puskemas tu sama aja, klo lagi dikantor tuh mereka biasa melakukan pelecehan seksual terhadap sesama pegawai ya mulai dari towel2 bahkan mungkin sampek yang itu2(banyak kan beritanya). klo reaksi dari si cewek sih ada yang risih ada yang malah seneng. gmn nih ? apakah hal yang serupa terjadi di seluruh lembaga pemerintah ya…????
        jadi ya wajar aja sih sekarang banyak terjadi kasus2 yang aneh2 lha wong aparatnya juga aneh…..
        seharusnya sebelum dibikin undang2 hukum buat penjahat ada baiknya aparat negara menghukum diri mereka sendiri kali ya…….. karena si aparat ato pejabat dengan si penjahat tuh nggak jauh beda sama2 maling sama2 rampok, sama2 garong, sama2 hidung belang ya pokoknya banyaklah kesamaanya ato jangan2 mereka itu sodara kali ya yang beda ya cuman di seragamnya ato di baju dinasnya . paling yang berkelakuan menyimpang alias berkelakuan lain dari yang lain (maksudnya berbeda dengan teman2nya yang bener – bener mengerjakan tugasnya) tuh cuman sebagian kecil lah bahkan sangat kecil ato mungkin kuecil buanget lah.
        perlu saya jelaskan sekali lagi ya yang paling penting itu “moralnya” masak guru SD tiap malem mbokep sampek pagi di warnet, yang pake motor plat nomor merah alias pak pegawai pemda juga mbokep. trus mau jadi apa negri ini.

        yang merasa tersinggung jangan marah, berkaca aja dlo apakah anda juga melakukanya ato tidak? klo tidak saya acungi deh 100 jempol dan tetap semangat menjalankan tugas2nya dan semoga menjadi lebih baik serta lebih barokah rejeki yang didapat ato klo bisa ya mengingatkan temen2nya.
        Ingat gaji kalian itu dari rakyat , maka sudah selayaknya rakyat mendapatkan hak dan perlakuan yang sama dan baik dalam segala bidang.
        dari survey yang aku lakukan orang2 kecil tuh dah bosen dan bingung milih siapa jadi pemimpin? wong nggak ada perubahan.
        kalian tuh jangan mikirin ego kalian sendiri…..
        setelah hidup ini masih ada hidup yakni kehidupan yang abadi, disana kita mendapat balasan dari apa yang telah kita lakukan didunia, yang baik mendapat balasan baik sedangkan yang buruk semoga diazab dineraka selamanya…… amin.

  7. enak aja akpol mau diapus, sudah jelas pendidikan di secaba tidak qualified apalagi pendidikn hanya 5 bulan, hormat aja belum lurus,sembrono sampean………………..

    1. tamtama,secaba,akpol/akmil,semuanya hanya jalur untuk jadi polisi tau tentara pada dasarnya kita semua masuk dengan otak yang berasal dari sekolah menengah atas kecuali yang sarjana, karena izin yang maha kuasa kita semua masuk pendidikan dan jadi aparatur negara,coba kalian liat pangkat kalian apa mau di bawa modar tuch semuanya yang ada yach kita harus liat dari latar belakang pengalaman bekerja. taruna baru harus mau belajar dari tamtama or caba yang dah lama toh yang jadi aparatnya duluan emangnya pas lu pada yang jadi perwira tau bintara pas keluar dik langsung pinter.gak bos/komandan sama lu juga pahpoh gak bisa konsep surat tau ngasih app beraninya diem di ketek pimpinan soalnya abank padahal abang lu juga sama pahpohnya.hargai bintara dan tamtama emang lu bisa kalo gak da mereka.jangan asal semplak aja.emang pendidikan perwira 3 tahun cuma belajar buat ngelurusin tangan buat hormat kalo gitu sich dateng aja ke tukang press biar ane yang bayarin.

    2. jujur saja sebagai anggota masyarakat saya rasa tidak semua tamatan akpol lebih baik dari pada secaba atau secata……
      menurut saya akpol tidak dihapus hanya pola pendidikannya yang di rubah… jadi semua anggota polri semua berasal bari bawahan yaitu tamtama dan hanya yang pinter dan berprestasi saja yang pantas menduduki jabatan perwira di kepolisian, dan disaat ia telah menjabat ia pun tahu bagaimana rasanya menjadi bawahan sehingga polri bisa terhindar dari kesenjangan sosial yang dapat menghapuskan kkn yang selama ini ada di dalam tubuh polri….

      @Mahatir: terima kasih atas tanggapannya

    3. sombong sekali kau bung… emang dikira tamatan akpol lebih baik dari seorang bintara atau tamtama ? di kewilayahan saja tamatan akpol lebih banyak belajar dari rekan2 bintara dari pada sama abang – abangnya…

  8. bang saya mau tanya : ada gak universtas di indonesia yang bekerja sama dengan kepolisian RI agar lulusan universitas tersebut lebih mudah diterima di kepolisian? saya pengen jadi polisi kasih tips nya bang biar diterima jadi anggota kepolisian..thanx

    @ ikhsani : sepertinya polisi banyak bekerja sama dengan universitas – universitas terkenal di Indonesia, terutama di fakultas hukum dan kriminologi, dan program S2 kajian ilmu kepolisian, yang terakhir ini bekerja sama dengan Universitas Indonesia.

  9. Saya setuju Akpol dibubarkan karena mereka mengutamakan aluminya dalam memegang jabatan penting di Polri padahal lulusan PPSS, Secapa Reg banyak yang lebih berkompeten daripada lulusan Akpol. Karena yang diatasnya lulusan Akpol,maka adik-adiknya lah yang dikedepankan padahal otaknya jeblok, Tapi ada juga yang pinternya. Lulusan Akpol kebanyakan Arogan sok Perwira mungkin karena namanya Akpol alias “AKADEMI POLONTONG” (AKADEMI BELAGU) Yang lulusan Akpol jangan tersinggung karena memang begitu adanya, kalau tersinggung bercermin aja ama diri sendiri.

    @ Sakarsme : Yah boleh kok orang mempunyai pendapat… saya menghargai pendapat anda juga kok… jangan kuatir…….

    1. Ijin pak, kalau tidak salah itu sudah ada porsinya masing2…. lulusan Akpol memang diperuntukan utk menjdi Pemimpin di lingkungan Polri,PPSS untuk tugas2 sesuai kesarjanaannya dan Secapa Reg adalah untuk mendampingi alumni Akpol berdasarkan pengalamannya. Namun karena perkembangan situasi alumni Secapa Reg banyak juga yg Sarjana, sehingga mungkin dapat lebih memberikan kontribusi multi disiplin pengetahuannya kpd Institusi.

      1. Tapi mungkin ini juga bukan harga mati, kalau memang lulusan PPSS dan Secapa Reg memiliki kemampuan idealnya diberi peluang dan kesempatan.

        @Bambang: saya setuju statement ini mas ….. semua mempunyai kesempatan yang sama …

  10. Boss kenapa pesan yang mengkritik akpol di hapus sedangkan yang menjelekan bintara kagak!(kaya pesannya si tedi itu) Jangan gitu dong! Akpol ngak ada apa-apanya kalo ngak ada unsur pelaksana seperti bintara. kalo ngak setuju akpol di hapus ya udah ga apa2. Hapus aja pendidikan bintara biar semua polisi di indonesia pangkatnya ipda. (inspektur polisi dableg)

    @ Bagong : Tidak dihapus brother… saya selalu menampung semua komentar…. semua orang bebas berkomentar……..

  11. Akpol dan bukan Akpol sebenarnya ga ada bedanya, emangsih dengan adanya kedudukan yang lebih tinggi cenderung membuat seseorang jadi arogan, mungkin yang kurang teliti ya penerimaannya itu lho, orang orang yg gak kredibel jadi perwira bisa lulus !! demikian juga di PPSS dan Secapa, apalagi Secapa lulusan tahun 2003 dari separo yang daftar lulus semua..belum lagi masalah penempatan , pokokke walau carut marut, pastinya kita terus melangkah ke arah yang lebih baik, so buka mata dan hati, JANGAN ALERGI SAMA KRITIK, bravo Bhayangkaraku..

    @ PGATRA : Terima kasih sudah mengomentari… ruang ini bebas untuk berkomentar….

    1. yaaahhhh anak akpol yang masuk dengan “nilai bersih sih ga masalah belaku” yaa memang skillnya kokk..
      Tapiii yang masuk akpol berkatt fulusss or backingan,,,,,

      wkwkwkwkw

      nyadarrrr dehhhhhh
      HaHaHa

  12. kalo lulusan Akpol blagu ?? emang kenapa ? eh begini ya … biar lu sekolah sampe S.3 kalo bintara tetep aja gw suruh nyupir luh ! menurut gue, penerimaan bintara harus diperbanyak biar bangsawan perwira alumni AKPOL kaya gw makin banyak jongosnya, ha ha ha….ya iyalah lulusan Akpol itu gak perlu pinter, yang penting sok pinter he he he,….( tapi banyak juga lho yang pinter ) oia..alumni PPSS mau jadi pemimpin Polri ? ada tuh diacara TV mimpi kali yee…?

    @Tpanaluan : he he he… bisa saja si abang ini, seru nih tanggapannya…….

    1. nampaknya anda merasa pantas menjadi tuhan… sadar boss.. masih ada lagi yang lebih hebat dari anda.. belum tentu anda jadi kapolda or or ap lagi presiden..

      @ sudiro : opo iki ?

    2. wedewww….

      ati” aja brur,,, jng takabur ma omongan
      ntar lu kena azab…
      kepeleset dr kamar mani n cacat kaki lo..

      yahhh tau sendiri dehh bakal jd apa
      wkwkwkwkw

    3. Eh Panaluan, kamu Kok jadi alumni akpol bangga banget ya? mikir dong. Kan katanya Alumni AKPOL semuanya jadi Pimpinan, dan pinter2 (walaupun ternyata akhirnya elu nyerah juga, dan mengakui kebodohan elu dengan membuat aturan bahwa AKPOL sekarang harus dari Sarjana-bukan dari SMA lagi-..hihihihihi, ketian deh yuu).

      Sadar Panayuan eh Palaluan xixixi, Alumni AKPOL itu ternyata banyak yg bermasalah: mulai dari Komjen Susno sampai Panaluan. xixixixi

    4. ck ck ck….ini dia figur taruna lulusan akpol kita… bisa teman2 bayangkan kelak apabila saudara tpanaluan menjadi pimpinan POLRI suatu saat nanti…huft, makin ancur polisi…secara akpolnya aja gak ngerti norma paling mendasar, saling menghormati…. analisa saya (semoga bukan doa), kayaknya sih anda hanya akan jadi perwira “mandul” alias ga akan jadi pimpinan…cuma pelengkap aja ditubuh POLRI, yah sekalipun anda mendapat jabatan, itu bukan karena prestasi tapi lebih ke “menjilat pantat atasan”…. cara bersopan santun aja nggak ngerti kok….hahahahahahaha pisssssss……

    5. jangan terlalu sombong hidup itu boss, kita hidup hanya sebentar didunia ini, jadi jangan terlalu sombong, banyak – banyak istigfar atau mohon ampun, harta dan jabatan bukan itu membuat kita bahagia, tapi rasa bersyukur kita itu, makanya bangsa ini tidak bisa maju klu model pimpinanya seperti ini, ok bro?????

      1. kalo polisi yang gak pintar bagaimana polisi mau profesional? kalo polisi itu hanya pakaiannya dan pangkatnya aja yang di banggakan? apa yg mau di harapkan bnyak dari isntitusi polisi? seperti comen di atas itu. bahwa “polisi gak perlu pintar yang penting sok, atau kalau lu mau S1. S2. S3 tapi masih bintara tetap lu gua nyuruh supir”>>>> hhhhahahah. itu masuk polisi krn ada bekingan makanya prinsip kaya gitu bro. untuk apa banggakan sesuatu yg kalo isinya gak ada apa2… mari kita semua saling mendukung, saling mengisi dalan berbagai hal. sehingga membuat polisi lbg bermutu di mata masyarakat.

  13. yoi maju terus Akpol, manusia terpilih … kalo alumni PPSS and SECAPA mau jadi Kapolri ada tuh di Republik Mimpi…atau di acara Mimpi Kali ya…penerimaan Bintara akan diperbanyak agar kita kita makin ringan tugasnya, yoi karena makin banyak kurcaci alias jongosnya..

    @Pgatra : bukan begitu mas, semua kan ada tugas dan fungsinya masing – masing, ya tentunya sesuai jurusan sekolahnya donk…

  14. seperioritas memang akan tetap ada, seperti persaingan dalam masing masing alumni ada kelompoknya si A, si B dst…..dunia ini tidak akan pernah adil dalam tolok ukur manusia, kalau keadaannya memang demikian buat rekan rekan yang kurang setuju dengan adanya proses penerimaan, penempatan, kepangkatan yang tumpang tindih dan sarat dengan KKN, bersabarlah dan berusahalah dengan keras, buat alumni PPSS/ Wamil dan Secapa bersyukurlah sudah bisa jadi perwira..walau dengan kemapuan pas pasan.

    @ Tpanaluan : Jangan begitu donk mas, semua manusia mempunyai kemampuan yang sama, walaupun Tuhan memberikan nasib yang berbeda, benar ngga ?

    1. dengan mengucap Bismillahirahmanirohim…

      semoga kata-kata saya bisa menjadi hikmah bagi semuanya…Perwira maupun Bintara Polri…

      Untuk Mas2 Perwira… ingat bagi orang-orang beriman pastilah mengetahui…pribahasa ini : Diatas Langit masih ada langit…roda kehidupan akan terus berputar…manusia kadang dibawah…tapi siapa tau jika Allah mengizinkan maka ia akan berada diatas… apabila Allah mengucapkan Kun Fayakun maka terjadilah… Jangan takabur…!!! sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang menmendahului Allah… Skarang jadi Supir… suatu saat jika Allah berkehendak maka kelak nanti dia akan jadi pemimpin… untuk bpak TPanaluan… merugilah anda… bukan untuk saat ini… tapi kelak nanti… Allah akan mengabulkan doa orang2 yang terdholimi…Takkabur anda…Ahzab Allah akan datang pada anda.

      Untuk Mas2 Bintara… saudara ini benar berpotensi…namun saat ini bukanlah waktu anda untuk bicara…Allah tidak menyukai orang yang banyak mengeluh… langkah saudara sekarang adalah buktikan kepada mereka yang Mendholimi saudara bahwa anda bisa lebih daripada mereka, hidup ini sulit…kenyataan terkadang begitu menyakitkan… namun kita patut sadari..kita adalah manusia biasa… semangat dan doa saya akan selalu mengiringi kalian para bintara… cobalah saudara sekalian liat di video ini :

      salah satu dari korban tragedi ini adalah keponakan saya… berpangkat Briptu… saya minta kepada saudara Bintara sekalian buktikan kepada mereka bahwa kalian pun pantas untuk menjadi pimpinan…bila saya melihat video ini…hati saya selalu sakit…dan untuk para perwira…dimanakah nurani kalian…tentang kejadian ini??? apakah kalian peduli??? sadarlah… Tidak akan ada seorang pimpinan yang dapat bergerak tanpa adanya bintara…

      diakhiri dengan ucapan Alhamdulillah…semoga kita semua dapat menyadari masing2 dari kesalahan kita dimasa lalu…untuk menatap masa depan yang lebih baik…untuk admin … anda juga mungkin lulusan akpol…namun anda sebagai admin seharusnya dapat menengahi masalah ini… bukan berdiri karena anda takut… Takutlah hanya kepada Tuhan… niscaya jalan anda akan mulus sebagai pimpinan… dengarkanlah setiap keluhan dari bawahan layaknya Nabi Muhammad SAW yang selalu mendengarkan saran dari Khalifahnya…maka anda akan lebih dihormati…!!!!

      @hikmah : semoga saya menjadi perwira yang bijaksana … Aminnn

  15. saya tidak setuju bila akpol dihapus saya sendiri juga seorang anggota polri dari bintara, saya ada pandangan tentang kepolisian,yang merusak oranisasi kita semua orang pasti banyak yang setju kalo salah satu sumbernya adalah korupsi sekali lagi”KORUPSI”.! dukung akpol dengan dedikasi dan loyalitas kepada pengabdian dan jangan lupa jangan dukung akpol brengsek klo perlu jangan opresional jatuhkan saja mereka. karena kita butuh polisi dengan network sabang sampai merouke.
    Dan bila perlu jejaring informasi keungan polri dapat diakses oleh semua orang karena polisi banyak melakukan operasi secara terbuka kenapa tidak dibuka seluas-luasnya berapa anggaran operasional kepolisian di tingkat pelaksana lapangan dan dengan sistem point jadi anggotya yang melaksanakan operasi kepolisian dapat mengerti berapa yang didapat klo ada pelanggaran di dalam operasi hukum seberat-beratnya mereka.
    semoga polisi jadi timbangan yang seimbang bukan berat sebelah bravo kepolisian RI.

    @Hadi : Terima kasih atas tanggapannya, yang jelas kedepan rekrutment harus lebih baik di setiap tingkat penerimaan Polri, bener ngga ?

    1. bener tuh, jangan sampai kita polisi di adu domba sama orang2 tidak bertanggung jawab, ada orang yang menginginkan KITA (Polri) jatuh, gw harap kita Polri bersatu, jangan sampai terpecah belah…. ok, BINTARA, AKPOL, PPSS, SECAPA REG sama saja, yang penting kita harus bersyukur….

  16. menurut saya kakak kakak akpol itu sangat ganteng2. apalagi kak gurnald parutan,upz patiran eh au deh.soalnya doi 2h baek,ganteng,imoet tapi sayang doi sangat soak.

    @ Widya : hahahhahhaa iya deh salam buat mas nya yang ganteng tapi soak itu :mrgreen: masih banyak stock yang lain kok, mau tak kenalin ? 😛

  17. masa akpol mau di bubarin, ya jelas gak bisa lah, pasti yang ngomong n yang usul otaknya tolol.. jangan berkomentar karena sentimen pribadi, saya tahu keberhasilan tugas polri di lapangan tidak terlepas dr hubungan erat dan jerih payah atasan dan anggota..
    intinya kt hrus saling menghargai..
    buat yg jd anggota laksanakan perintah yang sdh dibebankan, kalo dimarahi wajar jdkan itu sebagai koreksi diri anda, jgn malah berpikiran sempit,, kalau angota pintar, loyal dan berprestasi yakin dan percaya pasti akan sukses dan diperhatikan pimpinan, dan untuk melangkah ke jenjang perwira pasti bkn hal yang sulit apabila itu sudah di tangan anda..
    buat yg jd perwira, bina dan bimbing anggotanya,,

    kalau mau jd bintara siapa yg ngasih perintah [bisa bubar polri]
    kalau semua jd perwira siapa yg mau diperintah [bisa bubar jg polri]

    @ t3 : Terima kasih, yang jelas kita berbakti dan berkarya sesuai tingkat hirarki, karena Polisi adalah suatu lembaga yang masih menggunaan hirarki walaupun sudah full aparat sipil negara…

  18. bang reinHard ( ijin bang, salah ga nulis namanya ? he he aku sopo ayoo ) yah apa yang bisa kita perbuat ? kalo masih ribut soal pangkat ?? semua kan udah digarisin ma Yang Maha Tinggi…emang sih kalo penerimaan perwira satu sumber mungkin bisa mereduksi polemik ini, tapi kok koyo krg legowo gt kdngrannya. Menurut abang, di Polri kira kira sampe kapan ya ? soal penempatan bisa bener bener jadi ajang pembinaan ? terus masalah rumah dinas, gmana pndpt abang ? tau sendiri kan Pnk Karya, Rgunan, Cpnang dll udah jadi “Pondok Indah” , padahal kan rumdin itu bukan warisan tapi untuk kelangsungan masa depan polisi jg, celakanya banyak abang2, purna pati dll yang malah mbangun, pgennya mikir dikit buat POlri, tp mikir penempatan sndiri aja pusiing..hehe, ntar abang kalo jadi Irwasum ( ini jg doa lho )jgn segan2 ya ama litingan n yunior yg bandel…hehe kecuali aku , siap salah !! ( sambil sikap tobat )

  19. Halo pak Reihard salut buat tulisan nya dan harapan terhadap Polri kedepan nya.
    sebelumnya saya minta maaf untuk komentar saya yang mungkin salah.
    menurut saya Polri adalah lembaga pelayanan jasa masyarakat sesuai dengan fungsi nya mengemban tugas melayani masyarakat sehubungan dengan rasa aman dan penegakan hukum.
    Polri dalam mengembangkan produk pelayanan nya antara lain penyuluhan (penghimbauan/pemberitahuan), pencegahan, dan penindakan yang sedang dalam proses upgrade menuju Polri profesional yang semakin baik dan harus memerlukan terobosan baru dan pastinya diperlukan dan dibutuhkan oleh masyarakat.
    Dalam action nya di sayangkan adalah masih ada anggota Polri yang disibuk kan dengan urusan administrasi urusan dalam, keuangan, dan tetek bengek lain nya. Mungkin pekerjaan tersebut sudah harus diserahkan kepada PNS Polri yang di recruit sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki dan (kecuali User/ pimpinan nya).
    sesuatu yang mubazir apabila anggota Polri tugas nya hanya membuat laporan bulanan saja tanpa melakukan kegiatan pelayanan menurut saya pemborosan sda.
    mungkin dengan begitu dapat tercipta terobosan karya-karya indah yang lebih baik untuk masyarakat dari segi pelayan dan penegakan hukum.

    terima kasih

    @Feri : Terima kasih atas tanggapannya……. memang langkah – langkah tersebut sudah mulai dilakukan Polri, sebagai contoh di Mabes Polri, untuk urusan administratif sudah banyak diserahkan kepada PNS.

  20. ijin ndan, skilas info :
    saya jga dari Bintara, tpi klo akpol mau dihapus, saya juga gax setuju.
    krn mskipun ada alumninya yg “dableg”, mnurut saya yg salah bukan lembaganya, tpi “oknum” alumninya.
    tinggal kdepan buat komandan2 yg alumni, mau dibawa kmana ne organisasi. mau mkin ancur atw profesional ???
    buat yg alumni secapa atw PPSS, nyantai aja lagi. klo emang lebih mampu dari “alumni” ya tinggal dibuktiin aja. kalo takut gx promosi krn ada diskriminasi alumni, biasa aj lagi..
    yakin aja dh, bntar lagi para komandan skalian, baik akpol, PPSS, atw scapa yg gax siap pasti kegilas roda reformasi. (Tul gax ndan ???)
    — saran aja neh buat yang dari bintara: saya dan beberapa tman neh punya konsep, gni lho : krn kita gax bisa mimpi jdi Kapolres, Kapolda apalagi Kapolri, kita kroco-kroco yg dtugasin di masyarakat, jdi babinkamtibmas, yg punya kring serse, atau yg dinas dimana aja…
    galang donk masyarakatnya. ntar umur 40an, klo karir gax jelas ajuin pensiun dini. nyalon legislatif deh, pan udah banyak tuh binaannya.
    yakin deh pasti bisa, masa seh 20 tahun dinas gax nguasai satu-atau dua kecamatan..
    Klo udah jdi anggota dewan.. jgnkan Kapolres, Kapolda dan Kapolri aj harus ijin dlu kalo mau nyidik kita. trus serunya lagi, kalo lagi rapat dewan Kapolres, Kapolda dan Kapolri bisa kita marah-marahin..serukan ? (tpi klo pak reinhard jgn dimarahin ya..) he.he.he
    — sdikit saran buat komandan : tlg donk adik2nya diperhatiin dikit, meski sudah trlahir jadi bangsawan, harus bisa kerja jga donk.. jangan bisanya cma tolah-toleh dan cengar-cengir doank..
    pada initinya buat semua : kita gx cma bertanggung jawab ama pimpinan, negara atau masyarakat. kita wajib bertanggung jawab buat TUHAN.
    walau di dunia aman terkendali, entar di neraka disuruh guling botol ampe kuruz.. baru pada tau.
    maaf y kalo ada yg ksinggung

    @ the polis : jangan kuatir mas saya ngga tersingung kok 🙂 idenya bagus juga :mrgreen:

  21. maaf..saya sangat ingin sekali menjadi angota dari kepolisian…gak jadi polisi juga gak papa.. tapi di libatkan dalam menjaga keamanan juga mau…tapi sayang…masalanya saya cuma lulusan stm teknik mesin…dan juga saya keturunan cina..tapi saya sendiri gak mengaku saya orang cina yang disana.cuma mereka bilang saya cina..sayang sekali…tak ada kesempatan…sudahlah lupakan saja…maafkan saya kawan….

    @Joni : Wah ketinggalan berita, sekarang polri tidak membeda – bedakan lagi masalah WNI keturunan atau tidak, anak buah saya di Jambi dia orang chinese keturunan Hokkien totok …….. bisa tuh masuk polisi…. jadi jangan kuatir, ikut saja pendaftaran… kalau anda mampu pasti lulus, dijamin….

  22. Menurut saya, Akpol tetap ada karena beliau adalah kader pemimpin Polri. Rekrutmen dan kurikulum Akpol yang harus disempurnakan serta setelah menjadi Perwira harus benar2 diawasi/ jangan arogan. Penerimaanya juga jangan terlalu banyak, karena jabatan pimpinan Polri sedikit sehingga yang dari non Akpol juga kebagian.
    Menurut saya idealnya Perwira juga mengerti pekerjaan anak buah/ Bintara, jd bukan hanya sekedar mengawasi dan memerintah, karena itu menyangkut tanggung jawab tugas, namun sebagai pelaksana adalah Bintara karena banyak jg bintara yg berlagu sok Perwira.
    Perwira Sukabumi sekarang hanya berpendidkan selama 4 bulan, apa cukup untuk mencetak Polisi yang profesional, namun itu menyangkut dengan masalah anggaran dari negara.
    Polri dulu bagian dari ABRI, sehingga srtuktur kepangkatan ada TAMTAMA. atas kebijakan Pimpinan pangkat TAMTAMA dihapuskan, namun apakah kebijakan yang mengatur karier bekas tamtama juga diperhitungkan??.
    Karena waktu yang diperlukan dari Tamtama untuk bisa menjadi Perwira paling tidak 16 (enam bela) tahun. Yang masuk tamtama juga banyak sebagian besar berijazah SLTA, bahkan banyak yang dinas sambil menyelesaikan sarjana.
    Ada banyak beberapa faktor yang menyebabkan seseorang dapat diterima di AKPOL,SECABA dan TAMTAMA jadi di Indonesia belum bisa Objektif, jadi dalam pengembangan karier lebih lanjut janganlah terlalu tajam perbedaannya.
    Pengenbangan karier, kesejahteraan, Polri memang masih cukup rumit diperdebatkan, semoga manajemen Polri berkembang dengan baik dalam rangka pengabdiannya kepada bangsa dan negara.

    Salam hormat, Ipda Suripto

    @Ipda Suripto: Terima kasih atas tanggapannya, akan diperhatikan usul bapak (kalau saya jadi Desumdaman wkwkwkwkwkwk), bagi rekan 2x polri/non polri ada yang mau menanggapi ?

  23. halo, saya baru mendapatkan info ttg JCLEC ini, dan menurut saya keren sekali… cuman masalahnya adalah apakah yg bole ikt training ini hanya dr lulusan kepolisian saja kah?? atau dibuka juga untuk umum? soalnya saya lulusan teknik juga nih, tapi saya tertarik sekali dengan yg namanya intelijen dan lainnya yg berhubungan…dan berharap bs sekolah disitu..

    mohon pencerahannya… thx..

    @suriani: JCLEC ini hanya diperuntukkan untuk institusi kepolisian, karena materinya sangat spesifik mengenai tekhnik dan taktik kepolisian untuk menyamakan persepsi bidang tugasnya, dan pesertanya polisi dari banyak negara ..

    1. Ijin menambahkan komandan:
      ada beberapa pelatihan di JCLEC yang dapat diikuti oleh lembaga sipil tertentu yang berkaitan dengan bidang tugas kepolisian atau penegakan hukum, misalnya bea cukai, pemadam kebakaran, BNBP, Basarnas, DKP, dll…
      Mudah-mudahan cap JCLEC bukan keren saja, tapi berguna dan bermanfaat
      Soal pendanaan yang mayoritas dari Australia dan isu ‘intelijen’, tanpa JCLEC pun intelijen Australia sudah menyebar di Indonesia.
      Idealnya, selain belajar ilmu baru di JCLEC bisa juga untuk mempraktekan ilmu yang didapat terhadap sumber ilmunya 😉

  24. ijin menyampaikan bang…
    saya pernah ikut ILEA bang tahun 2007
    waktu itu saya ikut pelatihan NARCOUTICS UNIT COMMANDER..
    program ini sebenernya bagus bang hanya saja materi yang di sampaikan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
    pada dasarnya semuanya sama yaitu pengungkapan kasus..
    akan tetapi undang2 yg berlaku antara negara kita dengan negara2 tetangga berbeda bang..
    contohnya masalah pembelaan terhadap penegak hukum..
    di AS itu rumusannya MEMATIKAN, sedangkan di INDONESIA hanya MELUMPUHKAN..
    saya mengambil kesimpulan bahwasanya semuanya tergantung pelaksana di lapangan sesuai dengan UU yang berlaku di negaranya.

    akan tetapi ada satu hal yang sangat membanggakan untuk kita (POLRI) ;
    pelatih saya (lupa namanya bang) dari AS adalah agen DEA (Drugs Enforcement Administration) bilang “Pemerintahan Amerika Serikat mengakui bahwa POLRI ADALAH SATU2NYA LEMBAGA KEPOLISIAN DI DUNIA YANG BISA MENGUNGKAP KASUS TERORISME DI WILAYAHNYA”. kami 6 orang perwakilan dr INDONESIA sangat bangga mendengar pengakuan dari agen DEA di depan seluruh peserta dari negara2 se-asia tenggara (11 NEGARA).

    Kaitannya dengan di atas bang…
    terserah dengan komentar di luar tentang AKPOL dll, yang jelas kami bangga bahwasannya DENSUS 88 ANTI TEROR dibentuk oleh POLRI.
    seluruh satgas nya adalah anggota POLRI (Perwira dan Bintara).
    dan perlu di garis bawahi bahwa ALUMNUS AKPOL juga ambil bagian di dalamnya. jadi tolong jangan mem vonis lembaga kami (AKPOL), tp silahkan gunakan bahasa “OKNUM” akan lebih baik dan sopan… thnx

    salam hormat, IPTU ANGGA F. HERLAMBANG (TTT/2004)

    @ Angga : Memang benar keberhasilan Indonesia menangani terorisme sudah diakui oleh dunia Internasional, mangenai prinsip “melumpuhkan” dan “mematikan” itu memang masih menjadi perdebatan, yang jelas itu tergantung sepenuhnya oleh UU yang berlaku di negaranya, kalau di AS penggunaan senjata api dilegalkan, bisa dibayangkan kalau polisi mengambil tindakan hanya “melumpuhkan” jangan 2x kalah cepat dan sudah mati duluan disana..
    Mengenai perbedaan mengenai sumber pendidikan Polri, susah juga sih … kalau anda percaya “fate” and “destiny” alias nasib, pasti menyadari bahwa manusia tidak semua sama, jangan kuatir setiap yang berprestasi pasti ada “reward” nya baik dari kedinasan maupun dari SANG PENCIPTA, dan saya juga melihat ada juga “seleksi alam” bagi yang tidak baik dalam berdinas akan tergeser dengan sendirinya, bagi yang baik …. walaupun itu dari sumber pendidikan polisi yang terendah bisa juga sampai ke pangkat tinggi.. percaya deh… 🙂

    1. Ijin Komandan…..mungkin jg yg memberikan coment2 negatif ttg akpol di atas adalah sebagai bentuk ekspresi/ pelampiasan hati agt2 yg pernah merasakan bgmna perlakuan2(oknum) PA yg alumnus akpol yg tak mungkin diutarakan dikesatuannya(Tabrak tembok namanya)..sebagai pribadi saya sangat menjunjung tinggi akpol sebagai lemdik pencetak calon2 pimpinan maupun pemikir2 polri yang memiliki berbagai kelebihan dibanding almamater lain di kepolisian. namun sayangnya masih banyak alumni2 akademi yg sikapnya tidak mencerminkan seorang PA mis.: arogan, mau dilayani,over acting. sok tahu tdk mau terima masukan berlagak kayak jagoan badan kecil jalannya buka sayap n tidak ada sopan santun….hehe..walaupun tdk semua.tapi kebanyakan kayak gitu..ini sesuai pengalaman saya..saya pernah di teriakan sama PA baru dinasnya baru sebulan.” Dul..Dul..sini sebentar…..padahal umur saya bedah jauh..dia masih pake baju putih merah saya sudah rasakan manis pahitnya tgs..mudah2an kedepan akpol bisa melahirkan PA2 yg pantas jadi contoh…tuk kejayaan Polri

      @ungke: menurut saya tidak perlu ada yang ditutupi, memang ada perilaku seperti itu di kalangan perwira muda, saya melihat seiring dengan lamanya mereka berdinas akan berubah kok, kalau tidak mau berubah akan tersingkir terlindas zaman

  25. jadi polisi sekarang tidak ada kebanggaan, semuanya serba duit. bahagialah yang punya duit, bisa beli apa saja. mau akpol , mau ppss, mau secapa, bintara atau apa kek , terserah. Asal jalan gak macet, masyarakat udah seneng. Masalah kriminal, tinggal untung-untungan, kalo lagi hoki ketangkep, kalau lagi apes, ya mungkin tersangka lagi hoki. Semuanya serba tradisional, yang modern hanya di mabes aja, di wilayah duitnya abis buat bayar golf. Bagi saya pribadi, cukup dapat gaji perbulan, apel pagi, apel siang . Naik pangkat pada waktunya, bisa bayar cicilan rumah, bisa bayar cicilan motor, bisa bayar anak sekolah, udah cukup. AKPOL mau dibubarkan ?…….. jangan deh, biar ada kesempatan anak saya masuk AKPOL. bgmana ? setuju gak ?

  26. Humm…

    *hanya bisa bergumam*

    gpp kalo secaba nya yang bubar.Biar ga nyepet2in divtelmatikany kita.

    *secaba kalo koment g da yg membantu*

    semper fi.

    @mav3rick.97 : Hehehe semua sudah diatur bro, ada yang jadi pimpinan ada yang jadi anak buah, tinggal nasib kita aja dapat dimana… :mrgreen:

  27. waduh, akpol jangan bubar dulu. saya belum sempet masuk sana.
    tapi yang jelas lulusan akpol juga bagus – bagus. seperti penulis blog ini
    * anda benar2 jadi idola saya sekarang *, huhm…lokasi JCLEC ternyata dekat dengan komplek rumah saya.bisa dibilang enggak ada 1 kilo…
    AKPOL juga kalo latihan seru…bom dimana mana, buat rumah saya bergoyang goyang…ajib rumah jadi dugem.benar2 membakar jiwa patriot saya sejak SMA dulu…

    @fidelityprior: hehhe tertarik masuk akpol juga bro ? memang di AKPOL sekarang ada pelatihan pasukan anti teroris POLRI (platina), jadi maklum deh para tetangga yang berada di sekitar daerah Candi kalau rumahnya sering bergetar – getar 🙂

  28. Maap nih OOT, kenapa JCLEC di Semarang, tapi pake nama Jakarta??? kenapa ndak SCLEC?

    @ Endy : Ini adalah nama bersama yang diberikan oleh negara pendonor…. kenapa namanya Jakarta ? mungkin karena lebih ‘familiar’ di telinga orang…

  29. mhon izin komandan…dari artikel dan semua komentar dapat di simpulkan bahwa kita hanya ingin polisi semakin maju dan maju, baik dari segi pola pikir maupun sikap,
    izin komandan perkenalkan saya adalah lulusan secaba polri tahun 2004 yg pendidikan hanya 5 bulan spn 5 bulan magang dan 1 bulan pembulatan sesuai dengan pola pendidikan saya pada saat itu komandan dan juga seorang mahasiswa S1 teknik informatika sem4, berhubung dengan polisi sesuai dengan keinginan kita tentunaya agar anggota polri maju-maju dan terus maju ke arah yang terbaik adalah yang ingin saya pertanyakan komandan masalah perekrutan akpol saat ini (pada tahun 2009 ) ini.

    kenapa penerimaan akpol sumber sarjana dari S1 hanya untuk jurusan hukum dan sosial saja komandan sedangkan saya jurusan teknik informatika apa….jurusan2 lain tidak berkompeten dengan polri….sedangkan seperti yang kita ketahui dari tahun ke tahun yang perkembangannya sangat pesat, ialah teknologi….apa cyber crime itu tidak perlu di imbangi dengan pengetahuan tentang teknologi komandan, tentu sangat perlu bukan…

    dan menurut saya komandan kaitan dengan realita di lapangan komadan , sya tidak merasa lebih komandan hanya apa baik bintara baru maupun para perwira memiliki pengetahuan yang lebih ttg komputer dan teknologi komandank paling ya kalau hidup dan matikan saja….anak kcil jg tau….

    MARI KITA WUJUDKAN POLRI MAHIR, TERPUJI DAN PATUH HUKUM
    POLRI YANG MODERN DAN FROFESIOANAL DGN TAHU TEKNOLOGI

    saya hanya seorang bintara yang bermimpi bisa masuk akpol juga komandan

  30. Kombes Edwardsyah Pernong jebolan ppss/S1 (baca riwayat beliau di web selapa) mantan kapolres di jakarta dan bandung beliau sudah sespati calon jenderal masa depan, jangan saling memberikan tanggapan yang kurang baik antar jebolan akpol dan bintara semua masih dalam sesama keluarga polri. bagaimana menjadi polri yang profesional tidak membedakan bintara, akpol, ppss tetapi mengedepankan polisi sebagai pengayom pelindung masyarakat, bukan menjalimi rakyat sipil sesuai dengan semboyan tribrata. keluarga besar saya polisi yang di mulai dari; bapak saya polisi (alm) dan saya sendiri pernah daftar polisi, adik saya akpol, paman saya akbp dan akp, sepupu briadir brimob, dari istri kakak ipar brigjen di mabes polri (alm) angkatan jenderal awaluddin jamin mantan kapolri, ada yang kombes aktif, ada kombes sudah pensiun. semua tadi rahmatan dan anugrah dari kuasa yang harus saya jaga dalam semboyan tribrata. salam sukses polri

  31. WADUH KENAPA KOQ DIPERDEBATKAN SICH, APAKAH KAPOLRI DAN SEMUA JENDRAL POLRI BODOH2, MEREKA 99% DR AKPOL, MEMANG SDH ADA PBAGIAN TUGASKAN, MASAK SEORANG KOMANDAN HRS JG MENGETIK SDIRI? SEDANGKAN BEBAN TUGAS DIA SDH BYK DAN HRS BERPIKIRAN STRATEGIS, MEMANG DONG MEREKA MYURUH2 SAJA KRN SEORANG MANAJER HRS BISA MEMANAGE SDMIKIAN RUPA SESUAI TANTANGAN YG DIHADAPI DIBANDINGKAN KEMAMPUAN YG DIMILIKINYA. ITULAH JGN SAMPAI ADA PKATAAN BAHWA AKPOL BISANYA MYURUH2 SAJA. ANAK BUAH HRS BPIKIRAN TAKTIS NAMUN PIMP HRS BPIKIRAN STRATEGIS. KALO SDR2 YG MERASA IRI THDP AKPOL, KAN DULU ANDA2 INI MPUNYAI KSEMPATAN UNTUK MENJD PA POLRI MELALUI SUMBER AKADEMI?? TRUS KALO SEMUA LEWAT AKPOL,SIAPA YG MAU MGERJAKAN KEDOKTERAN POLRI, ADA2 AJA ENTE NIH…

  32. Bang..caranya daftar gmna??
    krim ke e-mail q ja..mksih..
    @ Tri : khusus buat Polri via karo personil masing – masing polda/jajaran setelah ada TR pemberitahuan dari Desumdaman Polri tentang buka dik ini

  33. Wah baru tau aku indonesia sudah punya sekolah polisi internasional ya….hebat ini…tapi sayang masih banyak sekali polisi kita yg masih dibawah standar baik dalam pengetahuan maupun tindakan.

    @Tulus H Simamora: yah begitulah lae, hujan tidak merata dalam arti pengetahuan tidak bisa merata …… mudah mudahan akan lebih baik kedepan

  34. salam hormat pak dari saya, saya sangat tertarik pada JCLEC, sehingga saya juga sangat berminat untuk mengikuti program2 maupun pelatihan yang di berikan. Saya juga seorang anggota POLRI, tetapi terasa amat susah untuk mengikuti program atau pelatihan di JCLEC kalau harus melalui pengajuan dari polda masing – masing, apakah ada cara lain selain cara tersebut? mungkin mendaftarkan diri lewat blog ini misalnya, atas perhatian dan jawabannya saya haturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya.

  35. sukse buat abang saya, diskusi yang hangat dan menarik terkait jenjang karir di kepolisian, perbedaan adalah suatu anugerah tetapi bagaimana kita bisa mengolah perbedaa tersebut menjadi suatu dorongan, motivasi dan kekuatan bagi Polri. kita harus ingat bahwa polri tdk bisa bekerja sendiri tetapi butuh kerjasama dengan masayarakat dan institusi lain dgn tujuan membawa perubahan dan perbaikan bangsa ini. akpol, secapa, ppss dll adalah sumber2 masuk sbg personil polri, bukan perbedaan yang sengaja kita cari tetapi kita olah perbedaan tsb utk menjadi positif dan sinergi dalam meningkatkan kinerja polri dalam melayani secara profesional. profesional? menurut pendapat saya adalah di pangkat, jabatan , dinas apapun dan dimanapun marilah kita laksanakan dengan sebaik2nya sesuai dengan tupoksi masing2…janganlah kita terpancing utk membuat perbedaan dan pengkotak2an serta klasifikasi yang tidak perlu dan membuang energi…antisipasi upaya memecah belah kesatuan polri…ibarat sebuah tubuh manusia, tidak ada satupun bagian tubuh yang tidak berguna dan penting…benarkan? sekarang marilah kita sinergikan bagian2 tubuh ini utk selalu dpt bekerja dengan baik dalam melayani masyarakat…pangkat dan jabatan adalah amanah dari Tuhan…kita harus selalu mengisi dengan belajar, merubah perilaku dan bekerja baik dari hari ke hari…bekerjalah dengan baik seperti anda bekerja untuk Tuhan YME dan Dia akan memberi berkatNya..amin, GBU

    @Marcelino: terima kasih adik asuh sudah ikut urun rembug di blog aku .. sering sering mampir ya… Salam hormat …

  36. Assalamualaikum Bang……saya punya anak baru saja SMP kelas 3 sedang akan melaksanakan UN..saya ingin sekali anak saya menjadi POLISI dan anak sayapun mempunyai cita-cita itu saya ingin info sejelas-jelasnya dari Abang setelah SMP bagusnya meneruskan ke mana yg berhubungan dengan sekolah POLISI kemudian SMA-nya ke mana setelah itu KULIAH-nya ke mana????? saya tunggu jawabannya ya Bang…..terima kasih. wassalam

    @wike: Untuk menjadi polisi ada dari berbagai sumber, dari Sarjana dan SMU, untuk menjadi perwira atau bintara…untuk jelasnya bisa dilihat di portal http://www.polri.go.id , sebaiknya dicoba dulu sekolah untuk menjadi perwira di AKADEMI KEPOLISIAN Semarang, syaratnya tentunya berbadan Sehat, berintelgensia bagus dan persyaratan NEM SMA (IPA dan IPS) terstandar… tentunya karena saingan banyak sekali maka dalam setiap test harus diatas rata 2x orang lain nilainya, makanya selain menjaga kesehatan , berolah raga juga mengasah intelegensia sangat penting. Testnya ada 3 yaitu kesehatan, kesamaptaan (kemampuan olahraga/fisik) dan test intelegensia. Mudah mudahan adik berhasil menjadi polisi amiiin ….

  37. Skolahnya kerend…..

    Tapi kalo skolah yang ini bner2 udah sukses….

    Skolah kepolisian yang lain jangan dibubarin yaa…..
    Nanti knd ssudah lulus skolah,, Insya Allah aq mw lanjutin kekepolisian…..

    Lulus SMK bsa masuk gg yaa..???

  38. Semua pangkat, derajat manusia sama di mata Tuhan Yang Maha Esa
    Yang paling betul itu saling menghargai antara “AKPOL dgn “BRIGADIR” (dulu Bintara) yang pada akhirnya tercipta suasana kerja yang nyaman dan ini ada penggalan pepatah jawa

    Ojo Dumeh! Jangan Sombong!
    Jangan mentang-mentang biarpun kau sudah termasyhur
    Ojo Dumeh! Jangan Sombong!
    Jangan mentang-mentang biarpun kau sudah bermandikan harta
    Ojo Dumeh! Jangan Sombong!
    Jangan mentang-mentang biarpun kau paling pandai sekolong jagadpun
    Ojo Dumeh! Jangan Sombong!
    Ingatlah darimana akarmu berasal, jangan kacang lupa pada kulitnya

    Ojo Kaget! Jangan Kagetan!
    Jangan terpukau oleh yang namanya kekondangan
    Ojo Kaget! Jangan kagetan!
    Jangan terpukau oleh gilang gemilang hidup
    Ojo Kaget! Jangan kagetan!
    Jangan terpukau manakala engkau dikenal banyak orang
    Ojo Kaget! Jangan kagetan!
    Karena semuanya itu nanti akan kembali pada-Nya

    Ojo Gumunan! Jangan Heran!
    Jika sekarang dunia terbolak balik
    Ojo Gumunan! Jangan Heran!
    Jika sekarang makin banyak yang gila
    Ojo Gumunan! Jangan Heran!
    Jika sekarang yang makruf ditinggalkan
    Ojo Gumunan! Jangan Heran!
    Karena dunia sudah makin tua

    Ojo Dumeh! Ojo Kaget! Ojo Gumunan!
    Tetaplah terus membumi meski engkau telah besar
    Tetaplah tepo seliro/rendah hati meski engkau bergelimang harta
    Karena semuanya takkan kekal
    Untuk kemudian dikembalikan pada-Nya

    Siapa yang diuntungkan adalah masyarakat karena pekerjaan polisi menjadi Profesional, sy secara pribadi senang dengan perubahan visi yang ada pada lingkungan Polri, meskipun masih ada sisa cara pembodohan seperti militer.

    Ingatlah wahai saudaraku sesama manusia harus saling menghargai tanpa melihat status, pangkat, jabatan, harta.

    Kita saling membutuhkan antara satu sama lain

    Atasan sangat butuh bawahan!!!!!!, ingat bawahan sebagai pelaksana, hargai pekerjaan mereka. dan begitu juga bawahan juga harus menghargai atasan, bagaimanapun juga keputusan serta kebijakan pimpinan yg putuskan.

    Sempat ada guyonan
    Jangan ngelawan atasan
    Jangan ngelawan orang punya duit
    Jangan ngelawan orang gila

    buktikan bahwa guyonan itu tidak benar

    Jangan ada istilah POLISI NEGERI, POLISI SWASTA, POLISI KONTRAK
    demi kemajuan dan profesionalisme Polri….

    Jangan lupa tingkatkan SDM khususnya ketrampilan IT, Polisi sering di cap GAPTEK oleh penikmat teknologi.

  39. dengan mengucap Bismillahirahmanirohim…

    semoga kata-kata saya bisa menjadi hikmah bagi semuanya…Perwira maupun Bintara Polri…

    Untuk Mas2 Perwira… ingat bagi orang-orang beriman pastilah mengetahui…pribahasa ini : Diatas Langit masih ada langit…roda kehidupan akan terus berputar…manusia kadang dibawah…tapi siapa tau jika Allah mengizinkan maka ia akan berada diatas… apabila Allah mengucapkan Kun Fayakun maka terjadilah… Jangan takabur…!!! sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang menmendahului Allah… Skarang jadi Supir… suatu saat jika Allah berkehendak maka kelak nanti dia akan jadi pemimpin… untuk bpak TPanaluan… merugilah anda… bukan untuk saat ini… tapi kelak nanti… Allah akan mengabulkan doa orang2 yang terdholimi…Takkabur anda…Ahzab Allah akan datang pada anda.

    Untuk Mas2 Bintara… saudara ini benar berpotensi…namun saat ini bukanlah waktu anda untuk bicara…Allah tidak menyukai orang yang banyak mengeluh… langkah saudara sekarang adalah buktikan kepada mereka yang Mendholimi saudara bahwa anda bisa lebih daripada mereka, hidup ini sulit…kenyataan terkadang begitu menyakitkan… namun kita patut sadari..kita adalah manusia biasa… semangat dan doa saya akan selalu mengiringi kalian para bintara… cobalah saudara sekalian liat di video ini :

    salah satu dari korban tragedi ini adalah keponakan saya… berpangkat Briptu… saya minta kepada saudara Bintara sekalian buktikan kepada mereka bahwa kalian pun pantas untuk menjadi pimpinan…bila saya melihat video ini…hati saya selalu sakit…dan untuk para perwira…dimanakah nurani kalian…tentang kejadian ini??? apakah kalian peduli??? sadarlah… Tidak akan ada seorang pimpinan yang dapat bergerak tanpa adanya bintara…

    diakhiri dengan ucapan Alhamdulillah…semoga kita semua dapat menyadari masing2 dari kesalahan kita dimasa lalu…untuk menatap masa depan yang lebih baik…untuk admin … anda juga mungkin lulusan akpol…namun anda sebagai admin seharusnya dapat menengahi masalah ini… bukan berdiri karena anda takut… Takutlah hanya kepada Tuhan… niscaya jalan anda akan mulus sebagai pimpinan… dengarkanlah setiap keluhan dari bawahan layaknya Nabi Muhammad SAW yang selalu mendengarkan saran dari Khalifahnya…maka anda akan lebih dihormati…!!!!

  40. mhn ijin kmndn2, abang2, rekan2 sekalian, kalo masih memikirkan ego almamater kita masing-masing, gimana kita bisa bangun Polri kita tercinta ini, msh banyak hal yg harus kita pikirkan daripada buat mikirin yg kayak beginian. Kalo dikasih pilihan, mungkin semua polisi pinginnya masuk lewat jalur akpol, tapi kan kita semua punya garis tangan masing-masing, ada yg masuk akpol, ppss, bintara bahkan ada yg nggak keterima semuanya. kalo masuk akpol ya disyukuri, punya kesempatan lebih besar untuk jd pimpinan polri. bagi yg berasal dari almamater lain (PPSS, Setukpa Reg, Bintara etc), kalo tadi diatas dikatakan ‘kalo ingin jadi pimpinan polri ya cm di republik mimpi’ itu banyak benernya, kalo bermimpi jadi kapolri aja ga berani, gimana anda berani jadi kapolri beneran, so, jgn menyerah lihat org2 sukses dunia (einstein, thomas alfa edison, bill gates etc) kalo dilihat sejarahnya mereka bukan orang-orang yg special, bahkan ada yg dikatakan otak udang, ada yg ga lulus sekolah, tp mereka mampu tunjukkan pada dunia bahwa mereka ternyata lebih baik dari org-org yg katanya berotak brilian, jgn menyerah keep fire brother, keberhasilan nggak cm diukur dgn pangkat, nyatanya byk juga anggota polri berpangkat bintara yang Ph.D, punya side job sukses, bisa gonta-ganti mbl tiap bln, kasih makan org dijalan, kasih beasiswa buat anak2 yg ga mampu. so, jgn berpandangan sempit, dunia ini bulat, sedikit geser berapa derajat saja kita sudah lihat view yg berbeda. jadi, ga usah mikirin mslh sentimen almamater, mending kita berkaca pada diri kita sendiri, kontribusi apa yg sudah kita ksh buat organisasi kita tercinta ini. bravo Polri. GBU all

    @chris: setuju sekali dengan pendapat brother yang satu ini ….

  41. 16 tahun dinas di Polri dari pangkat ” Keset ” Bharada sampai sekarang Bintara.
    Polri semakin maju… memang masih banyak kekurangan namun perubahan kearah kemajuan semakin meningkat. ” Hiduplah pada jamannya ” kata beliau pemimpin kami. BERBUAT BAIK UNTUK DIRI SENDIRI-BERBUAT BAIK UNTUK POLRI-BERBUAT YANG TERBAIK UNTUK BANGSA DAN NEGARA.

    @Daeng : Siiip setuju banget sama abang ini …. tetaplah berbuat yang terbaik, paling tidak untuk diri sendiri … baru yang lain ….

  42. bener abang2 d atas
    tapi coba fikir lah biar alumni menghargai kita yang jd tukang ngemut plastik d perempatan tiap pagi
    emang alumni orang pilihan dan menang teori tapi hargailah yang lebih punya pengalaman d lapangan

  43. Setuju pak, sekolah2 Polri kita gak kalah koq sama pendidikan di luar negeri, baik itu Diktuk Seba, Akpol, sekarang sdh jauh lebih baik,kalo kita bandingkan JCLEC ya beda dong bang,jelas2 JCLEC itu bantuan dr Australia,sama halnya dengan ILEA Bangkok,Botswana,Hungary yg dibiayai oleh Amerika, tujuannya tetap 1 membentuk kerjasama antara Polisi sedunia krn sekarang kejahatan transnasional merupakan trend kejahatan baru dan dunia ini makin sempit, semua sdh tertuang didalam dunia maya,bukan luna maya lho pak, namun terkadang para pendidiknya yg kurang mersapi bahwa di pundak merekalah kita titipkan para Polri2 penerus bangsa. Memang seharusnya utk sekolah pembentukan perlu diberikan ilmu2 sosial umum dr guru2 profesional, dosen2 universitas terkemuka dan utk spesialisasi silahkan berguru kepada pusdik2 kecabangan layaknya Pusdik Reskrim, Lantas, Sabhara,dsb. Kalo bisa pendidikan Akpol tidak perlu hrs 4 thn cukup 1 tahun saja dan semua taruna akpol wajib dr sarjana yg relatednya kepada tugas2 kepolisian, dan batasan umur bisa dimundurkan menjadi 28th, di negara2 maju semua police academy wajib mensyaratkan siswanya lulusan sarjana dan batasan umur ada yg sampai 38th.

  44. akpol jgan trlalu perbudak bintara2…
    krna bintara tu ada seumuran orang tuamu…
    jadi hargai bintara nd secafa lain seperti keluarga mu sendiri..
    barulah kmu bisa di hargaii…

  45. kepolisian skrng semerawut kkn gag bsa dtuntaskan jringan teroris ajah msih bnyak berkembng bgaimna nkri ini……………………………………………..

  46. Aneh ya sama2 polisi betengkar, jeruk makan jeruk… Ngomong seolah2 pintar,, ada yg sok pintar ada yg sok beriman, nda’ di ajarin etika yach?! Arogansi nya jelas, dikalimantan banyak perwira dari akpol yg rendah hati, malahn bintara nya yg petantang petenteng, tema JCLC kog jd nya ajang adu mulut antara perwira ama bintara?? Yg komandan ngomongnya bikin kesal,dikantor pasti type komandan yg tidak disegani anak. Buah, yg anak buah koment kayak baru kena marah atasan dendam benar pasti anak buah yg nakal,capekdch.. Seperti group anak ABG aza tulisannya, asbun ga ada isi, semua kembali ke sdm lihat dikalimantan mungkin memang dasar SDM nya rendah ga perwira ga bintara ama gobloknya, kasus pembunuhan aza masih bisa di damaikan tanpa proses hukum,.. Hebat khan.

  47. sekarang tidak hanya polisi yang bisa sekolah di JCLEC, jaksa, ppatk, bea cukai, imigrasi bisa sekolah disitu

    @tunjang : betul mas, sekarang banyak program dari yang memfasilitasi non kepolisian untuk ikut jadi peserta, dan sekarang saya dapat kepercayaan untuk mengajar juga disana 🙂

  48. artikelnya bagus ndan, lama gak liat komandan ibadah di gbi lagi ndan, smoga pindah di tempat baru karier komandan lebih bagus. amieennn…

    @andi : terima kasih .. di jakarta juga di GBI bintaro pak niko juga 🙂 salam buat rekan – rekan di Jambi …. GBU

  49. membaca response2 diatas, saya hanya mau nambahain sebenarnya tidak perlu ada perdebatan seperti itu
    ini sebuah lembaga intelektual yang sudah berdiri lebih tua dari umur saya hehe..
    Intinya PA atau BA itu sama-sama polisi, di sipil aja ada manajer sama staf koq.. sama dongg!
    kemudian kalau belum puas juga, kemarin kenapa mau masuk jadi BA, kan untuk PA juga dibuka buat siapa saja..
    kalau mau jadi PA terus ngga ke terima yang ada hanya untuk BA, ya jangan diambil!
    karena penyesalan dibelakang kan ga guna…
    terus kalau katanya PA memerintah dan BA menjalankan, yah sudah aturannya begitu… namanya bawahan dimana-mana sama. Kapolda pun tetap mentaati perintah dari Kapolri, kalau Kapolrinya lagi bad mood ya Kapoldanya dimarahin juga… atau kisah seorang seorang Pamen dimarahi Kapolda didepan apel PMJ, dst.. ya kalau ngaco ya pasti ditegur, BA ditegur masih biasa, tapi PA ditegur… rasanya pusing banget sudah begitu timbul pikiran macam2.. A,B,C dll.
    ga bisa tidur aja.. semua PA merasakan itu.

    jadi para BA kalau protesnya baru sekarang telat pak.. harusnya dulu nggak usah daftar, cerita mau bicara masuk PA pakai dolar atau apalah yah kalau kamu Niat kejar sampai dapat, kayak ngejar pacar lah apapun akan ditempuh 🙂 kalau Takdir kamu jadi PA Tuhan pasti akan menjadikan kamu asal kamu berusaha, sulit atau mudahnya usaha tergantung dari Takdir Tuhan untuk kamu! setiap manusia berbeda ujiannya, UU Tuhan, Lhoo!! kalau pusing takut umur habis, profesi tidak hanya polisi, masih banyak yang lain, kan tidak ada yang memaksa..

    kesimpulan dari tulisan ini: Ingatlah Rezeki dari Tuhan tidak akan pernah tertukar satu dengan lainnya
    hendaklah kita bersyukur dengan apa yang kita dapat.. daripda nggak jadi apapun, lebih BETE lhaa!!

    buat Admin tetap berkarya dan sukses selalu.. karena menjadi blogger there are no limits of his service, when in fact until retirement, maybe you are making your own SKEP 🙂

    @WIS: terima kasih atas tanggapannya, sungguh menyejukkan hati…… salam kenal …

  50. mohon izin ndan, apa sekolah ini hanya untuk goL. perwira saja, apa bisa bintara mengikuti pendidikan ini? trims…

    @ANDI: dari bintara dan perwira bahkan dari instansi lain seperti kejaksaan, kemenlu dan lain – lain …

    1. saya tertarik dgn skolah ini ndan,kira2 kalau mendaftar di sekolah ini ndan persyaratannya apa Ndan, terus utk mencari informasi saya harus kemana ndan, mohon petunjuk ndan? trims

  51. Kebanyakan perwira dari Bintara atau dari PSS kalau sudah memegang jabatan Naudzubillah min zalik….. korupnya minta ampyuuuuuun (alasan untuk mengembalikan uangnya yg di pake nyogok untuk jadi perwira)

    Intinya, tergantung mental dari kita, mau tidak membangun Polisi yang di cintai masyarakat tanpa “mengorbankan” anak buah.

    hehehehehe…… 20 tahun ngabdi jadi Bhayangkara nasib di tindas terus, mau jadi pimpinan??? ngimpi juga kagak!!!

    @tamtomo: setiap orang ada garis nasibnya sendiri – sendiri 🙂

  52. Lembaga pendidikan Kepolisian JCLEC secara positip thinking patut disyukuri karena Polisi Indonesia mendapat perhatian dan kepercayaan lebih dari negara negara donatur krn tidak semua negara dapat kepercayaan seperti ini, Diantara mahasiswa yang belajar disana tentunya mendapat informasi baru dan dapat saling tukar informasi yang bermanfaat untuk pencegahan dan pemberantasan kejahatan khususnya kejahatan transnasional crimes ditengah pengaruh situasi global saat ini. Yang menjadi permasalahan ke depan apakah negara kita khususnya Kepolisian Negara Republik Indonesia masih mampu merawat, membiayai proses pendidikan dan latihan di lembaga dimaksud apabila negara negara pendonor tidak lagi membantu anggarannya untuk itu ? Perlu pemikiran kita mulai saat ini karena kita tidak mungkin akan teruus bergantung pada negara lain.

    @Ketut: terima kasih atas tanggapannya, betul bli memang kekuatiran saya sama dengan bli, yaitu mampukah institusi JCLEC bertahan pada saat donasi negara donor sudah tidak ada, memang dimaklumi fasilitas super ini ada karena bantuan negara donor

  53. AKPOL DIBUBARKAN = TDK SETUJU..TP SEKEDAR MIMPIKU,SY BERHARAP SEJAK AKPOL2002 KEATAS MAMPU MENGHASILKAN PERWIRA2 POLRI KELAS WAHID..BKN RAHASIA UMUM PADA MASA AKABRI PERINGKAT2 TERBAIK PASTI MASUK NYA KE AKMIL DAN BERTURUT2 AAL,AAU..SEDANGKAN PIMPINAN POLRI SKRG ADALAH PERINGKAT2 PAHPOH TERDAHULU KRN ITU WAJAR KALO PIMPINAN POLRI SKRG ADALAH GOBLOK..DAN YG SY KHAWATIRKAN ADALAH TRADISI DAN PENGASUHAN DARI SENIOR2 YG TERDAHULU(PAHPOH) AKAN MEWARISI PARA CALON2 PERWIRA YG SEDANG DIDIDIK DI AKPOL SAAT INI,SEHINGGA AKAN MENJADI PARA PERWIRA YG GOBOL PULA ! JD SOLUSINYA..? AKU PUN TAK TAHU..HAHA

  54. yang merasa akpol, lu pikir bisa kaya kalau ga ada bintara? memangnya yang dateng ke diskotik ruko dll buat minta setoran dari lulusan akpol ? yang nilang nilang jebolan akpol? pokoknya urusan yang kotor kotor itu bintara yang ngerjain! sadarlah, ente bisa bergaya jadi borjuis karena para bintara yang menanggung malu!

  55. anggota polri berpangkat apa zaja yg bisa mengikuti pendidikan di sini. soalnya kita di luar jakarta susah nerimà informasi kaya gini.

    @Mastompi: dari bintara samapai Jenderal , pengumuman selalu disampaikan ke satker wilayah, cuma masalahnya yang mencari calon dan rekrut kan SDM wilayah

  56. semua pendidikan yang di selenggarakan menurut saya baik semua, krn hal itu di putuskan melalui kajian yang sangat melelahkan oleh pimpinan kita, kesemua itu dibuat pasti ada tujuannya, jadi siapapun kita, baik dari Akpol, PPSS, Secapa maupun bintara mari kita jalin persatuan, apabila saat ini karir Akpol yang cemerlang, jangan salahkan orgnya, memang demikian adanya sistem yang dibuat saat ini, tp percayalah… bila anda menonjol dan punya kemampuan, pasti akan di percaya juga utk menjadi pimpinan. pokoknya saat ini kita jangan saling berargumen mengenai siapa yang paling berhak, skrg ini saatnya kayakan diri kita dengan ilmu demi kemajuan institusi Polri tercinta.

  57. Mf pak kususx alumni akpol tlong pak, ingat kita itu hidup bersosial jganlah anda2x sok seperti dewa terhadap anak buah, hargai kami jgan sampai nanti ad sejarah alumni akpol di bantai oleh prajurit

  58. ah simpel saja sumber international crime/kejahatan internasional kan asal nya dari orang-orang pendatang ya suruh pergi saja para penduduk yang bukan berasal dari Indonesia asli seperti orang-orang arab sama orang-orang cina logikanya begini kalau orang-orang Indonesia asli mau menghancurkan negaranya sendiri lah terus mau tinggal dimana lagi?? keluarganya mau ditempatin dimana?? pergi keluar negeri buat ngungsi sama saja yang dihadapi rasis juga terutama ke negara-negara eropa pandangan terhadap orang asal asia melayunesia dianggap sebelah mata, ada pepatah senyaman-nyamannya tinggal di negeri orang masih nyaman tinggal di negeri sendiri, kondisinya akan beda jauh dengan penduduk bukan asli Indonesia kalau seandainya Indonesia hancur ya mereka gampang saja kembali ke tempat asal nenek moyang nya mudah diterima kembali dan mudah berbaur lagi di tempat asalnya karena bentuk fisiknya sama, jadi pada intinya kejahatan internasional dapat di redam jika pendatang dari luar Indonesia dapat diredam, kelemahan bangsa Indonesia itu selalu mudah silau dengan kemampuan bangsa lain padahal sebenarnya berdasarkan sejarah bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang tinggi dan memiliki sistem tatanan sosial yang lebih beradab.

  59. strategi sun tzu:

    Siasat 1: Mengecohi Langit
    Menyebrangi Lautan. (Man
    Tian Guo Hai)

    Siasat 23: Bersahabat
    dengan Negara yang Jauh,
    Sementara menyerang
    Negara Tetangga. (Yuan
    Jiao Jin Gong)

    mungkinkah australia menerapkannya di Indonesia?

  60. Bisakah lulusan sekolah kepolisian negara asing masuk akpol di Indonesia?

    @Ayu: Selama dia masih memenuhi syarat rekrutmen baru ya bisa aja …. tapi yang diluar tdk diperhitungkan

  61. Jclec pengembangan profesi profesional setelah akpol …teori international yang belum masuk dalam pola pikir pengembangan SDM akan di lengkapi …janganlah apriori dalam menganalisa suatu obyek

Tinggalkan Balasan ke wike widiastuti Batalkan balasan